Mengidap Trombositopenia, Ini yang Terjadi pada Tubuh
Halodoc, Jakarta - Trombositopenia terjadi ketika seseorang memiliki jumlah trombosit darah yang rendah. Trombosit adalah sel darah tidak berwarna yang membantu pembekuan darah, sehingga perdarahan bisa dihentikan.
Ketika kadar trombosit dalam tubuh rendah, kamu mungkin mengalami memar dan perdarahan yang berlebihan. Gangguan ini bisa memengaruhi anak-anak hingga orang dewasa. Pada kasus yang ringan, trombositopenia bisa menyebabkan beberapa tanda dan gejala.
Meskipun jarang terjadi, kadar trombosit dalam tubuh bisa menurun hingga sangat rendah yang bisa berakibat fatal. Waspada trombositopenia dengan mengetahui hal-hal apa saja yang terjadi pada tubuh saat mengidap penyakit ini di sini.
Baca juga: Kaitan Trombositopenia dengan Demam Berdarah yang Perlu Diketahui
Penyebab Trombositopenia
Orang normal memiliki 150.000 hingga 450.000 trombosit per mikroliter darah yang bersirkulasi. Setiap trombosit hanya hidup sekitar 10 hari, sehingga tubuh terus memperbarui pasokan trombosit dengan memproduksi trombosit baru di sumsum tulang. Namun, orang yang mengidap trombositopenia memiliki kurang dari 150.000 trombosit per mikroliter darah. Kondisi tersebut bisa mempersulit penyembuhan luka.
Trombositopenia dapat diturunkan atau mungkin disebabkan oleh sejumlah obat atau kondisi. Berikut ini hal yang menyebabkan seseorang mengidap trombositopenia:
1. Trombosit yang Terperangkap
Limfa adalah organ kecil seukuran kepalan tangan yang terletak tepat di bawah tulang rusuk di sisi kiri perut seseorang. Biasanya, limfa berfungsi untuk melawan infeksi dan menyaring bahan yang tidak diinginkan dari darah.
Limfa yang membesar yang dapat disebabkan oleh sejumlah gangguan yang mungkin, karena mengandung terlalu banyak trombosit yang bisa menyebabkan penurunan jumlah trombosit yang beredar.
2. Penurunan Produksi Trombosit
Trombosit diproduksi di sumsum tulang pada tubuh. Jika produksinya rendah, kamu mungkin mengalami trombositopenia. Faktor-faktor yang menurunkan produksi trombosit meliputi:
- Leukemia.
- Beberapa jenis anemia.
- Infeksi virus, seperti hepatitis C atau HIV.
- Obat kemoterapi.
- Konsumsi alkohol berat.
3. Peningkatan Pemecahan Trombosit
Beberapa kondisi dapat menyebabkan tubuh menggunakan atau menghancurkan trombosit lebih cepat daripada yang diproduksi. Hal ini menyebabkan kekurangan trombosit dalam aliran darah pada tubuh yang dapat terjadi pada kondisi, seperti:
- Kehamilan
Trombositopenia yang disebabkan oleh kehamilan biasanya ringan dan membaik segera setelah melahirkan.
- Trombositopenia Imun
Pada jenis ini disebabkan oleh penyakit autoimun, seperti lupus dan rheumatoid arthritis. Sistem kekebalan tubuh secara keliru menyerang dan menghancurkan trombosit. Jika penyebab pasti dari kondisi ini tidak diketahui atau disebut purpura thrombocytopenic idiopatik. Jenis ini lebih sering menyerang anak-anak.
- Bakteri dalam Darah
Infeksi bakteri parah yang melibatkan darah bisa menyebabkan penghancuran trombosit.
- Purpura Trombositopenik Trombotik
Hal ini adalah kondisi langka yang terjadi ketika gumpalan darah kecil tiba-tiba terbentuk di seluruh tubuh, sehingga menghabiskan banyak trombosit.
- Sindrom Uremik Hemolitik
Gangguan langka ini menyebabkan penurunan tajam dalam trombosit, penghancuran sel darah merah, dan gangguan fungsi ginjal. Kadang-kadang dapat terjadi dalam kaitannya dengan infeksi bakteri Escherichia coli (E. coli), seperti yang dapat diperoleh dari makan daging mentah atau kurang matang.
- Obat-Obatan
Obat-obatan tertentu mampu mengurangi jumlah trombosit dalam darah seseorang. Kadang-kadang suatu obat membingungkan sistem kekebalan tubuh dan menyebabkannya menghancurkan trombosit. Contohnya, heparin, kina, antibiotik yang mengandung sulfa dan antikonvulsan.
Baca juga: Apa Komplikasi yang Bisa Disebabkan Trombositopenia?
Dampak Trombositopenia pada Tubuh
Kondisi kurangnya kadar trombosit dalam tubuh bisa menyebabkan perdarahan sulit terhenti. Itulah mengapa trombositopenia seringkali ditandai dengan gejala awal berupa luka atau mimisan yang sulit sembuh.
Selain itu, hal-hal berikut juga bisa terjadi pada tubuh bila kamu mengidap trombositopenia:
- Mudah atau mengalami memar yang berlebihan.
- Perdarahan superfisial ke dalam kulit yang muncul sebagai bintik-bintik ungu kemerahan yang biasanya di kaki bagian bawah.
- Perdarahan akibat luka yang memerlukan waktu lama untuk sembuh.
- Perdarahan dari gusi atau hidung.
- Darah dalam urine atau tinja.
- Aliran menstruasi yang deras.
- Kelelahan.
- Limpa membesar.
Baca juga: Begini Cara Diagnosis Trombositopenia
Nah, itulah hal-hal yang bisa terjadi pada tubuh ketika seseorang mengidap trombositopenia. Bila kamu mengalami salah satu dari gejala di atas, jangan panik dulu. Coba bicarakan saja pada dokter dari Halodoc untuk minta saran kesehatan. Caranya, yaitu dengan download aplikasi Halodoc di smartphone dan kamu bisa menghubungi dokter melalui Video/Voice Call dan Chat kapan saja dan di mana saja.