Mitos atau Fakta Digigit Serangga Picu Reaksi Anafilaktik
Halodoc, Jakarta – Gigitan dan sengatan biasanya hanya menyebabkan iritasi pada kulit. Namun, buat sebagian orang digigit serangga dapat memicu respons alergi anafilaktik. Ini biasanya terjadi jika seseorang disengat lebah, tawon, atau semut jack jumper Australia.
Reaksi anafilaktik dapat meliputi gejala-gejala, seperti kesulitan bernapas, pembengkakan lidah, bengkak atau sesak di tenggorokan, kesulitan berbicara atau suara serak, mengi atau batuk, sakit kepala yang persisten, kepucatan, dan kelemahan. Informasi selengkapnya mengenai gigitan serangga dan reaksi anafilaktik bisa dibaca di bawah ini!
Gejala ataupun Tanda Reaksi Anafilaktik
Tadi sudah disebutkan berbagai gejala dari reaksi anafilaktik. Selain yang sudah diuraikan di atas, gejala-gejala lainnya adalah pembengkakan bibir, wajah, dan mata, gatal-gatal, mulut kesemutan, serta sakit perut dan muntah.
Jika kamu mengalami salah satu dari gejala-gejala ini setelah sengatan atau gigitan serangga, kamu berisiko lebih besar mengalami reaksi parah lain jika kamu tersengat atau digigit oleh jenis serangga yang sama. Kamu harus meminta dokter untuk merujukmu ke ahli alergi atau imunologi klinis.
Baca juga: 5 Tindakan untuk Mengatasi Gigitan Kutu Busuk pada Si Kecil
Informasi selengkapnya bisa ditanyakan ke aplikasi Halodoc. Dokter yang ahli di bidangnya akan berusaha memberikan solusi terbaik. Caranya, cukup download Halodoc lewat Google Play atau App Store. Melalui fitur Contact Doctor, kamu bisa memilih mengobrol lewat Video/Voice Call atau Chat, kapan dan di mana saja tanpa perlu ke luar rumah.
Jika kamu memang terdeteksi memiliki alergi parah setelah digigit serangga, ada baiknya kamu melakukan beberapa hal untuk mencegah terjadinya reaksi anafilaktik. Misalnya, ketika mengunjungi daerah yang rawan binatang kecil tutupi badan dengan kemeja lengan panjang dan celana panjang.
Kenakan pakaian berwarna terang dan sepatu saat di luar ruangan, menggunakan losion penolak serangga, menghindari berada di luar ruangan saat fajar atau senja, memeriksa apakah kutu tersebar luas di lokasi yang kamu kunjungi, serta menghindari lebah dan tawon.
Perawatan Saat Alami Reaksi Anafilaktik
Apa yang harus dilakukan saat mengalami reaksi anafilaktik? Jika kamu berisiko mengalami reaksi alergi parah seperti anafilaktik, selalu bawa autoinjector adrenalin seperti EpiPen. Adapun respons darurat untuk reaksi alergi parah adalah memberikan adrenalin dengan autoinjector (EpiPen) dan selalu menyimpan nomor kontak darurat medis.
Baca juga: Sering Gatal-Gatal Saat Bangun Tidur Bisa Jadi Kutu Busuk
Jika kamu berisiko mengalami reaksi alergi parah, kamu harus:
1. Memiliki rencana untuk tindakan reaksi alergi yang parah.
2. Membawa autoinjector adrenaline (EpiPen) untuk mengobati reaksi alergi yang parah.
3. Menggunakan identifikasi medis yang dapat meningkatkan kesadaran lingkunganmu mengenai kondisi kesehatan yang kamu alami.
4. Hindari pengobatan yang dapat meningkatkan keparahan reaksi alergi atau mempersulit perawatannya, seperti beta blocker
5. Mencari bantuan medis darurat jika disengat atau digigit serangga atau lebah.
Dalam beberapa kasus, ahli alergi mungkin menyarankan imunoterapi yang dikenal sebagai desensitisasi yang melibatkan serangkaian suntikan pemicu alergi dalam waktu yang lama. Ini dapat membantu meningkatkan toleransi terhadap pemicu alergi dan mengurangi gejala pada situasi darurat. Imunoterapi tidak tersedia untuk alergi kutu.
Menurut data kesehatan yang dipublikasikan oleh Medbroadcast di Amerika Utara, ada sangat sedikit jenis serangga yang membawa racun. Gigitan atau sengatan serangga dapat menyebabkan reaksi alergi yang dapat berkisar dari reaksi sampai serangan asma yang parah. Dalam reaksi alergi yang ekstrem, saluran udara bisa tertutup menutup, bahkan bisa menghentikan pernapasan.
Dalam kondisi-kondisi tertentu, kamu dianjurkan untuk membawa jarum suntik berisi epinefrin. Suntikan ini akan membuka tabung pernapasan yang ditutup oleh anafilaktik. Dengan terpapar racun dalam jumlah kecil dan tidak berbahaya secara teratur selama beberapa tahun, respons tubuh terhadap racun akan berubah dan bisa menurunkan risiko anafilaktik.
Referensi:
Better Health Channel. Diakses pada 2020. Allergies to bites and stings.
MedBroadcast. Diakses pada 2020. Insect Bites and Stings.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan