Nyeri Haid Tak Tertahankan, Tanda Endometriosis?
Halodoc, Jakarta – Nyeri haid adalah kondisi umum yang dialami sebagian besar wanita. Kondisi ini sebenarnya wajar dan tingkat keparahannya pun bervariasi, mulai dari yang ringan sampai parah. Namun, bagaimana bila nyeri haid sangat parah sampai tidak tertahankan? Bisa jadi itu adalah pertanda endometriosis. Simak penjelasannya lebih lanjut di sini.
Apa Itu Endometriosis?
Endometriosis adalah gangguan yang terasa menyakitkan di mana jaringan yang mirip dengan lapisan rahim atau yang disebut endometrium mulai tumbuh di tempat lain, seperti ovarium dan saluran tuba.
Saat mengalami endometriosis, jaringan yang mirip seperti endometrium itu juga akan menebal, robek, dan berdarah pada setiap siklus menstruasi. Namun, karena jaringan ini tidak bisa keluar dari tubuh, maka ia akan terperangkap. Ketika endometriosis melibatkan ovarium, kista yang disebut endometrioma bisa terbentuk. Jaringan di sekelilingnya bisa teriritasi yang akhirnya mengembangkan jaringan parut dan adhesi, yaitu pita abnormal dari jaringan fibrosa yang dapat mengakibatkan jaringan panggul dan organ saling menempel.
Endometriosis dapat menyebabkan nyeri yang terkadang sangat parah selama periode menstruasi. Jadi, bila kamu sering mengalami nyeri hebat saat menstruasi, bisa jadi itu adalah pertanda endometriosis. Selain nyeri, pengidap endometriosis juga dapat mengalami masalah kesuburan. Namun untungnya, ada pengobatan yang bisa mengatasi masalah wanita ini secara efektif.
Baca juga: 3 Masalah Rahim yang Sering Dialami Oleh Wanita
Gejala Endometriosis
Gejala utama endometriosis adalah nyeri panggul yang sering dikaitkan dengan periode menstruasi. Meskipun nyeri haid adalah hal yang umum, tetapi pengidap endometriosis bisa mengalami nyeri haid yang jauh lebih buruk dari biasanya. Nyeri juga dapat meningkat seiring waktu.
Berikut ini gejala endometriosis secara umum:
-
Nyeri haid yang sangat menyakitkan (dismenore). Rasa nyeri dan kram tersebut dapat dimulai sebelum dan hingga beberapa hari menjelang periode menstruasi. Kamu juga mungkin bisa mengalami sakit punggung bagian bawah dan perut yang biasanya terasa lebih parah saat menstruasi.
-
Nyeri saat berhubungan intim. Nyeri selama atau setelah berhubungan intim adalah gejala umum endometriosis.
-
Nyeri saat buang air besar atau buang air kecil. Kamu mungkin akan merasakan gejala ini selama periode menstruasi.
-
Perdarahan berlebihan. Kamu yang mengidap endometriosis mungkin juga akan mengalami periode menstruasi yang berat sesekali atau perdarahan di antara periode (perdarahan intermenstrual).
-
Infertilitas. Kadang-kadang, endometriosis pertama kali terdeteksi saat pengidap mencari pengobatan untuk infertilitas.
-
Gejala lainnya. Pengidap juga dapat mengalami kelelahan, diare, sembelit, kembung atau mual, terutama selama periode menstruasi.
Baca juga: Ketahui 4 Penyebab Timbulnya Rasa Sakit Saat Berhubungan Intim
Perlu diketahui, tingkat keparahan rasa sakit belum tentu bisa menjadi indikator seberapa parah kondisi endometriosis. Kamu bisa saja mengidap endometriosis ringan, tetapi dengan rasa sakit yang parah, atau mengidap endometriosis tingkat sedang dengan sedikit ataupun tanpa rasa sakit.
Endometriosis juga kadang-kadang disalahartikan dengan kondisi lain yang juga sama-sama menyebabkan nyeri panggul, seperti penyakit radang panggul (PID) atau kista ovarium. Selain itu, gangguan ini juga sering dikira sebagai sindrom iritasi usus (IBS). Hal ini karena gejala-gejala IBS dapat menyertai endometriosis, seperti diare, sembelit dan kram perut, sehingga mempersulit diagnosis.
Karena itu, bila kamu mengalami nyeri haid yang sangat parah dan melebihi kondisi normal, sebaiknya periksakan diri ke dokter untuk memastikan diagnosis. Dengan melakukan pemeriksaan dini, tindakan pengobatan pun dapat segera dilakukan, sehingga komplikasi yang parah dari endometriosis dapat dicegah.
Baca juga: 5 Tips Jaga Pola Makan bagi Pengidap Endometriosis
Untuk melakukan pemeriksaan terkait endometriosis, kamu bisa buat janji dengan dokter di rumah sakit pilihan kamu lewat aplikasi Halodoc. Yuk, download Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play sebagai teman penolong untuk menjaga kesehatanmu sekeluarga.