Muncul Gejala DBD, Haruskah Langsung ke Dokter?

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   14 Agustus 2019
Muncul Gejala DBD, Haruskah Langsung ke Dokter?Muncul Gejala DBD, Haruskah Langsung ke Dokter?

Halodoc, Jakarta - Pernahkah kamu mengalami gejala penyakit seperti sakit kepala disertai demam tinggi dan nyeri pada otot, tulang, dan sendi? Jika gejala tersebut kamu rasakan, maka wajib waspada karena ini merupakan gejala dari demam berdarah dengue. Penyakit ini juga bisa menyebabkan pengidapnya mengalami mual dan muntah, kemunculan ruam, memar, dan bintik merah, bahkan kesulitan bernapas. 

Sebagai salah satu jenis penyakit yang sangat mudah mewabah saat memasuki musim hujan,  demam berdarah dengue (DBD) bukan penyakit yang bisa dianggap sepele. Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan juga selalu meminta kepada masyarakat untuk menjaga kesehatan mereka dari serangan penyakit ini. Pasalnya, penyakit ini dapat dengan mudah menyerang seseorang melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus

Baca juga: 3 Fase Demam Berdarah yang Wajib Kamu Ketahui

Muncul Gejala DBD, Haruskah Langsung ke Dokter?

Apabila gejala yang seperti disebutkan sebelumnya kamu alami, maka kamu wajib segera memeriksakan diri ke dokter untuk mencegah gejala demam berdarah semakin parah. Tanpa perlu repot, kamu juga bisa dengan mudah buat janji dengan dokter melalui aplikasi Halodoc. Meski gejala yang disebutkan di atas masih tergolong ringan, namun penanganan yang tepat sejak dini sangat diperlukan guna mencegah risiko yang lebih fatal. 

Untuk memastikan diagnosis, biasanya dokter meminta pasien untuk melakukan tes darah. Tes darah ini dilakukan guna memastikan seseorang positif mengidap DBD atau tidak.

Kenali Tanda-tanda Demam Berdarah Serius

Jangan pernah menyepelekan gejala demam berdarah yang tergolong ringan seperti yang disebutkan sebelumnya. Pasalnya, tanpa perawatan yang tepat, akan timbul gejala yang lebih serius. Beberapa gejala tersebut antara lain: 

  • Muntah yang terjadi secara terus-menerus;

  • Sakit perut yang parah;

  • Perdarahan pada gusi;

  • Napas pendek dan cepat;

  • Muntah yang disertai dengan darah;

  • Demam tinggi yang naik turun;

  • Tubuh menjadi sangat lemas.

Komplikasi terburuk yang bisa terjadi karena penyakit ini adalah kematian. Sudah bukan rahasia lagi juga bahwa setiap tahun masih saja ada nyawa melayang akibat penyakit ini. Untuk itu, jangan sampai telat untuk menemui dokter, ya!

Waktu yang Tepat Pengidap DBD untuk Melakukan Rawat Inap

Sayangnya hingga saat ini belum ditemukan penawar dari virus Dengue yang menyebabkan penyakit ini. Jadi, belum ada obat yang dapat digunakan sebagai langkah penyembuhan demam berdarah. Perawatan pada pengidap demam berdarah yang diberikan hanya bertujuan untuk mengurangi dan mengendalikan gejala yang muncul, sehingga pengidap dapat pulih kembali.

Ketika seseorang pengidap mengalami gejala ringan, dokter biasanya masih mengizinkan pengidap untuk menjalankan rawat jalan dan banyak beristirahat di rumah. Namun, ketika gejala serius terjadi, dokter akan merujuk pengidap untuk melakukan rawat inap di rumah sakit. Dokter biasanya menentukan pilihan perawatan yang baik setelah melakukan evaluasi terhadap hasil tes darah pengidap DBD.

Pada pengidap demam berdarah yang mengalami gejala serius, pengidap akan mengalami masa-masa kritis selama 24-48 jam. Selama waktu 24-48 jam itu akan menentukan seberapa besar kesempatan pengidap untuk kembali bertahan hidup. Di samping itu, apabila selama masa-masa kritis pengidap tidak mendapat penanganan yang cepat dan tepat, pengidap kondisi ini bisa saja kehilangan nyawanya.

Baca juga: Malaria dan DBD, Lebih Berbahaya yang Mana?