Mitos atau Fakta Kerokan dapat Menyembuhkan Nyeri Dada
Halodoc, Jakarta – Kerokan menjadi salah satu cara tradisional yang sudah dikenal luas oleh masyarakat untuk mengatasi beberapa gangguan kesehatan. Kerokan dianggap wajar untuk menghilangkan keluhan kesehatan, seperti masuk angin maupun nyeri dada. Umumnya, nyeri dada yang dialami oleh seseorang menyebabkan dada seperti tertusuk, tertekan, atau perih. Nyeri dada dapat dialami pada kedua bagian dada atau salah satu bagian saja.
Baca juga: Mitos atau Fakta, Kerokan Bisa Sembuhkan Masuk Angin?
Tentunya, kondisi ini tidak boleh diabaikan dan lakukan penanganan secara mandiri tanpa mengetahui penyebab nyeri dada. Mengatasi nyeri dada nyatanya hanya mitos belaka. Melakukan kerokan saat nyeri dada hanya akan memperburuk kesehatan dan bisa mengakibatkan komplikasi kesehatan apabila dibiarkan begitu saja.
Hindari Kebiasaan Kerokan saat Nyeri Dada
Pengidap nyeri dada umumnya mengalami kondisi yang berbeda-beda, nyeri dada dapat terjadi dalam waktu yang singkat atau dapat terjadi selama berhari-hari. Hindari melakukan kebiasaan kerokan pada nyeri dada yang dialami, apalagi jika nyeri dada terasa menjalar hingga ke bagian lengan, leher, dan disertai dengan gejala lain seperti sesak napas ataupun keringat dingin.
Melansir National Health Service UK, ada beberapa nyeri dada yang sebaiknya segera periksakan ke rumah sakit terdekat, seperti menyebabkan dada terasa sesak dan berat, kesulitan untuk bernapas, dan nyeri dada terjadi lebih dari 15 menit. Sebelum pergi ke rumah sakit, kamu bisa membuat janji dengan dokter melalui aplikasi Halodoc.
Pemeriksaan fisik akan dilakukan sebagai salah satu tindakan diagnosis. Selain itu, melakukan elektrokardiogram (EKG), rontgen dada, tes darah, ekokardiografi, kateter jantung, endoskopi, CT Scan, dan tes fungsi paru menjadi beberapa pemeriksaan yang bisa dilakukan untuk mengetahui penyebab nyeri dada.
Tentunya, nyeri dada bukan diatasi dengan melakukan kebiasaan kerokan. Ada berbagai pengobatan yang bisa dilakukan untuk mengatasi nyeri dada, seperti menggunakan jenis obat-obatan yang direkomendasikan oleh dokter. Selain itu, melakukan pemasangan ring jantung juga disarankan jika nyeri dada terjadi akibat penyumbatan aliran darah menuju jantung. Selain ring jantung, operasi by pass jantung juga bisa dilakukan untuk mengatasi penyumbatan aliran darah menuju jantung sehingga pengidap akan terhindar dari gejala seperti nyeri dada.
Baca juga: 5 Penyebab Terjadinya Nyeri Dada pada Wanita
Penyebab Lain Nyeri Dada
Hindari mengatasi nyeri dada dengan kerokan karena bisa memperburuk kesehatan. Selain itu, hindari melakukan kebiasaan kerokan saat alami nyeri dada karena belum tentu pertanda adanya gangguan pada jantung. Gangguan kesehatan lainnya yang menyebabkan nyeri dada juga tidak dapat diatasi dengan kerokan.
Ketahui penyebab lain nyeri dada yang bukan berasal dari gangguan jantung, seperti:
1. Gangguan Pencernaan
Peningkatan asam lambung yang berlebihan pada pencernaan juga dapat menyebabkan seseorang mengalami nyeri dada.
2. Gangguan Otot dan Tulang
Adanya gangguan kesehatan pada otot dan tulang di area dada, misalnya seperti infeksi pada bagian tersebut dapat menyebabkan seseorang mengalami nyeri dada. Umumnya, nyeri dada yang disebabkan infeksi pada area dada akan terasa memburuk setelah pengidapnya melakukan gerakan tertentu.
3. Gangguan Paru
Adanya cairan pada paru-paru juga dapat sebabkan munculnya gejala nyeri dada.
4. Gangguan Mental
Gangguan mental seperti serangan panik atau cemas berlebih dapat menyebabkan seseorang mengalami nyeri pada bagian dada.
Baca juga: Selain Serangan Jantung, Ini Penyebab Lain Nyeri Dada
Selain adanya gangguan kesehatan, ada beberapa faktor pemicu lainnya, seperti kebiasaan merokok, mengalami benturan pada dada yang cukup keras, riwayat keluarga, lanjut usia, dan juga obesitas. Tidak ada salahnya untuk menghindari beberapa faktor pemicu tersebut agar nyeri dada yang kamu alami dapat diatasi dengan baik.
Referensi:
National Health Service UK. Diakses pada 2020. Chest Pain
Mayo Clinic. Diakses pada 2020. Chest Pain
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan