Minuman Energi Berdampak Buruk pada Ginjal, Ini Faktanya

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   13 Juli 2021
Minuman Energi Berdampak Buruk pada Ginjal, Ini FaktanyaMinuman Energi Berdampak Buruk pada Ginjal, Ini Faktanya

Halodoc, Jakarta - Konsumsi minuman energi sebaiknya tidak dilakukan secara berlebihan. Sebab, jenis minuman yang satu ini ternyata bisa memberi dampak yang kurang baik bagi kesehatan tubuh. Salah satu dampak minuman energi secara berlebihan adalah gangguan pada organ ginjal. Kenapa hal ini bisa terjadi? Ternyata, hal tersebut berkaitan dengan kandungan yang ada di dalam minuman berenergi.

Dalam satu kaleng atau satu botol minuman ini, terdapat sejumlah kandungan kafein yang disebut menjadi pemicu munculnya gangguan pada ginjal. Konsumsi minuman ini secara berlebihan bisa menyebabkan fungsi organ tersebut menurun dan berdampak pada kondisi tubuh secara keseluruhan. Untuk lebih jelasnya, baca selengkapnya di bawah ini.

Baca juga: Apa Khasiat Mengonsumsi Minuman Rempah untuk Kesehatan?

Dampak Minuman Energi yang Harus Diwaspadai

Bahaya konsumsi minuman energi datang dari kandungannya. Jenis minuman ini memiliki kandungan kafein yang cukup tinggi. Jika dikonsumsi secara berlebihan, kerusakan ginjal bisa terjadi. Tidak hanya itu, kebiasaan mengonsumsi minuman energi secara berlebih juga bisa memberi dampak buruk pada kesehatan tubuh secara keseluruhan.

Sering konsumsi minuman energi bisa menyebabkan meningkatnya frekuensi berkemih atau buang air kecil. Artinya, tubuh menjadi lebih banyak melakukan pembuangan, termasuk pembuangan garam (natrium) melalui urine. Kalau sudah begitu, risiko terjadinya dehidrasi atau kekurangan cairan dalam tubuh bisa menjadi lebih tinggi. 

Jika dikonsumsi secara berlebihan, jenis minuman ini bisa meningkatkan tekanan darah serta detak jantung. Hal itu kemudian akan memengaruhi kinerja organ kardiovaskular dan berujung pada tidak teraturnya detak jantung. Nah, hal ini disebut bisa menjadi berbahaya dan pada akhirnya memengaruhi kesehatan organ tubuh lain, termasuk ginjal. 

Minuman energi juga disebut bisa memengaruhi kondisi organ liver atau hati. Maka dari itu, pastikan untuk membatasi asupan minuman ini. Konsumsi minuman energi juga disebut bisa meningkatkan risiko terjadinya insomnia alias gangguan tidur di malam hari. Minuman ini juga bisa menyebabkan seseorang menjadi terlalu sering atau berlebihan mengonsumsinya. 

Baca juga: Mitos atau Fakta, Lemon Dapat Menurunkan Berat Badan?

Selain kafein, minuman energi juga memiliki kandungan gula. Bahkan, beberapa jenis minuman energi memiliki kandungan gula yang sangat tinggi. Hal ini bisa menjadi tidak baik jika dikonsumsi dalam jangka panjang dan dalam jumlah yang berlebihan. Gula dalam minuman energi bisa meningkatkan risiko gangguan pada kesehatan. Seperti diketahui, asupan gula yang berlebih adalah hal yang sebaiknya dihindari.

Daripada mengonsumsi minuman berenergi secara berlebihan, disarankan untuk lebih banyak mengonsumsi air putih. Selain menyehatkan, minuman yang satu ini juga bisa membantu menghidrasi tubuh dengan baik. Orang dewasa disarankan untuk rutin mengonsumsi air putih setidaknya 2 liter atau sekitar 8 gelas setiap hari. 

Selain itu, menghindari gangguan pada organ ginjal juga bisa dilakukan dengan mengonsumsi makanan sehat dan bergizi seimbang. Nyatanya hal ini bisa membantu menjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan. Hindari juga konsumsi minuman beralkohol secara berlebihan. Jika mengalami gejala atau keluhan pada ginjal maupun bagian tubuh lain, sebaiknya segera lakukan pemeriksaan kesehatan. 

Baca juga: Benarkah Minum Smoothies Membantu Menurunkan Berat Badan?

Untuk lebih jelasnya terkait dengan dampak minuman energi, kamu bisa diskusikan langsung dengan dokter di aplikasi Halodoc, ya.

Referensi:
Livestrong. Diakses pada 2021. Can Energy Drinks Damage Your Kidneys?
Healthline. Diakses pada 2021. Healthy Energy Drinks: Is There Such a Thing?
Verywell. Diakses pada 2021. Energy Drinks' Effect on Kidneys and Health.