Mitos atau Fakta Mengunyah Permen Karet Bantu Atasi Stres

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   24 Maret 2020
Mitos atau Fakta Mengunyah Permen Karet Bantu Atasi StresMitos atau Fakta Mengunyah Permen Karet Bantu Atasi Stres

Halodoc, Jakarta – Menurut data kesehatan yang dipublikasikan oleh 10th International Congress of Behavioral Medicine 2008, disebutkan kalau mengunyah permen karet dapat membantu menghilangkan kecemasan, meningkatkan kewaspadaan, dan mengurangi stres. 

Penjelasannya adalah mengunyah permen karet dikaitkan dengan kewaspadaan yang tinggi, pengurangan kecemasan, stres, dan peningkatan kinerja keseluruhan pada aktivitas multitasking. Informasi lebih detail mengenai permen karet bantu atasi stres bisa dibaca di bawah ini!

Fakta, Mengunyah Permen Karet Atasi Stres

Dalam studi tersebut dilakukan penelitian terhadap 40-orang dengan rentang usia 22 tahun untuk menguji apakah ada hubungan antara mengunyah permen karet dan penurunan stres. Ternyata, hasil pengujian tersebut ditemukan fakta-fakta berikut:

  1. Meredakan Kecemasan

Saat mengunyah permen karet, partisipan melaporkan tingkat kecemasan yang lebih rendah. Permen karet menunjukkan pengurangan kecemasan dibandingkan dengan non-permen karet hampir 17 persen saat stres ringan dan hampir 10 persen pada saat stres sedang.

Baca juga: Jangan Abaikan Stres, Ini Cara Mengatasinya

  1. Peningkatan Kewaspadaan 

Partisipan juga mengalami tingkat kewaspadaan yang lebih besar ketika mereka mengunyah permen karet. Pengunyah permen karet menunjukkan peningkatan kewaspadaan hampir 19 persen selama stres ringan dan 8 persen pada stres sedang dibanding yang tidak mengunyah permen karet.

  1. Mengurangi Stres

Tingkat stres lebih rendah pada peserta yang mengunyah permen karet. Tingkat kortisol saliva (penanda stres fisiologis) pada pengunyah permen karet lebih rendah daripada pengunyah non-permen karet sebesar 16 persen selama stres ringan dan hampir 12 persen pada stres sedang.

  1. Peningkatan Kinerja

Permen karet menghasilkan peningkatan kerja yang signifikan terutama aktivitas multitasking. Mengunyah permen karet meningkatkan skor kinerja rata-rata dibandingkan permen karet non-gusi sebesar 67 persen selama stres sedang dan 109 persen pada stres ringan.

Baca juga: Stres Bikin Rambut Rontok, Benarkah?

Terlalu Sering Juga Tidak Baik

Di balik manfaatnya, mengunyah permen karet yang berlebihan juga dapat mengakibatkan efek samping. Beberapa efek samping yang dimaksud adalah sebagai berikut:

  1. Sendi temporomandibular adalah tempat rahang menempel pada tengkorak. Jika otot-otot sendi ini terlalu sering digunakan dan kelelahan, sendi dapat bergerak keluar dari tempatnya, menyebabkan TMJ. Hal ini dapat mengakibatkan nyeri rahang, sakit telinga, sakit gigi, dan berkurangnya gerakan atau penguncian sendi.
  2. Terlalu sering mengunyah permen karet juga dapat menyebabkan kelelahan pada otot-otot wajah yang bertanggung jawab untuk menggerakkan rahang selama mengunyah. Kebanyakan orang juga mengunyah hanya pada satu sisi mulut saja, sehingga kelelahan otot-otot ini tidak merata. Ini bisa memicu sakit kepala dan migrain, terutama jika kamu mengunyah terlalu keras.
  3. Jika kamu mengunyah permen karet bebas gula, gigi juga memiliki risiko mengalami erosi. Permen karet bebas gula seringnya mengandung perasa dan pengawet asam yang bisa menghilangkan enamel gigi. Saat enamel terkikis, gigi mungkin menjadi lebih sensitif terhadap makanan panas, dingin, dan asam.
  4. Pemanis buatan dalam permen karet bebas gula memiliki efek pencahar. Mengunyah banyak permen karet bebas gula dapat menyebabkan gangguan pencernaan dan diare. Selain itu, dapat membuat kamu menelan udara, sehingga dapat mengakibatkan sakit perut dan kembung. 

Ketika kamu mengunyah permen karet, kamu mengirim sinyal tubuh bahwa makanan akan memasuki tubuh Anda. Enzim dan asam yang diaktifkan saat kamu mengunyah permen karet dilepaskan, tetapi tanpa makanan yang dimaksudkan untuk dicerna. Kondisi ini dapat mengakibatkan produksi asam lambung berlebih dan memengaruhi kemampuan tubuh untuk menghasilkan sekresi pencernaan ketika makan.

Butuh informasi kesehatan akurat? Tanyakan saja langsung di HalodocDokter yang ahli di bidangnya akan berusaha memberikan solusi terbaik untukmu.  Caranya, cukup download aplikasi Halodoc lewat Google Play atau App Store. Melalui fitur Contact Doctor kamu bisa memilih mengobrol lewat Video/Voice Call atau Chat kapan dan di mana saja. 

Referensi:

The American Association for the Advancement of Science (AAAS). Diakses pada 2020. New research finds chewing gum may help reduce stress.
Very Well  Mind. Diakses pada 2020. Signs and Symptoms of Tardive Dyskinesia.