Mitos atau Fakta, Labu Siam Bisa Atasi Penyakit Asam Urat
Halodoc, Jakarta – Labu siam adalah sayuran direkomendasikan untuk dikonsumsi buat pengidap asam urat. Ini dikarenakan kandungannya yang bermanfaat untuk mengatasi penyakit asam urat. 200 gram labu siam memberikan 14 persen dari kebutuhan serat harian.
Kandungannya adalah vitamin C, asam folat dan vitamin K, vitamin B6, mangan, seng, kalium dan magnesium. Selain itu, ada rendah kalori, lemak, natrium, dan karbohidrat. Selain Vitamin C, labu siam juga mengandung antioksidan lain, seperti quercetin dan myricetin yang dapat melindungi sel-sel tubuh dari efek berbahaya radikal bebas. Selengkapnya bisa dibaca di bawah ini!
Manfaat Labu Siam
Menurut data kesehatan yang dipublikasikan oleh Davao Medical School Foundation, disebutkan kalau mengonsumsi labu siam dapat membantu mengurangi kadar asam urat. Ekstrak labu siam yang diberikan pada kelinci dengan kadar asam urat tinggi dapat mengurangi kadar asam urat tubuh hingga 25 persen.
Asam urat adalah jenis radang sendi, biasanya disebabkan oleh penumpukan asam urat dalam darah. Ketika kadar asam urat menumpuk, ini dapat memicu pembentukan kristal asam urat yang kemudian mengendap dalam persendian dan menyebabkan iritasi, peradangan, dan pembengkakan. Ini dikenal sebagai serangan gout yang bisa sangat menyakitkan.
Baca juga: Asam Urat di Usia Muda, Apa Penyebabnya?
Ada beberapa alasan mengapa darah mengandung kadar asam urat yang tinggi. Bisa jadi karena berkurangnya kemampuan ginjal untuk membersihkan asam urat, kelebihan purin, ataupun kombinasi keduanya.
Mengonsumsi obat-obatan tertentu adalah cara penanganan penyakit asam urat. Selain itu pola konsumsi makanan juga dapat memainkan peran penting. Mengikuti pola diet yang direkomendasikan dapat membantu menstabilkan kadar asam urat dalam darah yang dapat mengurangi risiko serangan gout.
Butuh informasi lebih detail penanganan penyakit asam urat, bisa ditanyakan lewat aplikasi Halodoc. Dokter yang ahli di bidangnya akan berusaha memberikan solusi terbaik untukmu. Caranya, cukup download Halodoc lewat Google Play atau App Store. Melalui fitur Contact Doctor kamu bisa memilih mengobrol lewat Video/Voice Call atau Chat, kapan dan di mana saja tanpa perlu ke luar rumah.
Cegah Asam Urat Kambuh
Obesitas dapat menjadi pemicu terjadinya peningkatan kadar asam urat dalam darah. Resistensi insulin umumnya terlihat pada mereka yang mengalami obesitas dan mungkin terlibat dalam pengembangan asam urat.
Resistensi insulin telah terbukti mengurangi jumlah asam urat yang dibersihkan dalam urine. Kondisi ini dikenal juga sebagai “sindrom metabolik”. Sindrom ini merupakan sekelompok gejala yang meliputi resistensi insulin, bersama dengan obesitas perut, tekanan darah tinggi, dan lemak darah abnormal (lipid).
Penurunan berat badan telah terbukti meningkatkan resistensi insulin karenanya mengurangi kadar asam urat dalam darah. Namun, penting untuk menghindari diet ketat seperti diet rendah karbohidrat dan protein tinggi.
Baca juga: Minuman Tinggi Gula Bisa Sebabkan Penyakit Asam Urat
Soalnya ini dapat meningkatkan konsumsi purin, yaitu senyawa yang terurai menjadi asam urat. Selain itu, penurunan berat badan yang cepat melalui diet ketat dapat menyebabkan kerusakan jaringan yang juga dapat mengakibatkan kenaikan kadar asam urat.
Diet seimbang yang sehat dapat membantu mencapai dan mempertahankan berat badan yang sehat. Ini juga dapat memberikan energi dan nutrisi yang cukup untuk kesehatan yang optimal dan mengurangi risiko serangan gout.
Asupan vitamin C yang tinggi (500 miligram atau lebih) dapat membantu mengurangi kadar asam urat dalam darah. Ceri sangat bermanfaat untuk dimasukkan ke dalam makanan, karena ceri juga terbukti mengurangi kadar asam urat dalam darah.
Menjaga agar asupan porsi daging tetap terkontrol juga sangat penting supaya tidak terjadi lonjakan asam urat. Produk susu rendah lemak (seperti susu skim, yogurt rendah lemak, dan keju rendah lemak) dapat membantu mencegah tingginya kadar asam urat dalam darah.
Makanan-makanan ini merupakan sumber protein yang baik dan juga memiliki kandungan purin yang rendah sehingga merupakan makanan tambahan yang bermanfaat jika kamu mencoba mengurangi konsumsi daging.