Halodoc, Jakarta –  Radioterapi adalah jenis terapi yang digunakan untuk mengobati penyakit kanker, mencegahnya kembali, atau menghentikan atau memperlambat pertumbuhannya. 

Meski bermanfaat, radioterapi memiliki beberapa efek samping yang bisa jadi berbeda. Efek ini tergantung pada lokasi kanker, dosis radiasi, dan kondisi kesehatan pasien secara keseluruhan.

Beberapa orang memiliki sedikit atau tidak mengalami efek samping. Namun,  sebagian orang memiliki efek samping yang cukup signifikan. Yuk, simak selengkapnya di sini, efek samping radioterapi!

Jenis Efek Samping Radioterapi

Efek samping dari radioterapi bisa jadi membatasi kemampuan seseorang  untuk melakukan beberapa hal. Jika efek samping radioterapi sampai mengganggu aktivitas atau kesehatan sehari-hari, dokter mungkin akan menghentikan pengobatan untuk sementara waktu, mengubah jadwal, atau mengubah jenis pengobatan yang dijalani. Itulah sebabnya mengapa ada Hal yang Perlu Diperhatikan Setelah Melakukan Terapi Radiasi.

Lantas, seperti apa efek samping dari radioterapi?

1. Kelelahan

Kelelahan adalah perasaan lelah secara fisik, mental, dan emosional yang sering terjadi dengan pengidap kanker yang menjalani radioterapi. Ini terjadi karena perawatan radiasi menghancurkan beberapa sel sehat serta sel kanker. 

Kelelahan biasanya bertambah parah seiring berjalannya pengobatan. Stres karena sakit dan perjalanan harian untuk berobat bisa membuat kelelahan semakin parah. Mengelola kelelahan adalah bagian penting dari perawatan.

2. Masalah kulit

Kulit di area perawatan radiasi mungkin terlihat merah, iritasi, bengkak, melepuh, terbakar matahari, atau kecokelatan. Setelah beberapa minggu, kulit mungkin menjadi kering, bersisik, atau gatal, atau mengelupas. Ini kadang-kadang disebut dermatitis radiasi. 

Penting untuk memberi tahu tim perawatan kanker tentang perubahan kulit. Mereka dapat menyarankan cara untuk meredakan ketidaknyamanan, mengurangi iritasi lebih lanjut, dan mencegah infeksi.

Masalah ini biasanya hilang secara bertahap setelah pengobatan berakhir. Namun, dalam beberapa kasus, kulit yang dirawat akan tetap lebih gelap dan mungkin lebih sensitif dari sebelumnya.

3. Rambut rontok

Radioterapi dapat menyebabkan rambut menipis atau rontok di area yang sedang dirawat. Misalnya, radiasi ke kepala dapat menyebabkan kamu kehilangan sebagian atau seluruh rambut di kepala, bahkan alis dan bulu mata.

Kebanyakan orang menemukan bahwa rambut mereka tumbuh kembali setelah perawatan berakhir. Saat tumbuh kembali, rambut mungkin lebih tipis atau teksturnya berbeda dari sebelumnya. 

4. Sakit kepala

Radiasi ke otak dapat menyebabkan efek samping jangka pendek. Contohnya seperti sakit kepala, mual, muntah, gangguan pendengaran, masalah dengan ingatan dan ucapan, serta kejang.

5. Sariawan dan gangguan kesehatan mulut dan gigi

Selain efek samping yang sudah disebutkan di atas, radioterapi juga dapat menyebabkan gangguan kesehatan mulut, gigi, salah satunya sariawan.  Perawatan radiasi ke kepala dan leher dapat meningkatkan kemungkinan kamu terkena gigi berlubang. Biasanya ini disebabkan mulut kering setelah menjalani perawatan.

6. Penurunan jumlah volume darah

Meski jarang terjadi, tetapi ada kemungkinan terapi ini dapat menyebabkan perubahan tingkat jumlah darah. Sel darah membantu tubuh dalam hal melawan infeksi dan mencegah pendarahan. Jika tes darah menunjukkan jumlah darah yang rendah, pengobatan mungkin perlu dihentikan selama sekitar satu minggu agar jumlah darah kembali normal. 

7. Gangguan pencernaan

Masalah ini dapat terjadi ketika radioterapi ditargetkan pada area perut atau panggul. Orang yang menjalani terapi ini bisa mengalami mual, muntah, diare, atau konstipasi. Selain itu, gangguan makan dan penurunan berat badan juga bisa terjadi.

Ini hanyalah sebagian dari efek samping radioterapi. Tingkat keparahan efek samping dan jenisnya bisa berbeda-beda. Efek samping radioterapi biasanya memuncak hingga dua minggu setelah pengobatan selesai.

Apa saja prosedur radioterapi? Baca penjelasannya di artikel Ini 8 Jenis Radioterapi yang Bantu Sembuhkan Kanker.

Cara Mengatasi Efek Samping Radioterapi

Penanganan yang dilakukan secara keseluruhan adalah menjaga pola makan yang sehat dan minum banyak cairan. Selain itu, ada beberapa upaya yang bisa dilakukan untuk meminimalisir efek samping radioterapi, antara lain:

• Pastikan untuk banyak istirahat. Kamu mungkin merasa lebih lelah dari biasanya.
• Makan makanan yang seimbang dan bergizi.
• Jika mengalami iritasi kulit, tanyakan kepada dokter atau perawat sebelum menggunakan sabun, losion, deodoran, obat-obatan, parfum, kosmetik, bedak talk, atau apa pun pada area yang menerima perawatan.
• Jangan mengenakan pakaian ketat di area perawatan. Ini termasuk ikat pinggang, stoking, atau kerah yang pas. Sebagai gantinya, kenakan pakaian katun yang longgar dan lembut. 
• Aktif secara fisik dengan berolahraga selama terapi radiasi dapat membantu mengatasi kelelahan, masalah suasana hati, dan manajemen stres. 
• Mendapatkan dukungan dari orang tersayang dan komunitas bisa membantu meredakan efek samping seperti kecemasan, depresi, dan keputusasaan.
• Membuat jurnal mengenai apa yang kamu alami selama menjalani terapi dapat membantu mengatasi kegelisahan dan insomnia selama pengobatan.

Radioterapi adalah salah satu jenis terapi untuk mengatasi kanker. Selain metode ini, ada jenis terapi lain yang disebut kemoterapi. Cek perbedaan keduanya di tulisan Kerap Disamakan, Ini Beda Radioterapi dan Kemoterapi.

Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga untuk mendapatkan informasi lebih lengkap mengenai terapi kanker.

Referensi:

American Cancer Society. Diakses pada 2023. Radiation Therapy Side Effects.

Oxford University Hospitals NHS Foundation Trust. Diakses pada 2023. Side Effects.

Rogel Cancer Center University of Michigan Health. Diakses pada 2023. How to Cope with the Side Effects of Radiation Therapy.

MD Anderson Cancer. Diakses pada 2023. Radiation therapy side effects: 5 tips to cope.

American Cancer Society. Diakses pada 2023. Radiation Therapy Side Effects.