Muntah Setelah Makan, Pertanda Keracunan?
Halodoc, Jakarta – Gejala keracunan makanan bisa sangat bervariasi. Ini Itu akan tergantung pada jenis bakteri, virus, ataupun parasit yang menginfeksi seseorang, berapa banyak yang ada di sistem pencernaan maupun tubuh, serta seberapa baik sistem kekebalan tubuh dapat melawannya.
Kebanyakan kasus keracunan makanan menyebabkan beberapa campuran dari yang berikut:
-
Diare
-
Mual
Baca juga: Ibu Wajib Lakukan Ini Kalau Tiba-Tiba Anak Mual dan Muntah
Beberapa kemungkinan lain, gejala umum dari berbagai keracunan makanan mungkin termasuk:
-
Kembung dan gas
-
Demam
-
Nyeri otot
-
Badan terasa lemah
-
Nyeri perut dan kram
Untuk kasus ringan biasanya dapat sembuh sendiri dengan istirahat dan mengonsumsi banyak cairan. Kamu harus menghubungi dokter, jika memiliki:
-
Tanda-tanda dehidrasi, seperti mulut kering, sedikit atau tidak ada buang air kecil, pusing, ataupun mata cekung
-
Jika diare terjadi pada bayi baru lahir
-
Ketidakmampuan untuk menahan cairan tanpa muntah
-
Diare yang berlangsung lebih dari 2 hari (1 hari pada anak) dan sangat parah
-
Nyeri hebat atau muntah
-
Demam tinggi
-
Kotoran yang berwarna hitam, tinggal, ataupun berdarah
-
Kelemahan otot
-
Sensasi geli di tangan
-
Pandangan mengabur
-
Kebingungan
-
Diare atau penyakit, seperti flu pada wanita hamil
-
Penyakit kuning (kulit kuning), yang bisa menjadi tanda hepatitis A
Ketika kamu mengalami keracunan makanan, segeralah mendapatkan bantuan medis. Gejala akan tergantung pada apa yang menyebabkan kamu sakit. Sejatinya diare, muntah, dan sakit perut adalah bentuk respons tubuh mencoba mengeluarkan racun dan membuat tubuh lebih baik.
Baca juga: Mulai Tanda Masuk Angin, Ini 4 Trik untuk Mengatasinya
Sebelum mendapat pertolongan medis, kamu dapat mengambil beberapa langkah untuk membantu diri untuk pulih. Diare dan muntah benar-benar dapat membuang keseimbangan cairan dan elektrolit tubuh..
Elektrolit adalah mineral, seperti natrium dan kalium, yang membantu segalanya dari menjaga detak jantung normal, hingga mengendalikan berapa banyak air dalam tubuh. Karenanya, perbanyak minum cairan adalah cara terbaik. Mulailah dengan minum seteguk demi seteguk.
Hindari makanan selama beberapa jam pertama karena perut sedang dalam kondisi menyembuhkan dirinya sendiri. Minumlah air, kaldu, ataupun larutan elektrolit, yang akan menggantikan mineral yang hilangkan dengan muntah dan diare
Makanlah saat kamu merasa siap, tapi mulailah dengan sedikit makanan hambar dan tidak berlemak seperti roti bakar, nasi, dan kerupuk. Beristirahatlah yang banyak. Jauhi susu, kafein, alkohol, minuman bergelembung atau bersoda, ataupun makanan pedas dan berlemak karena bisa membuat segalanya lebih buruk.
Meskipun menggoda, tapi biasanya ingin menghindari obat yang dijual bebas untuk menghentikan diare. Soalnya, diare membantu menyingkirkan apapun yang membuat tubuh sakit.
Ada baiknya untuk memeriksakan diri ke dokter jika kamu mengalami dan merasakan:
-
Mulut kering atau haus yang ekstrem
-
Volume urine yang sedikit dan berwarna gelap
-
Detak jantung cepat atau tekanan darah rendah
-
Kelemahan, pusing, atau perasaan pusing, terutama ketika pergi dari berbaring atau duduk ke berdiri
-
Darah di muntah atau kotoran
Keracunan makanan lebih berbahaya bagi sebagian orang daripada orang lain. Yang terbaik adalah menghubungi dokter ketika orang yang mengalami keracunan makanan adalah lansia, bayi dan anak-anak, orang dengan penyakit kronis atau sistem kekebalan tubuh lemah, serta wanita hamil.
Kalau punya masalah kesehatan, jangan ragu untuk bertanya dengan dokter lewat aplikasi Halodoc. Kamu bisa menghubungi dokter melalui Video/Voice Call dan Chat kapan saja dan di mana saja. Yuk, download Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan