Nyeri saat Buang Air Kecil, Waspada Infeksi Saluran Kemih

Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   19 November 2020
Nyeri saat Buang Air Kecil, Waspada Infeksi Saluran KemihNyeri saat Buang Air Kecil, Waspada Infeksi Saluran Kemih

Halodoc, Jakarta - Penyebab nyeri saat buang air kecil sebenarnya bisa dipicu oleh beberapa kondisi. Namun, penyebab yang terbilang umum salah satunya adalah infeksi saluran kemih. Penyakit ini merupakan kondisi ketika organ yang masuk dalam sistem kemih mengalami infeksi. 

Terdapat beragam organ yang bisa terserang, seperti ginjal, ureter, kandung kemih, dan uretra. Namun, infeksinya lebih sering menyerang dua area, yaitu kandung kemih dan uretra.

Lantas, seperti apa gejala infeksi saluran kemih yang bisa dialami pengidapnya? Apa saja penyebab infeksi saluran kemih yang perlu diwaspadai?

Baca juga: Langsung Tidur Setelah Hubungan Intim Bisa Sebabkan Infeksi Saluran Kemih?

Kenali Beragam Gejala Infeksi Saluran Kemih

Pengidap infeksi saluran kemih tidak hanya merasakan satu-dua gejala. Ketika menyerang seseorang, penyakit ini menimbulkan gejala, salah satunya adalah rasa nyeri atau sensasi terbakar saat buang air kecil. 

Namun, gejala infeksi saluran kemih bukan cuma menyoal nyeri saat berkemih saja. Nah, berikut ini gejala infeksi saluran kemih lainnya menurut National Institutes of Health: 

  • Urine keruh atau berdarah, yang mungkin berbau busuk atau menyengat.
  • Demam ringan pada beberapa orang.
  • Tekanan atau kram di perut bagian bawah atau punggung.
  • Sering buang air kecil, bahkan setelah kandung kemih dikosongkan.

Jika infeksi menyebar ke ginjal, gejalanya infeksi saluran kemih bisa berkembang menjadi:

  • Menggigil, gemetar, atau keringat di malam hari.
  • Kelelahan dan perasaan tidak enak badan.
  • Demam di atas 38,3 derajat Celcius.
  • Nyeri di samping, punggung, atau selangkangan.
  • Kulit memerah atau terasa hangat. 
  • Perubahan mental atau kebingungan (pada orang tua, gejala ini seringkali merupakan satu-satunya tanda infeksi saluran kemih).
  • Mual dan muntah.
  • Sakit perut yang sangat parah (kadang-kadang).

Nah, bila dirimu atau ada anggota keluarga yang mengalami gejala di atas, segera temui atau tanyakan pada dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat. 

Kamu bisa kok bertanya langsung pada dokter melalui aplikasi Halodoc. Tidak perlu keluar rumah, kamu bisa menghubungi dokter ahli kapan saja dan di mana saja. Praktis, kan? 

Baca juga: Apakah ISK Termasuk Penyakit yang Perlu Diwaspadai?

Gegara Serangan Bakteri dan Kebiasaan Keliru

Mau tahu apa penyebab infeksi saluran kemih? Kebanyakan kasusnya disebabkan oleh bakteri E.coli yang masuk ke uretra dan kandung kemih. Infeksinya paling sering berkembang di kandung kemih, tetapi bisa juga menyebar ke ginjal. Nah, penularan infeksi saluran kemih juga sering berasal dari pengidapnya sendiri. Kok bisa? 

Bakteri E.coli ini bisa menyebar ke anus dan daerah perineum (antara saluran kencing dan anus). Nah, nantinya bakteri ini bisa menyebar ke uretra, saluran kemih paling luar. Pada beberapa kondisi, bakteri ini bisa naik ke bagian saluran kemih yang lain. 

Lalu, apa yang membuat bakteri ini ‘bermigrasi’ ke organ tubuh lainnya? Berpindahnya bakteri ini ke dalam saluran kemih bisa dikarenakan cara membasuh vagina atau anus yang keliru.

Misalnya, setelah buang air besar. Jangan membasuh dari belakang, sebab air yang menyiram daerah anus dari belakang bisa mengenai bagian depan atau saluran kencing. Hasilnya, bakteri-bakteri dari anus bisa masuk ke dalam vagina. 

Tisu toilet atau tangan yang digunakan membasuh anus, bisa secara tak sengaja menyentuh lubang kencing. Nah, hal ini yang bisa menyebabkan bakteri masuk ke saluran kemih. 

Hal yang perlu diingat, infeksi saluran kemih ini lebih sering terjadi pada wanita dibandingkan pria. Alasannya, saluran urine (uretra) wanita lebih pendek ketimbang pria, sehingga bakteri di sekitar anus lebih mudah masuk ke dalam kandung kemih.

Baca juga: Minum Air Putih Lebih Banyak Bisa Cegah Infeksi Saluran Kemih

Awas, jangan sekali-kali menganggap remeh infeksi ini. Pasalnya, bila dibiarkan tanpa penanganan infeksi saluran kemih bisa memicu komplikasi seperti sepsis, atau bahkan kelahiran prematur pada ibu hamil. 

Oleh sebab itu, segeralah temui dokter bila mengidap penyakit ini. Kamu bisa memeriksakan diri ke rumah sakit pilihan. Sebelumnya, buat janji dengan dokter di aplikasi Halodoc sehingga tidak perlu mengantre sesampainya di rumah sakit.

Referensi:
National Institutes of Health - MedlinePlus. Diakses pada 2020. Urinary tract infection - adults
National Health Service - UK. Diakses pada 2020. Urinary tract infections (UTIs)
Healthline. Diakses pada 2020. Everything You Need to Know About Urinary Tract Infection