Mitos atau Fakta, Karsinoma Nasofaring Menular?

Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   09 Oktober 2019
Mitos atau Fakta, Karsinoma Nasofaring Menular?Mitos atau Fakta, Karsinoma Nasofaring Menular?

Halodoc, Jakarta - Ada banyak sekali jenis penyakit kanker yang berkembang di dunia. Namun, beberapa di antaranya bersifat langka atau jarang terjadi. Meski begitu, justru sifatnya lebih serius dibandingkan dengan jenis kanker lain yang lebih umum terjadi. Salah satunya adalah karsinoma nasofaring atau kanker nasofaring. Bahkan, data WHO menunjukkan bahwa pengidap kanker nasofaring di seluruh dunia hanya sekitar 80 ribu setiap tahunnya. 

Meski begitu, kanker nasofaring terbilang lebih berbahaya jika tidak segera ditangani atau tidak mendapatkan penanganan dengan benar. Karsinoma nasofaring bisa menyerang saluran pernapasan di bagian atas tenggorokan dan belakang hidung. Oleh karena berada di saluran napas, tidak sedikit yang bertanya apakah kelainan satu ini bisa menular? 

Benarkah Karsinoma Nasofaring Bisa Menular?

Kamu harus tahu bahwa tidak ada jenis kanker yang bisa menular. Kanker terjadi karena pertumbuhan dan perkembangan sel dan jaringan yang tidak terkendali dan akhirnya berubah menjadi sel kanker. Penyakit ini terjadi di bagian dalam tubuh dan tidak menular seperti penyakit infeksi. 

Baca juga: Apakah Karsinoma Nasofaring Bisa Disembuhkan?

Pada kasus karsinoma nasofaring, penyebab utamanya belum bisa diketahui dengan pasti. Hanya saja, ada beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko seseorang terserang kelainan kesehatan yang terbilang berbahaya ini, termasuk faktor genetik, terlalu sering mengonsumsi makanan yang telah melalui proses pengasinan, dan paparan virus HPV dan EBV. 

Nah, adanya risiko terkait paparan virus ini yang perlu dicegah, karena keduanya bersifat menular. Ketika virus sudah masuk ke dalam tubuh dan merusak sel serta mengubahnya menjadi sel kanker, sudah pasti penularan tidak mungkin terjadi. Artinya, penularan hanya terjadi terkait dengan paparan infeksi virus yang menjadi faktor risikonya. 

Umumnya, dibutuhkan waktu yang lama bagi virus untuk berkembang menjadi sel kanker setelah masuk ke dalam tubuh. Pun, tidak semua orang yang terinfeksi akan terserang kanker, karena hal ini bergantung pada bagaimana tubuh merespon infeksi tersebut. Jadi, kamu perlu tanya langsung pada dokter tentang hal ini. Tanya Dokter di aplikasi Halodoc siap membantu kamu kapan saja. Atau, bisa juga dengan membuat janji langsung dengan dokter di rumah sakit terdekat. 

Baca juga: Pemeriksaan untuk Deteksi Karsinoma Nasofaring

Bagaimana Mencegah Penularan EBV dan HPV?

Infeksi atau paparan virus EBV terbukti dapat meningkatkan risiko terjadinya karsinoma nasofaring pada seseorang. Mungkin, kamu sudah mengalami paparannya, karena ketika virus ini menginfeksi tidak langsung menunjukkan adanya gejala dan tidak pula langsung aktif. Namun, kamu harus tahu bagaimana virus EBV dan HPV menular. Virus EBV menular melalui cairan tubuh, sementara HPV biasanya ditularkan melalui kontak langsung ketika berhubungan seksual. 

Oleh karena itu, kamu disarankan untuk tidak berbagi benda apapun dengan orang lain, termasuk gelas, sikat gigi, peralatan makan, hingga pakaian. Virus EBV juga bisa ditularkan melalui hubungan seksual. Jadi, sebaiknya kamu tidak berganti-ganti pasangan ketika melakukan hubungan intim atau menggunakan pengaman ketika berhubungan intim untuk menghindari risiko penularannya. 

Jadi, bisa disimpulkan bahwa penyakit kanker, termasuk kanker nasofaring atau karsinoma nasofaring tidak menular, sama seperti penyakit kanker lainnya. Penularan terjadi pada infeksi virus yang dapat meningkatkan risiko perkembangan sel kanker, dan inilah yang perlu kamu waspadai. 

Baca juga: Begini Metode Pengobatan Karsinoma Nasofaring


Referensi: 

NHS UK. Diakses pada 2019. Nasopharyngeal Cancer.
Cancer ORG. Diakses pada 2019. What Is Nasopharyngeal Cancer?
WHO INT. Diakses pada 2019. Nasopharyngeal Carcinoma.