Newborn, Waspada Sindrom 4 Bulan pada Bayi
Halodoc, Jakarta - Sistem imunitas tubuh pada bayi memang belum terbentuk secara sempurna, apalagi bagi mereka yang baru saja lahir. Karena hal tersebut, bayi mudah sekali mengalami berbagai masalah kesehatan, termasuk sindrom 4 bulan. Istilah sindrom 4 bulan merupakan kata lain dari penyakit kolik. Penyakit pada bayi ini merupakan hal umum terjadi, terutama bagi bayi berusia 0-4 bulan. Ketika sudah menginjak lebih dari 5 bulan, sindrom 4 bulan lebih jarang terjadi.
Baca juga: Ketahui Perbedaan Intoleransi Laktosa dan Alergi Susu Sapi pada Bayi
Newborn, Waspada Sindrom 4 Bulan pada Bayi
Sindrom 4 bulan, atau yang lebih dikenal dengan kolik merupakan kondisi yang terjadi ketika bayi terus-menerus menangis tanpa sebab yang jelas. Bahkan, mereka bisa saja menangis selama lebih dari tiga jam dalam beberapa hari berturut-turut. Ketika kolik dialami oleh mereka, mereka akan menjadi sangat sulit dikendalikan. Kondisi ini biasanya terjadi pada bayi di bawah usia 5 bulan.
Sindrom 4 bulan bukanlah penyakit berbahaya dan tidak akan terjadi dalam waktu yang lama. Kondisi ini umumnya akan hilang dengan sendirinya dalam waktu beberapa bulan. Namun, jika kolik pada bayi menyebabkan pertumbuhan mereka terhambat, sebaiknya ibu langsung menemui dokter di rumah sakit terdekat, agar dokter bisa langsung mendeteksi apa yang menjadi penyebab pasti.
Baca juga: Waspada Bayi Rewel Karena Kolik Infantil
Langkah Menenangkan Bayi dengan Sindrom 4 Bulan
Meski dapat membaik dengan sendirinya, penanganan untuk meredakan kolik pada bayi tetap diperlukan. Jika belum diketahui apa yang menjadi penyebabnya, penanganan akan disesuaikan dengan penyebab. Secara umum, kolik pada bayi dapat diatasi dengan beberapa langkah berikut ini:
-
Memijat perut bayi dengan lembut.
-
Gendong bayi selama menangis.
-
Memandikan bayi dengan air hangat.
-
Bersenandung agar bayi merasa tenang.
-
Bawa bayi ke kamar yang sejuk dengan pencahayaan redup, agar mereka merasa tenang.
-
Letakkan bayi pada bouncer (kursi goyang khusus bayi).
Kolik pada bayi biasanya akan berlangsung lebih dari 3 jam sehari selama beberapa hari. Ibu perlu mengetahui bahwa sindrom 4 bulan merupakan hal normal dan tidak berdampak buruk pada kesehatan bayi. Ketika mengalaminya, kedua tangan bayi akan mengepal, menarik lutut ke perut, wajahnya memerah, serta melengkungkan punggung.
Namun, ibu perlu mewaspadai jika Si Kecil memuntahkan cairan hijau saat menangis, tubuhnya lemas, frekuensi urine menurun, terdapat kandungan darah pada urine atau feses, mengalami diare, kejang-kejang, kulit membiru atau pucat, mengidap gangguan pernapasan, atau demam lebih dari 38 derajat Celcius. Hal-hal tersebut merupakan ciri jika bayi tengah mengalami masalah kesehatan tertentu.
Baca juga: Membedakan Alasan Bayi Menangis di Malam Hari
Adakah Langkah Pencegahan Kolik pada Bayi?
Sebelum sindrom 4 menyerang, berikut beberapa langkah pencegahan yang dapat dilakukan:
-
Ganti botol susu bayi dengan merek lain, agar mereka tidak terlalu banyak menelan udara dari dalam botol.
-
Hindari konsumsi kopi, teh, dan makanan pedas saat saat menyusui.
-
Tepuk-tepuk punggung bayi dengan lembut setelah menyusui, agar ia sendawa. Dengan begitu, kelebihan gas dalam perutnya akan keluar. Pastikan untuk menyangga kepala dan lehernya.
Hal yang paling penting ketika kolik pada bayi menyerang adalah, menjaga kondisi orangtua agar tidak panik dan stres. Ketika hal tersebut terjadi pada orangtua, mereka bisa saja mengalami lonjakan emosi dan berakhir pada tindakan kasar dengan bayi. Jika ibu merasa kelelahan, ibu bisa meminta bantuan pada orang terdekat atau pengasuhan bayi untuk sementara waktu.
Referensi:
NHS. Diakses pada 2020. Colic.
Healthline. Diakses pada 2020. Colic.
Parenting. Diakses pada 2020. Your Fussy Baby: Is It Really Colic?