Meningitis Bisa Dideteksi dengan Pemeriksaan Bakteriologi
Halodoc, Jakarta - Istilah meningitis merupakan kondisi yang merujuk pada peradangan pada meningen, yaitu lapisan yang menyelimuti otak dan saraf tulang belakang. Saat lapisan pelindung tersebut mengalami peradangan, kondisi tersebut terkadang sangat sulit dikenali, karena memiliki gejala awal yang sangat mirip dengan penyakit flu, yaitu demam dan sakit kepala.
Bakteri menjadi salah satu penyebab dari meningitis. Meningitis akibat bakteri merupakan penyakit yang sangat serius dan berpotensi membahayakan nyawa pengidapnya. Saat seseorang terinfeksi meningitis bakteri, kematian dapat terjadi hanya dalam beberapa jam saja. Pengidap kondisi ini bisa saja sembuh dengan cacat permanen yang dialami, seperti kerusakan otak serta kehilangan pendengaran.
Baca juga: Meningitis Bisa Berakibat Fatal Ketahui Cara Mencegahnya
Deteksi Meningitis dengan Pemeriksaan Bakteriologi
Bakteri penyebab dari meningitis bakteri, yaitu Streptococcus pneumoniae, group B Streptococcus, Neisseria meningitidis, Haemophilus influenzae, dan Listeria monocytogenes. Bukan hanya meningitis bakteri saja, sejumlah bakteri tersebut juga menjadi penyebab penyakit serius lain, seperti sepsis, yaitu kondisi yang menyebabkan kerusakan jaringan, gagal organ, bahkan kematian. Untuk mendeteksi meningitis bakterial, pemeriksaan bakteriologi diperlukan.
Bakteriologi sendiri merupakan studi yang mempelajari tentang bakteri dan pengaruhnya terhadap sebuah penyakit dan obat-obatan. Saat dokter mencurigai adanya bakteri penyebab meningitis, dokter akan melakukan pemeriksaan sampel darah atau cairan dekat sumsum tulang belakang (cairan serebrospinal). Pemeriksaan ini akan mengetahui penyebab spesifik dari meningitis guna membantu dokter menentukan langkah penanganan yang tepat.
Pemeriksaan ini juga diperlukan guna mengetahui seberapa parah penyakit yang dialami dan telah berkembang sejauh mana. Langkah penanganan tidak sampai disitu saja, pengidap juga perlu mengonsumsi antibiotik untuk membantu mencegah penyakit berkembang semakin serius. Jadi, jangan sepelekan sejumlah gejala yang muncul, segera temui dokter di rumah sakit terdekat saat menemukan sejumlah gejalanya, ya!
Baca juga: Mengenal Meningitis yang Berbahaya Bagi Kesehatan
Apa Saja Gejala yang Perlu Diperhatikan?
Gejala utama meningitis akan ditandai dengan demam, sakit kepala, serta kaku pada leher yang terjadi secara mendadak. Bukan itu saja, penyakit ini juga disertai dengan sejumlah gejala tambahan, seperti mual, muntah, sensitif terhadap cahaya, serta linglung. Sejumlah gejala tersebut terjadi secara cepat dalam 3–7 hari setelah pengidap terpapar bakteri.
Pada bayi yang baru lahir atau beberapa bulan setelah lahir, gejala meningitis ditandai dengan demam, rewel karena sakit kepala, serta kaku pada leher. Gejala akan sangat sulit ditemukan karena bayi belum mengerti bagaimana mengutarakan rasa sakit yang dialaminya. Mereka hanya menampakkan selalu lemas, cepat marah, muntah, dan tidak mau makan.
Jika sejumlah gejala tersebut diabaikan begitu saja, maka gejala akan berubah menjadi sangat serius, seperti kejang dan koma. Oleh karena penyakit ini sangat berbahaya, penyakit ini tidak bisa disepelekan begitu saja. Perlu penanganan dari para ahli untuk mengatasi sejumlah gejala meningitis yang muncul sepenuhnya.
Baca juga: Termasuk Berbahaya, Ini Cara Mendiagnosis Meningitis
Langkah diagnosis dan pengobatan sedini mungkin diperlukan agar penyakit tidak berkembang semakin parah, serta memicu munculnya sejumlah kondisi medis darurat lainnya. Jika kamu mengalami satu atau beberapa gejala sekaligus, segera diskusikan dengan dokter di aplikasi Halodoc untuk mengetahui langkah selanjutnya yang harus kamu lakukan.
Referensi:
CDC. Diakses pada 2020. Bacterial Meningitis.
Medical News Today. Diakses pada 2020. All about bacterial meningitis.
Mayo Clinic. Diakses pada 2020. All about bacterial meningitis.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan