Halodoc, Jakarta – Laparoskopi merupakan prosedur medis yang bisa dilakukan untuk mendiagnosis maupun mengobati kelainan. Pemeriksaan ini dilakukan untuk mengetahui ada atau tidak gangguan pada sistem reproduksi wanita, terutama yang melibatkan rahim dan sel indung telur. Laparoskopi merupakan prosedur alternatif dari prosedur konvensional atau prosedur bedah terbuka. 

Prosedur ini dilakukan dengan alat bantu bernama laparoskop. Alat ini berbentuk selang tipis dan panjang yang dilengkapi dengan kamera serta cahaya pada bagian ujungnya. Alat laparoskop bisa membantu dokter mengakses dan mendapat gambaran jelas pada bagian dalam rongga perut dan panggul. Hasil tersebut bisa didapat tanpa harus membuat sayatan besar pada kulit.  

Baca juga: Kelebihan Prosedur Bedah Laparoskopi yang Perlu Diketahui

Persiapan Sebelum Menjalani Laparoskopi 

Laparoskopi kandungan merupakan metode yang bisa dilakukan untuk mendiagnosis maupun mengatasi beberapa jenis penyakit. Prosedur ini bisa mengobati histerektomi alias pengangkatan rahim serta kista indung telur. Selain itu, ada beberapa jenis penyakit yang bisa menjadi alasan seseorang harus menjalani pemeriksaan ini.

Pemeriksaan ini bisa digunakan sebagai prosedur diagnostik, pengobatan, ataupun keduanya. Ada beberapa jenis penyakit yang bisa ditangani dengan cara ini, seperti nyeri panggul kronis atau akut, endometriosis, kehamilan ektopik, miom, serta tumor atau kista indung telur yang berukuran terlalu besar. Metode ini juga bisa digunakan untuk mendiagnosis radang, abses panggul, kanker yang berkembang pada sistem reproduksi, serta ketidaksuburan alias infertilitas. 

Meski begitu, tidak semua kondisi tersebut bisa diatasi dengan laparoskopi. Orang yang memiliki tumor atau kista berukuran terlalu besar biasanya akan dianjurkan untuk menjalani prosedur bedah terbuka. Selalu bicarakan dengan dokter sebelum memutuskan untuk menjalani suatu prosedur. Jika disarankan untuk melakukan laparoskopi, pastikan untuk memberi tahu dokter seputar riwayat alergi terhadap kandungan di dalam obat anestesi. 

Baca juga: Ini Kondisi yang Memerlukan Bedah Laparoskopi

Selain itu, beri tahu juga apakah pernah menjalani operasi perut atau memiliki riwayat penyakit obstruksi usus. Pasalnya, kondisi ini bisa meningkatkan risiko perlubangan usus akibat prosedur laparoskopi. Kamu juga harus menyampaikan jenis obat-obatan atau suplemen yang sedang dikonsumsi. Sampaikan juga riwayat gangguan pembekuan darah atau riwayat penyakit jantung, hati, ataupun paru. Kehamilan juga harus dilaporkan pada dokter sebelum menjalani laparoskopi.

Ada beberapa persiapan yang harus dilakukan sebelum melakukan prosedur laparoskopi. Dokter juga akan melakukan pemeriksaan sebelum memulai prosedur ini, di antaranya pemeriksaan riwayat kesehatan dan mengajukan pertanyaan mengenai keluhan dan gejala yang dialami. Pemeriksaan juga meliputi pemeriksaan riwayat penyakit serta alergi. Setelah itu, ada juga tes darah dan tes urine.

Pemeriksaan penunjang juga mungkin akan dilakukan, meliputi foto Rontgen dada, USG, CT scan, MRI, dan elektrokardiogram (EKG). Hasil dari pemeriksaan ini akan dijadikan acuan dalam menentukan tindak lanjut yang perlu diambil. Selain pemeriksaan, kamu juga akan disarankan untuk melakukan beberapa persiapan sebelum melakukan prosedur laparoskopi. 

Orang yang akan menjalani pemeriksaan ini diharuskan untuk terlebih dahulu mengosongkan kandung kemih dan tidak makan atau minum apapun setidaknya 8 jam sebelum tindakan dilakukan. Disarankan juga untuk mengajak anggota keluarga atau teman untuk mengantar pulang. Sebab, setelah melakukan laparoskopi kamu mungkin akan merasa lemas dan tidak bisa berkendara karena efek obat bius. 

Baca juga: Adakah Komplikasi yang Diakibatkan Laparoskopi?

Punya masalah kesehatan dan butuh saran dokter segera? Pakai aplikasi Halodoc saja. Kamu bisa dengan mudah menghubungi dokter melalui Video/Voice Call dan Chat kapan dan di mana saja. Dapatkan informasi seputar kesehatan dan tips hidup sehat dari dokter terpercaya. Yuk, download Halodoc sekarang di App Store dan Google Play! 

Referensi:

Medscape. Diakses pada 2019. Gynecologic Laparoscopy.

Healthline. Diakses pada 2019. Laparoscopy.

Web MD. Diakses pada 2019. What Is Laparoscopic Surgery?