Nyeri Hingga Demam, Ini Gejala dari Osteomielitis
Halodoc, Jakarta – Masalah yang mengancam kesehatan tulang ternyata bukan hanya pengeroposan saja, tapi ada juga penyakit tulang yang perlu kamu waspadai, yaitu osteomielitis. Penyakit tulang ini disebabkan oleh adanya infeksi bakteri. Meskipun tergolong penyakit langka, tapi osteomielitis bisa menyebabkan dampak serius.
Pasalnya, bakteri penyebab osteomielitis bisa menyebar ke tulang, sumsum tulang, dan jaringan lunak di sekitar tulang melalui aliran darah. Yuk, ketahui gejala osteomielitis di sini agar kamu bisa mendeteksi penyakit ini lebih dini.
Osteomielitis adalah penyakit yang tidak pandang bulu. Mulai dari anak-anak, hingga orang dewasa bisa terkena penyakit ini. Pada anak-anak, infeksi bakteri ini umumnya terjadi di tulang panjang, seperti tungkai atau lengan.
Sedangkan pada orang dewasa, osteomielitis biasanya terjadi di tulang belakang, tulang pinggul, ataupun kaki. Infeksi bakteri ini bisa terjadi secara tiba-tiba dan berkembang dalam waktu sekitar 7–10 hari (akut) atau berkembang dalam jangka waktu yang lama (kronis).
Baca juga: Jaga Kesehatan Tulang, Ini Bedanya Osteomielitis dan Osteomalasia
Waspadai Gejalanya
Pada awal infeksi bakteri terjadi, gejala yang biasanya muncul adalah rasa nyeri pada lokasi infeksi. Selain itu, beberapa gejala osteomielitis berikut juga bisa menyertai:
-
Area tulang yang terinfeksi memerah dan bengkak.
-
Area yang terinfeksi menjadi kaku dan sulit digerakkan.
-
Keluarnya cairan dari area yang terinfeksi.
-
Lemas.
-
Demam sampai menggigil.
-
Merasa gelisah dan tidak enak badan.
-
Mual.
-
Berkeringat dan panas dingin.
Osteomielitis juga bisa menimbulkan gejala lain, seperti kekakuan sendi yang permanen atau abses yang berkepanjangan meskipun penyakit sudah sembuh.
Osteomielitis pada anak-anak biasanya bersifat akut, sedangkan pada orang dewasa, penyakit tulang ini bisa berlangsung secara akut atau kronis. Pengidap diabetes, HIV, atau penyakit pembuluh darah, cenderung mengalami infeksi tulang yang kronis. Meski terjadinya secara tiba-tiba, tapi osteomielitis bisa diatasi dengan pengobatan.
Baca juga: 3 Hal yang Menyebabkan Osteomielitis pada Lansia
Cara Mendiagnosis Osteomielitis
Dokter biasanya akan mencurigai seseorang terkena osteomielitis bila ia merasakan nyeri terus-menerus pada tulang tertentu yang disertai bengkak dan kulit memerah. Selain melakukan pemeriksaan fisik pada bagian tulang yang terasa nyeri, dokter juga akan menggunakan pemeriksaan penunjang untuk memastikan adanya infeksi dan penyebaran infeksinya. Pemeriksaan penunjang tersebut, antara lain:
-
Tes darah. Tes ini bertujuan untuk mengetahui infeksi dan mengidentifikasi organisme yang menyebabkan infeksi.
-
Pemindaian. Pemeriksaan melalui pemindaian bertujuan untuk mengetahui adanya kerusakan tulang akibat osteomielitis. Pemindaian yang bisa dilakukan untuk mendiagnosis osteomielitis, antara lain foto Rontgen, USG, CT scan, atau MRI yang bisa menampilkan kondisi tulang dan jaringan di sekitarnya secara lebih detail dan jelas.
-
Biopsi tulang. Pengambilan sampel tulang ini dilakukan untuk mengidentifikasi bakteri yang menjadi penyebab infeksi tulang. Dengan mengetahui jenis bakteri, dokter bisa menentukan pengobatan yang cocok untuk diberikan.
Bila kamu mengalami gejala osteomielitis seperti yang sudah disebutkan di atas, segeralah memeriksakan diri ke dokter. Semakin dini osteomielitis terdeteksi, semakin cepat penyakit tulang ini bisa diobati. Pengobatan yang dilakukan secepat mungkin bisa meningkatkan peluang osteomyelitis untuk disembuhkan.
Selain itu, pengobatan lebih dini juga penting untuk mencegah kondisi berkembang menjadi kronis, di mana penyembuhannya memerlukan waktu yang lebih lama. Meski demikian, sebagian besar kasus osteomielitis bisa ditangani.
Baca juga: Bikin Nyeri, Ini Cara Menangani Osteomielitis
Kamu juga bisa membicarakan masalah kesehatan apapun yang dialami pada dokter dengan menggunakan aplikasi Halodoc. Hubungi dokter melalui melalui fitur Talk to A Doctor dan berbicara melalui Video/Voice Call dan Chat kapan saja dan di mana saja. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play.