Mitos atau Fakta, Konsumsi Kelapa Picu Infeksi Cacing Kremi
Halodoc, Jakarta – Pernahkah kamu mendengar mitos yang mengatakan terlalu banyak mengonsumsi kelapa dapat menyebabkan munculnya cacing kremi pada anus? Bahkan, hingga saat ini masih banyak yang percaya bahwa mengonsumsi kelapa terlalu banyak dapat menyebabkan kremian atau yang lebih dikenal dengan infeksi cacing kremi.
Baca juga: 6 Masalah Kesehatan Akibat Cacing Kremi
Infeksi cacing kremi merupakan infeksi yang disebabkan oleh parasit berukuran kecil dan menyerang usus manusia. Saat seseorang mengalami infeksi cacing kremi, tubuh akan mengalami gatal, nyeri, hingga ruam pada anus. Perlu diwaspadai bahwa penyakit ini merupakan salah satu penyakit yang menular. Lalu, benarkah mengonsumsi kelapa bisa sebabkan infeksi cacing kremi? Berikut ulasannya!
Cacing Kremi dan Kelapa
Cacing kremi termasuk dalam parasit yang sangat kecil. Biasanya, cacing kremi memiliki ukuran sekitar 2–13 milimeter saja. Selain itu, cacing kremi memiliki warna putih yang hampir mirip dengan parutan kelapa. Inilah yang menyebabkan mitos berkembang bahwa mengonsumsi kelapa atau parutan kelapa dapat mengakibatkan seseorang mengalami kremian.
Infeksi cacing kremi merupakan salah satu kondisi yang menular. Cacing kremi dapat menyebar dan menular ketika seseorang mengalami paparan langsung atau bersentuhan dengan benda-benda yang terpapar cacing kremi. Biasanya, telur cacing kremi akan masuk ke dalam tubuh manusia melalui mulut akibat paparan telur cacing kremi pada tangan, atau mengonsumsi makanan yang terkontaminasi telur cacing kremi.
Mengonsumsi kelapa bisa menyebabkan infeksi cacing kremi saat kelapa yang kamu konsumsi tidak terjaga kebersihannya, dan telah terkontaminasi cacing kremi. Namun, jika kelapa yang kamu konsumsi bersih, tentunya infeksi cacing kremi tidak akan terjadi.
Baca juga: Bikin Gatal pada Anus, Inilah 5 Fakta Cacing Kremi
Kenali Faktor Pemicu Infeksi Cacing Kremi
Tidak hanya melalui makanan yang telah terkontaminasi, nyatanya telur cacing kremi dapat masuk ke dalam tubuh melalui hidung saat terhirup melalui udara. Telur cacing kremi yang masuk dalam tubuh akan menetap dan menetas pada saluran pencernaan. Cacing kremi akan berkembang biak dalam saluran pencernaan, hingga menjadi cacing dewasa.
Cacing dewasa akan kembali bertelur dan keluar melalui anus untuk meletakkan telurnya pada lipatan anus. Inilah yang menyebabkan gejala cacing kremi, seperti gatal pada anus di malam hari, anus terasa nyeri, ruam pada anus, nyeri perut, hingga mual.
Ketika pengidap infeksi cacing kremi menggaruk dengan tangan, maka telur cacing dapat berpindah menuju tangan dan menyebarkan telur cacing kremi menuju apapun yang disentuh oleh tangan. Telur cacing juga dapat bertahan beberapa waktu pada jari tangan.
Cacing kremi dapat dialami oleh siapa saja. Namun, ada beberapa kondisi yang sangat rentan terpapar penyakit ini, seperti seseorang yang kurang menjaga kebersihan tubuh, tinggal di dalam lingkungan yang padat dan kumuh, memiliki keluarga satu rumah yang terpapar cacing kremi, hingga anak-anak.
Segera gunakan aplikasi Halodoc dan bertanya langsung pada dokter jika kamu atau keluarga mengalami beberapa gejala yang terkait dengan infeksi cacing kremi. Penanganan lebih dini tentunya dapat menghindari penularan dan penyebaran cacing kremi.
Pencegahan Infeksi Cacing Kremi
Adanya cacing kremi dapat dideteksi oleh dokter dengan melakukan tes khusus. Pengidap yang mengalami gejala infeksi cacing kremi akan diminta untuk menempelkan plester khusus setiap bangun tidur selama beberapa hari di sekitar anus. Jika terdapat telur cacing kremi, maka telur akan menempel pada plester. Hal ini dilakukan untuk memeriksa telur yang menempel pada laboratorium.
Jika terdeteksi adanya infeksi cacing kremi, maka dokter akan melakukan pengobatan dengan penggunaan obat-obatan untuk meredakan gejala. Selama pengobatan sebaiknya lakukan perawatan dan pencegahan di rumah agar kondisi ini tidak semakin memburuk.
- Bersihkan area anus setiap pagi dengan menggunakan air mengalir dan sabun.
- Sebaiknya rutin ganti pakaian dalam untuk mencegah perkembangbiakan cacing kremi.
- Cuci pakaian, sprei, dan juga selimut dengan menggunakan air hangat atau panas untuk mematikan telur cacing kremi. Jangan lupa keringkan di tempat yang panas.
- Jangan menggaruk bagian anus yang gatal.
- Selalu cuci tangan setelah menggunakan kamar mandi atau sebelum makan.
Baca juga: Terkena Cacing Kremi, Inilah Pengobatan yang Bisa Dilakukan
Itulah beberapa pencegahan yang bisa dilakukan untuk menghindari infeksi cacing kremi. Kondisi ini yang tidak diatasi dengan baik dapat menimbulkan beberapa komplikasi kesehatan, seperti vaginitis, penurunan berat badan, hingga infeksi saluran kemih. Pastikan juga untuk selalu mengonsumsi makanan yang kebersihannya terjaga dan sehat.
Referensi:
Healthline. Diakses pada 2020. Pinworm Infection.
Mayo Clinic. Diakses pada 2020. Pinworm Infection.
Kids Health. Diakses pada 2020. Pinworm Infection.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan