Halodoc, Jakarta –  Tensimeter adalah alat yang berfungsi untuk mengukur tekanan darah. Salah satu jenisnya adalah tensimeter digital. Jika dibandingkan dengan yang biasa, pengukuran tensi digital lebih akurat tanpa harus mendengarkan bunyi aliran darah.

Alat ini umumnya sebagai bagian dari pemeriksaan awal kesehatan. Tetapi, tensi meter seringkali juga digunakan untuk memantau tekanan darah pada pengidap hipertensi.

Cara Menggunakan Alat Tensi Darah Digital

Pasang manset pada lengan kemudian tarik dan kencangkan sesuai dengan ukuran lengan. Tujuannya untuk memberikan tekanan di arteri lengan. Setelah terpasang dengan benar, tekan tombol power pada alat tensi digital.

Pompa udara dalam tensi yang digerakkan oleh microprocessor kemudian mulai memompa udara ke dalam manset. Tunggu beberapa detik hingga angka muncul dalam kolom tabung manometer. Pastikan manset terpasang dengan kencang dan jangan bergerak agar hasilnya akurat

 Hasil pemeriksaan tekanan darah terdiri dari dua angka, sistolik dan diastolik. Sistolik mengacu pada sistol, fase ketika jantung memompa darah keluar ke aorta. Sedangkan diastolik mengacu pada diastol, waktu istirahat ketika jantung diisi ulang dengan darah.

 Setiap kali jantung berdetak, tekanan darah dinaikkan ke tingkat sistolik, dan turun ke diastolik diantara waktu denyut. Menurut American Heart Association (AHA), ukuran tekanan darah dikategorikan sebagai berikut:

• Normal: Di bawah 120/80 mmHg
• Meningkat: Di antara 120-129 mmHg untuk tekanan sistolik dan di bawah 80 mmHg untuk tekanan diastolik
• Hipertensi tingkat 1: 130/80 mmHg hingga 139/89 mmHg
•  Hipertensi tingkat 2: 140/90 mmHg atau lebih

Perhatikan Hal Ini Sebelum Melakukan Tensi Darah

Ada beberapa hal yang perlu kamu perhatikan sebelum melakukan tensi darah, seperti:

• Jangan merokok, minum minuman berkafein atau berolahraga dalam waktu 30 menit sebelum mengukur tekanan darah. Kosongkan urine dan istirahat setidaknya lima menit sebelum pengukuran.
• Duduk dengan punggung lurus dan ditopang (di kursi makan, bukan di sofa). Kaki  rata di lantai dan tidak boleh disilangkan. Lengan juga perlu ditopang pada permukaan yang rata (seperti meja) dengan lengan atas setinggi jantung. Pastikan bagian bawah manset diletakkan tepat di atas lekukan siku.
• Ukur pada waktu yang sama setiap hari, misalnya pagi dan sore hari.
• Setiap kali mengukur, lakukan pemeriksaan 2 sampai 3 kali dalam jarak satu menit dan catat hasilnya.

Tips Memilih Alat Tensi Digital

1. Pilih ukuran yang pas

Ukuran manset pada alat tensi ada bermacam-macam. Jadi, usahakan pilih ukuran yang pas dengan lengan. Pasalnya, tingkat akurasi alat tensi tergantung pada pemasangan manset. Semakin pas ukurannya, maka hasilnya semakin akurat.

2. Sesuaikan budget

Harga alat tensi digital bervariasi. Biasanya, harga akan semakin mahal jika dilengkapi dengan fitur lengkap. Namun, ini tidak menjamin keakuratan dari alat tersebut. Jadi, pilih yang sesuai dengan kebutuhan dan budget.

3. Pertimbangkan fitur

Beberapa tensi digital dilengkapi dengan fitur tambahan. Salah satunya memori untuk menyimpan data hasil pengukuran. Fitur ini cocok untuk pengidap hipertensi yang ingin memantau hasil tekanan darah secara berkala.

Selain kesehatan fisik, kesehatan mental juga tak kalah penting untuk diperhatikan. Bila kamu mengalami masalah yang berhubungan dengan mental, jangan ragu untuk menemui psikolog. Segera buat janji medis dengan psikolog di aplikasi Halodoc. Jangan tunda sebelum kondisinya semakin memburuk, download  Halodoc sekarang juga!

Referensi:

Healthline. Diakses pada 2022. 6 Blood Pressure Monitors to Use at Home.

WebMD. Diakses pada 2022. How to Pick a Home Blood Pressure Monitor.

Medline Plus. Diakses pada 2022. Blood pressure check.

Medicinet. Diakses pada 2022. Medical Definition of Sphygmomanometer.