Mirip Flu, Kenali Gejala dan Cara Penularan HMPV
"Meski bukan virus yang baru, kenali gejala dan cara penularan HMPV"

Artikel ini telah di-review oleh: dr. Theresia Novi, Sp.PK, Subsp.P.I (K)
DAFTAR ISI
Kemenkes Indonesia melaporkan bahwa virus Human Metapneumovirus (HMPV) yang merebak di China (Tiongkok) dilaporkan sudah ditemukan di Indonesia.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan bahwa masyarakat tidak perlu panik karena HMPV bukan merupakan virus baru.
Jika dilihat dari sekilas, gejala dari virus HMPV juga mirip dengan flu biasa. Namun, ada baiknya kita mengenali gejala lainnya dan cara penularan dari HMPV agar kesehatan terjaga dengan baik.
Gejala HMPV yang Perlu Diperhatikan
Apakah itu virus HMPV? HMPV atau Human Metapneumovirus bukanlah virus baru. Virus ini termasuk dalam keluarga Pneumoviridae, bersama dengan Respiratory Syncytial Virus (RSV).
Secara singkat, HMPV adalah virus yang menyerang saluran pernapasan dan sering menyebabkan gejala yang mirip dengan flu atau infeksi saluran pernapasan lainnya.
Ada beberapa gejala HMPV yang perlu kita perhatikan, yaitu:
- Batuk.
- Demam ringan hingga sedang.
- Sesak napas dan napas yang terdengar berat atau berbunyi.
- Pilek dan hidung tersumbat.
- Sakit tenggorokan.
- Tubuh terasa lemas atau lelah.
- Pada kasus yang lebih parah, kondisi ini dapat menyebabkan pneumonia atau infeksi saluran pernapasan bawah.
Oleh karena itu, penting untuk segera berkonsultasi dengan dokter di Halodoc jika merasakan beberapa gejala di atas, ya!
Sebaiknya kamu harus ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) jika mengalami gejala berikut ini:
- Demam tinggi lebih dari 40 derajat Celsius.
- Sesak napas.
- Sianosis (kulit, bibir, dan kuku menjadi kebiruan).
- Memburuknya kondisi kesehatan yang sudah ada.
Cara Penularan HMPV
Cara penularan HMPV melibatkan beberapa mekanisme, yang mirip dengan cara penularan virus pernapasan lainnya, yaitu:
1. Penularan melalui droplet pernapasan
Virus HMPV dapat menyebar melalui percikan air liur (droplet) yang dikeluarkan saat seseorang yang terinfeksi batuk, bersin, atau berbicara.
Tetesan ini dapat mengandung virus, sehingga saat terhirup oleh orang yang sehat, mereka bisa terinfeksi.
2. Kontak langsung dengan sekresi tubuh
Penularan bisa terjadi melalui kontak langsung dengan sekresi tubuh, seperti dahak atau lendir dari individu yang terinfeksi.
3. Kontak dengan permukaan benda yang terkontaminasi
HMPV dapat bertahan di permukaan benda untuk beberapa waktu.
Jika seseorang menyentuh permukaan yang tercemar virus, lalu menyentuh mata, hidung, atau mulut mereka, maka penularan dapat terjadi.
Virus ini dapat bertahan lebih lama di permukaan yang sering disentuh seperti pegangan pintu, meja, atau ponsel.
4. Penularan dari orang ke orang
Seperti virus pernapasan lainnya, HMPV dapat menular antar individu, terutama dalam lingkungan yang padat.
Contohnya seperti rumah sakit, sekolah, atau tempat penitipan anak, di mana banyak orang berkumpul.
Dilansir dari studi berjudul Epidemiology and diagnosis technologies of human metapneumovirus in China: a mini review yang dipublikasikan oleh Virology Journal (2024), belum ada vaksin atau pengobatan yang efektif untuk mengatasi infeksi HMPV, termasuk vaksin influenza maupun pneumonia.
Oleh karena, penting untuk mengidentifikasi kasus HMPV positif dengan cepat dan melakukan investigasi menyeluruh terhadap ciri-ciri epidemiologi HMPV, guna mencegah wabah virus HMPV dan mengurangi dampak buruknya.
Kelompok yang Rentan Mengalami HMPV
Virus HMPV dapat menyerang siapa saja. Namun, berikut ini kelompok orang yang paling rentan mengalami dampak serius dari infeksi HMPV:
1. Bayi dan Anak Kecil
Bayi, terutama di bawah usia 2 tahun, adalah kelompok paling rentan terhadap HMPV.
Hal ini terjadi karena sistem kekebalan tubuh mereka belum berkembang sepenuhnya, sehingga lebih sulit melawan infeksi virus.
Gejala yang mungkin terjadi, yaitu nafsu makan berkurang, demam tinggi, dan kesulitan bernapas.
2. Lansia
Sistem kekebalan tubuh manusia dapat melemah seiring bertambahnya usia, membuat mereka lebih rentan terhadap infeksi pernapasan seperti HMPV.
Lansia dengan kondisi kesehatan yang sudah ada sebelumnya, seperti penyakit paru-paru kronis (COPD, asma) atau penyakit jantung, berisiko lebih tinggi mengalami komplikasi parah.
3. Orang dengan Kondisi Medis Tertentu
Seseorang yang mengidap gangguan pernapasan seperti asma atau PPOK (Penyakit Paru Obstruktif Kronik) akan lebih rentan terinfeksi HMPV.
Selain itu, seseorang yang mengidap penyakit kronis seperti diabetes, dan penyakit jantung juga sebaiknya selalu menjaga kesehatan dengan baik agar terhindar dari HMPV.
Kelompok orang dengan kondisi medis berikut juga perlu menjaga diri dari penularan HMPV:
- Pasien kanker yang menjalani kemoterapi.
- Penerima transplantasi organ yang menggunakan obat imunosupresan.
- Seseorang dengan HIV/AIDS.
Jika kamu merasa tidak nyaman atau mencurigai adanya gejala HMPV, segera konsultasikan diri ke dokter di Halodoc untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Ada beberapa rekomendasi dokter di Halodoc, yang bisa membantu kamu mengatasi kondisi tersebut, antara lain:
- Dokter umum, jika kamu mengalami gejala ringan HMPV.
- Pulmonologi atau dokter spesialis paru, jika kamu mengalami sesak napas dan batuk.
- Dokter spesialis THT, jika kamu mengalalmi pilek hingga memicu gangguan pada hidung dan telinga.
Yuk, download Halodoc sekarang juga!