Mitos atau Fakta, Bulu Kucing Bisa Sebabkan Penyakit Asma?
Halodoc, Jakarta - Kucing merupakan salah satu hewan yang lucu dan menggemaskan. Tidak heran bila kucing menjadi hewan peliharaan favorit banyak orang. Namun, bagi kamu yang mengidap asma, sebaiknya tidak memelihara kucing. Faktanya, berbagai bagian dari tubuh kucing bisa menjadi sumber utama pemicu asma, seperti bulu, urine, dan air liur. Menghirup salah satu alergen ini dapat memicu reaksi alergi yang akhirnya menyebabkan gejala asma. Ini ulasannya.
Baca juga: Ini Penjelasan tentang Ras Kucing Kampung
Benarkah Bulu Kucing Picu Asma?
Asma adalah kondisi yang terjadi ketika saluran udara kamu menyempit dan membengkak serta dapat menghasilkan lendir berlebih. Kondisi ini dapat membuat kamu sulit bernapas, batuk, mengeluarkan suara siulan (mengi) saat bernapas, dan sesak napas. Penyebab asma sendiri masih belum diketahui secara pasti. Namun, ada banyak hal yang bisa memicu terjadinya kondisi tersebut, salah satunya adalah hewan peliharaan, seperti kucing.
Bila kamu mengalami asma setelah memelihara hewan tertentu, kamu mungkin saja memiliki alergi terhadap protein yang ditemukan pada bulu hewan tersebut, air liur, atau urinenya. Menyentuh atau menghirup alergen ini dapat menyebabkan sistem kekebalan tubuh kamu bereaksi secara berlebihan, sehingga mengakibatkan gejala asma kamu semakin parah.
Asma yang terjadi setelah terpapar alergen disebut juga asma alergi. Disebutkan, sekitar 60 persen dari semua pengidap asma di Amerika Serikat mengidap jenis asma ini. Dari hasil penelitian yang dilakukan, sekitar 30 persen pengidap alergi memiliki alergi kucing atau anjing, dan jumlah orang yang mengidap alergi kucing dua kali lebih banyak daripada pengidap alergi anjing.
Caranya Mengetahui Bila Penyebab Asma adalah Kucing
Kamu mungkin bertanya-tanya, bagaimana caranya untuk mengetahui bila yang menjadi penyebab asma yang kamu alami adalah kucing, dan bukan yang lain? Nah, ada berbagai cara yang bisa kamu lakukan untuk memastikan penyebab asma kamu:
1. Amati Gejalanya
Kebanyakan orang yang memiliki alergi terhadap kucing biasanya menunjukkan reaksi alergi dengan cepat, sering kali dalam beberapa menit setelah berada dekat hewan tersebut. Namun, ada juga beberapa orang yang mungkin tidak merasakan gejala sampai beberapa jam kemudian.
Selain gejala asma, kamu mungkin juga akan mengalami gejala lainnya, seperti gatal-gatal, hidung dan mata berair, bersin, dan batuk. Bila kamu memiliki alergi yang parah terhadap hewan, kamu mungkin mengalami masalah pernapasan yang parah, detak jantung meningkat, atau pingsan. Reaksi ekstrem tersebut disebut anafilaksis.
2. Cobalah untuk Menjauh dari Kucing
Lihat apakah gejala asma kamu membaik setelah menjauh dari kucing. Bila iya, maka bisa dipastikan kamu alergi terhadap hewan tersebut. Ingat, memindahkan kucing ke ruangan lain atau ke luar kadang-kadang tidak bisa mencegah gejala asma, karena alergen dapat tertinggal di karpet, furnitur atau pakaian kamu. Bahkan, bila kamu memberikan kucing pada orang lain, kamu mungkin masih mengalami gejala selama beberapa waktu.
3. Jalani Tes Alergi
Satu-satunya cara yang paling efektif untuk memastikan apakah kamu memiliki alergi kucing atau tidak adalah dengan meminta dokter untuk melakukan pemeriksaan alergi. Dokter mungkin akan melakukan tes tusuk kulit atau tes darah.
Baca juga: Ini 6 Jenis Kucing Berukuran Besar yang Menggemaskan
Cara Mengatasi Asma Akibat Alergi Kucing
Bila penyebab asma yang kamu alami adalah kucing, satu-satunya cara yang akan disarankan dokter untuk mencegah asma alergi kambuh adalah dengan mengeluarkan kucing dari rumah. Namun, bila kamu tetap ingin memelihara kucing, ada banyak cara yang bisa kamu lakukan untuk mengatasi gejala asma:
- Minum obat alergi. Antihistamin yang dijual bebas, seperti cetirizine, diphenhydramine, atau loratadine cenderung bekerja paling baik.
- Gunakan inhaler. Dokter mungkin akan meresepkan inhaler untuk meredakan gejala dengan cepat.
- Gunakan semprotan hidung. Semprotan yang mengandung kortikosteroid mampu mengurangi peradangan dan gejala lainnya.
Selain dengan obat-obatan, kamu perlu melakukan hal berikut untuk mencegah gejala asma kambuh:
- Jangan biarkan kucing tidur di tempat tidur kamu. Jaga agar tempat tidur kamu bebas dari bulu, sehingga kamu memiliki setidaknya satu area bebas alergen.
- Gunakan pembersih udara dalam ruangan untuk menghilangkan alergen dari udara dan mensirkulasi ulang udara bersih bebas alergen ke dalam rumah kamu.
- Bersihkan sofa, karpet, lantai, dan lain-lain dengan menggunakan penyedot debu sesering mungkin.
- Ganti pakaian setelah bermain dengan kucing.
- Mandikan kucing secara teratur.
Baca juga: Begini Cara Merawat Anak Kucing yang Baru Lahir
Itulah penjelasan mengenai fakta tentang bulu kucing yang bisa menyebabkan penyakit asma. Untuk lebih jelasnya terkait hal tersebut, kamu bisa tanyakan langsung dengan dokter di aplikasi Halodoc, ya.