Mitos atau Fakta, Golongan Darah A Berisiko Tertular COVID-19
Halodoc, Jakarta - Tidak terasa merebaknya virus corona sudah setahun lamanya. Hingga kini, vaksin yang efektif digunakan belum juga disebarluaskan dan mendapat izin edar darurat oleh BPOM Indonesia. Salah satu penemuan yang hingga kini belum dipastikan kebenarannya adalah, golongan darah A menjadi salah satu faktor risiko virus corona. Lantas, bagaimana kebenarannya? Simak penjelasannya berikut ini.
Baca juga: Intip Tips Aman Datang ke Resepsi saat Pandemi COVID-19
Golongan darah A menjadi Faktor Risiko Virus Corona
Sebelum membahas mengenai hal ini, perlu ditekankan jika kebenaran mengenai golongan darah menentukan kerentanan seseorang terhadap virus corona belum bisa dipastikan secara klinis. Pernyataan tersebut beredar hanya dengan menggunakan data dari sebuah studi pasien virus corona yang dilakukan di dua daerah, yaitu kota Wuhan dan Shenzhen, China.
Dari hasil studi yang dilakukan, ditemukan jika jumlah pengidap Covid-19 yang bergolongan darah A ketimbang golongan darah O. Padahal, jumlah penduduk yang bergolongan darah A di kedua kota tersebut lebih sedikit ketimbang golongan darah O. Hasil studi tersebut dilakukan pada 2.173 pengidap Covid-19 di Wuhan dan Shenzhen. Di antara pengidap tersebut, dari 206 pasien yang meninggal, 85 orang di antaranya memiliki golongan darah A.
Dari hasil studi tersebut, orang-orang bergolongan darah A perlu memperkuat sistem kekebalan tubuh guna melindungi diri dari kemungkinan terjadinya infeksi. Bukan itu saja, pemilik golongan darah A yang sudah resmi terinfeksi COVID-19 perlu menerima perawatan lebih insentif. Berikut ini fakta menarik mengenai pasien COVID-19 dengan golongan darah AB dan O:
Baca juga: Wajib Lakukan Tes Corona sebelum Kumpul Acara Keluarga
- Golongan Darah AB
Masih dari studi yang sama, terdapat 38 persen golongan darah A, 26 persen golongan darah B, 10 persen golongan darah AB, dan 25 persen golongan darah O. Bukan hanya virus corona saja, golongan darah AB juga berisiko mengidap gangguan kognitif dan stroke.
- Golongan Darah O
Dari sebuah studi yang dilakukan di Kanada terhadap 225.556, ditemukan bahwa golongan darah O dan Rh-negatif berisiko sedikit lebih rendah terhadap COVID-19. Pemilik golongan darah O, memiliki risiko 12 persen lebih rendah terinfeksi, serta berpeluang 13 persen lebih rendah berisiko meninggal dunia karena virus corona. Hal tersebut dikarenakan, pemilik golongan darah O dengan sendirinya telah mengembangkan antibodi yang dapat mengenali beberapa aspek dari virus corona.
Baca juga: 6 Vaksin Corona yang Digunakan di Indonesia
Itulah sejumlah fakta menarik mengenai golongan darah yang menjadi faktor risiko virus corona. Jika kamu adalah salah satu pengidap COVID-19 yang sedang melakukan isolasi mandiri, jangan lupa untuk selalu menjaga kesehatan tubuh dan pastikan selalu mengonsumsi multivitamin guna menunjang sistem kekebalan tubuh. Untuk pemesanannya sendiri, kamu bisa mendownload aplikasi Halodoc, dan gunakan fitur “beli obat” untuk mendapatkan vitamin yang kamu butuhkan.