Mitos dan Fakta, Pola Makan Dapat Terkait dengan Diabetes

Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   22 Oktober 2020
Mitos dan Fakta, Pola Makan Dapat Terkait dengan DiabetesMitos dan Fakta, Pola Makan Dapat Terkait dengan Diabetes

Halodoc, Jakarta – Diabetes dikenal banyak orang sebagai penyakit yang terjadi akibat terlalu banyak mengonsumsi makanan manis. Faktanya, bukan hanya makanan manis, namun pola makan dapat memengaruhi kadar gula dalam darah, sehingga bisa memicu diabetes, tepatnya diabetes tipe 2.

Tahukah kamu bahwa gula darah atau glukosa darah berasal dari makanan yang dikonsumsi sehari-hari. Tubuh menghasilkan gula darah dengan mencerna beberapa makanan menjadi gula yang beredar di aliran darah. Gula darah digunakan tubuh sebagai energi, namun sisa gula yang tidak digunakan segera disimpan dalam sel untuk digunakan nanti. 

Mengonsumsi makanan yang terlalu banyak gula bisa membuat kadar gula darah melonjak, sehingga memicu diabetes tipe 2. Nah, memahami bahwa pola makan dapat berpengaruh terhadap diabetes. Kamu bisa lebih memperhatikan pola makan agar terhindar dari penyakit tersebut. Bila kamu sudah mengidap diabetes, sangat penting untuk menjaga pola makan.

Baca juga: Bukan Cuma Diabetes, Ini Akibat dari Makanan Manis

Bagaimana Pola Makan Memengaruhi Gula Darah?

Tubuh memecah semua makanan yang kamu konsumsi dan menyerap berbagai nutrisi yang terkandung di dalamnya. Nutrisi-nutrisi tersebut, antara lain karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan lain-lain.

Karbohidrat yang dikonsumsi diubah menjadi gula darah. Semakin banyak karbohidrat yang dikonsumsi, semakin tinggi kadar gula dihasilkan tubuh saat mencerna dan menyerap makanan.

Karbohidrat dalam bentuk cair diserap tubuh lebih cepat daripada dalam bentuk makanan padat. Jadi, mengonsumsi minuman manis dapat meningkatkan kadar gula darah kamu lebih cepat dibanding mengonsumsi sepotong pizza. Bila kamu mengidap diabetes, batasi asupan karbohidrat agar dapat mengendalikan kadar gula dalam darah.

Serat merupakan salah satu komponen karbohidrat yang tidak diubah menjadi gula. Hal itu karena serat tidak bisa dicerna oleh tubuh. Nutrisi tersebut sangat penting untuk kesehatan.

Protein, lemak, air, vitamin, dan mineral tidak mengandung karbohidrat, sehingga tidak terlalu memengaruhi gula darah. Karbohidrat memiliki pengaruh besar terhadap kadar glukosa darah.

Pola Makan yang Memicu Diabetes

Karbohidrat adalah nutrisi dalam makanan yang paling memengaruhi gula darah. Namun, karbohidrat bukan satu-satunya nutrisi yang memberikan kalori, makanan yang mengandung protein dan lemak juga memberikan kalori.

Bila kamu mengonsumsi lebih banyak kalori daripada yang dibakar dalam sehari, kalori tersebut akan diubah menjadi lemak dan disimpan dalam tubuh. Semakin meningkat berat badan, semakin kurang sensitif tubuh terhadap insulin. Akibatnya, kadar gula darah bisa meningkat. 

Pola makan yang buruk yang banyak mengonsumsi makanan tinggi lemak, kalori dan kolesterol juga dapat menyebabkan obesitas dan meningkatkan risiko diabetes.

Pada pengidap diabetes tipe 2, mengonsumsi makanan berkarbohidrat atau gula yang tinggi dapat membuat kadar gula darah melonjak semakin tinggi. Hal itu karena pankreas tidak menghasilkan insulin yang cukup atau sel-sel tubuh tidak dapat menggunakan insulin dengan benar (yang disebut resistensi insulin).

Akibatnya, glukosa dari makanan akan menumpuk dalam darah alih-alih bergerak ke dalam sel. Terlalu banyak glukosa dalam darah bisa menyebabkan masalah kesehatan serius yang merusak pembuluh darah, saraf, jantung, mata, dan ginjal.

Oleh karena itu, kamu dianjurkan untuk menghindari atau meminimalkan asupan minuman manis dan makanan yang diproses, tinggi karbohidrat dan lemak tidak sehat, serta rendah nutrisi yang sehat. Sebaliknya, terapkan diet sehat yang tinggi serat dan rendah lemak. Ingat juga untuk memperhatikan porsi makanan yang kamu makan.

Baca juga: Pola Makan Sehat untuk Pengidap Diabetes setelah Lebaran

Tips Menjaga Gula Darah 

Makanan yang menghasilkan lonjakan gula darah paling tinggi adalah makanan yang tinggi karbohidrat olahan, seperti:

  • Produk biji-bijian putih, seperti pasta dan nasi.
  • Kue.
  • Roti putih.
  • Sereal olahan dingin.
  • Minuman manis.

Bila ingin membatasi asupan karbohidrat, kamu tidak harus menghindari makanan-makanan di atas. Kamu bisa mengurangi porsinya atau menggantinya dengan gandum utuh bila memungkinkan. Semakin banyak makanan yang dikonsumsi, semakin besar jumlah gula yang akan diserap tubuh.

Mengonsumsi makanan dengan gizi seimbang juga membantu menjaga kadar gula darah. Protein, lemak dan serat membantu memperlambat pencernaan karbohidrat. Hal ini membantu mengurangi lonjakan gula darah setelah makan.

Seberapa sering kamu makan dalam sehari juga penting untuk mengontrol gula darah. Usahakan untuk menjaga kadar gula darah tetap stabil dengan makan setiap 3-5 jam. Tiga kali makan makanan bergizi dalam sehari, ditambah dengan beberapa camilan sehat biasanya bisa membantu menjaga gula darah tetap stabil.

Bila kamu mengidap diabetes, dokter mungkin dapat merekomendasikan jumlah karbohidrat yang bisa dikonsumsi untuk makanan dan camilan. Kamu juga bisa berdiskusi dengan ahli gizi yang sering menangani pengidap diabetes untuk membantu merencanakan pola makan yang tepat.

Baca juga: Tak Selalu Dihindari, Diabetes pun Butuh Karbo

Kamu juga bisa bertanya lebih lanjut pada dokter mengenai pola makan yang tepat untuk diabetes melalui aplikasi Halodoc. Jadi, jangan lupa download Halodoc sekarang juga untuk mendapatkan solusi kesehatan

yang dibutuhkan.

Referensi:
Healthline. Diakses pada 2020. How Does Eating Affect Your Blood Sugar?
Family Doctor. Diakses pada 2020. Diabetes.