Meski Pahit, Ini Manfaat Pare untuk Ibu Menyusui
Halodoc, Jakarta - Pare merupakan salah satu makanan yang kerap dihindari oleh banyak orang karena rasanya yang pahit. Makanan yang biasanya ada dalam siomay ini dipercaya dapat memberikan banyak manfaat dibalik rasanya. Selain itu, banyak wanita juga yang percaya jika pare dapat memberi manfaat bagi ibu yang sedang menyusui. Apa saja manfaat yang perlu diketahui? Berikut jawabannya!
Beberapa Manfaat Pare untuk Ibu Menyusui
Pare adalah tanaman yang tumbuh di beberapa bagian Afrika, Asia, dan Amerika Selatan. Tanaman ini tumbuh menyerupai mentimun dengan gerigi pada kulit luarnya. Biasanya, kebanyakan orang mengonsumsi pare sebagai makanan dan obat-obatan tradisional. Paling umum, tanaman dengan rasa pahit ini dikonsumsi untuk mengobati diabetes. Meski begitu, penelitian lebih lanjut perlu dilakukan untuk memastikan hal ini.
Baca juga: Meski Pahit, Ini 6 Manfaat Pare untuk Kesehatan
Dipercaya jika pahe juga dapat memberikan manfaat untuk ibu yang sedang hamil. Untuk memastikan nutrisi pada bayi, ibu membutuhkan nutrisi tambahan selama fase kehamilan yang dapat dipenuhi dengan konsumsi sayuran ini. Pare mengandung mineral dan vitamin, seperti seng, magnesium, niasin, zat besi, kalium, mangan, dan asam pantotenat. Semua nutrisi tersebut dapat berkontribusi besar pada perkembangan bayi yang sehat.
Namun, apa manfaat pare untuk ibu menyusui?
1. Meningkatkan Produksi ASI
Agar menyusui tetap lancar dan dapat menghasilkan ASI dalam jumlah yang cukup, Ibu harus mengonsumsi makanan dengan nutrisi yang seimbang. Beberapa makanan yang perlu dipenuhi, antara lain sayuran, buah, ikan, dan susu sebagai tambahan. Salah satu sayuran yang disebut-sebut baik untuk dikonsumsi ibu menysui adalah pare.
Dipercaya jika kandungan zat di dalam pare dapat merangsang produksi ASI menjadi lebih banyak. Pare mengandung zat likopen yang disebut-sebut dapat membuat hal tersebut terjadi. Namun, sebaiknya dikonsumsi dalam batas yang normal dan kombinasikan dengan makanan lainnya agar nutrisi yang dibutuhkan benar-benar tercukupi secara keseluruhan. Faktanya, hal ini masih membutuhkan penelitian lebih lanjut untuk lebih pasti bisa bertanya pada dokter.
Ibu dapat langsung berdiskusi dengan dokter anak dari Halodoc terkait manfaat dan dampak yang dihasilkan pada pare untuk ibu menyusui. Cukup dengan download aplikasi Halodoc, kemudahan interaksi dengan ahli medis dapat dilakukan melalui fitur Chat atau Voice/Video Call. Jangan ragu lagi, unduh aplikasi Halodoc sekarang juga!
Baca juga: Inilah 10 Makanan Sehat Terbaik untuk Menurunkan Berat Badan (Bagian 1)
2. Memenuhi Kebutuhan Folat
Pare juga dapat memberi manfaat pada ibu menyusui karena sayur ini merupakan sumber folat yang mampu memenuhi kebutuhan harian bayi. Folat, atau vitamin B9, sangat penting untuk bayi yang sedang dalam perkembangan otak serta meningkatkan kemampuan kognitifnya. Maka dari itu, penting bagi setiap ibu menyusui untuk mengonsumsi pare dalam jumlah yang cukup setiap harinya.
Selain itu, Ibu juga harus memastikan untuk mengonsumsi pare yang sudah matang, bukan yang mentah. Dipercaya jika sayuran ini dapat menyebabkan gula darah menurun yang menyebabkan wanita menjadi lemas. Ibu juga harus memperhatikan efek samping yang mungkin terjadi setelah mengonsumsi makanan pahit tersebut, salah satunya rasa tidak nyaman pada sistem pencernaan. Hal ini kerap terjadi jika mengonsumsi lebih sering dan berlebihan.
Ada juga beberapa makanan yang dapat memengaruhi ASI, apa sajakah?
Ibu perlu mempertimbangkan untuk mengurangi bahkan menghilangkan beberapa makanan yang terbuat dari susu sapi, kacang tanah, kedelai, gandum, telur, atau jagung. Dipercaya jika semua makanan tersebut dapat memengaruhi ASI yang keluar. Pastinya, ibu juga harus menghindari makanan pedas dan yang mengandung gas. Walau begitu, semua ini belum dibuktikan melalui penelitian pasti.
Baca juga: Mulai Pola Makan Sehat, Coba Diet Ini di Tahun Baru 2021
Nah, sekarang Ibu sudah tahu tentang apa saja manfaat pare untuk ibu menyusui. Maka dari itu, ada baiknya untuk memasukkan sayuran pahit ini ke menu harian, meski hanya sedikit. Untuk porsi pastinya, ibu dapat bertanya langsung pada dokter anak guna menghindari dampak buruk dari terlalu banyak mengonsumsi makanan tersebut.