Merencanakan Kehamilan Sehat untuk Pengidap HIV dan AIDS
“Merencanakan kehamilan sehat untuk pengidap HIV/AIDS sangatlah memungkinkan. Namun, mereka perlu rutin memeriksakan kondisi dan minum obat secara teratur.”
Halodoc, Jakarta – Kemajuan dalam pengobatan dan pencegahan HIV telah memungkinkan pasangan yang hidup dengan penyakit ini untuk merencanakan kehamilan tanpa menularkan virus ke bayi. Pada saat yang sama, obat HIV (terapi antiretroviral) dapat memastikan bahwa HIV tidak menular di antara pasangan yang mencoba untuk hamil
Bagi kamu dan pasangan ingin merencanakan kehamilan tapi sedang bergelut dengan masalah HIV, simak panduannya berikut ini!
Panduan Merencanakan Kehamilan untuk Pengidap HIV
Memutuskan untuk memiliki bayi adalah keputusan besar. Namun, bagi seorang wanita yang positif HIV, atau yang memiliki pasangan pria dengan HIV, merencanakan kehamilan membutuhkan pertimbangan ekstra.
Jika kamu berada dalam situasi ini, carilah nasihat profesional dan cari tahu sebanyak mungkin sebelum memutuskan untuk hamil. Mungkin membantu untuk membicarakan masalahnya dengan dokter atua konselor yang berpengalaman di bidang ini.
Sangat penting untuk pengidap HIV memberi tahu dokter, dokter kandungan, atau bidan saat merencanakan kehamilan sedini mungkin. Meskipun kamu masih mempertimbangkan untuk memiliki bayi.
Memberi tahu dokter dapat membantu kamu membicarakan kekhawatiran yang mungkin kamu miliki. Selain itu, ini juga akan membantu kamu memastikan menerima perawatan yang sesuai dengan kebutuhan, sehingga bisa aman selama kehamilan dan setelah bayi lahir.
Perawatan yang Efektif Dapat Mengurangi Penularan HIV
Ketika pengidap HIV menggunakan pengobatan antiretroviral (ART) dan secara konsisten memiliki tingkat virus yang sangat rendah (viral load tidak terdeteksi), mereka mungkin tidak dapat menularkan virus pada janin dan pasangan seksual.
Obat pencegahan baru, pre-exposure prophylaxis (PrEP) dan post-exposure prophylaxis (PEP) juga bisa digunakan oleh orang HIV-negatif yang berisiko tertular HIV.
Selama pasangan HIV-positif mempertahankan viral load tidak terdeteksi yang stabil dan minum obat secara teratur, penularan HIV ke pasangan negatif tidak mungkin terjadi.
Bagaimana Jika Wanita, Pria, atau Keduanya Mengidap HIV?
Jika wanita pengidap HIV ingin merencanakan kehamilan, pilihan terbaik adalah untuk menjalani inseminasi buatan atau bayi tabung. Untuk meningkatkan peluang hamil melalui inseminasi buatan, sebaiknya dilakukan pada waktu paling subur dalam siklus menstruasi.
Mempelajari tentang kesadaran kesuburan akan membantu kamu mengetahui kapan kemungkinan besar akan hamil. Bicaralah dengan dokter, perawat kesehatan seksual, atau spesialis kesuburan.
Sementara itu, jika pasangan pria adalah pengidap HIV, prosedur bernama pencucian sperma mungkin berguna untuk merencanakan kehamilan. Selama prosedur ini, sebuah mesin memisahkan sel sperma (yang tidak membawa HIV) dari cairan mani, yang dapat membawa virus. Sperma yang telah tersortir kemudian digunakan untuk membuahi sel telur wanita dengan menggunakan kateter khusus yang dimasukkan ke dalam rahim.
Jika pasangan pria menggunakan pengobatan yang efektif dan memiliki viral load tidak terdeteksi yang stabil, tidak ada risiko penularan HIV. Fertilisasi in-vitro (IVF) juga bisa menjadi pilihan.
Lalu, bagaimana jika kedua pasangan mengidap HIV? Tentu saja tetap memungkinkan untuk merencanakan kehamilan yang sehat, dengan anak yang HIV-negatif. Jika kedua pasangan menjalani pengobatan, risiko salah satu pasangan menularkan HIV ke bayinya hampir nol.
Jika kamu dan pasangan merupakan pengidap HIV dan Ingin Tahu Tips Menjalani Kehamilan Sehat, Hubungi Dokter Ini untuk mendapatkan saran.
Itulah panduan merencanakan kehamilan untuk pengidap HIV. Jika kamu dan pasangan ada dalam kondisi ini, penting untuk memeriksakan status HIV secara teratur.
Agar mudah, download Halodoc saja untuk membuat janji medis dan menjalani pemeriksaan.
Referensi:
Better Health Channel. Diakses pada 2022. HIV and Women – Having Children.
Very Well Health. Diakses pada 2022. How to Get Pregnant If You or Your Partner Has HIV.
WebMD. Diakses pada 2022. Family Planning With HIV.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan