Mengidap Sepsis, Ini Pengobatan yang Bisa Dilakukan
“Sepsis merupakan kondisi gawat darurat yang perlu mendapatkan penanganan segera di rumah sakit. Pengobatan utama untuk sepsis adalah antibiotik, serta beberapa perawatan lainnya untuk meningkatkan tekanan darah dan mengatasi sumber infeksi.”
Halodoc, Jakarta – Keracunan darah atau sepsis adalah komplikasi dari infeksi atau luka tertentu yang bisa mengancam nyawa pengidapnya. Kondisi ini terjadi ketika infeksi sudah memicu reaksi berantai di seluruh tubuh.
Akibatnya, sejumlah perubahan pada tubuh bisa terjadi seperti kegagalan organ tubuh dalam bekerja dan kerusakan organ. Bila tidak mendapat penanganan segera, sepsis bisa berakibat fatal dan menyebabkan kematian. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui pengobatan yang bisa dilakukan untuk mengatasi sepsis di sini.
Sekilas Tentang Sepsis
Saat terkena infeksi, sistem kekebalan tubuh biasanya mampu membuat infeksi terbatas pada satu tempat saja. Kondisi tersebut disebut infeksi lokal. Nah, untuk membatasi infeksi, tubuh memproduksi sel darah putih. Sel ini akan melakukan perjalanan ke tempat infeksi untuk menghancurkan kuman penyebab infeksi. Hal itu memicu pembengkakan jaringan yang dikenal sebagai peradangan. Ini membantu melawan infeksi dan mencegahnya menyebar.
Namun, pada orang yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah atau mengalami infeksi parah, infeksi bisa menyebar ke bagian tubuh yang lain. Peradangan yang meluas bisa merusak jaringan dan mengganggu aliran darah. Kondisi inilah yang disebut sepsis.
Bila tidak ditangani secara cepat, sepsis bisa berkembang menjadi syok septik. Ini adalah penurunan tekanan darah yang drastis yang bisa menyebabkan masalah organ yang parah dan kematian.
Orang yang mengalami sepsis bisa mengalami sejumlah gejala. Contohnya seperti denyut jantung tinggi atau nadi lemah, demam, menggigil atau meriang, kebingungan, sesak napas, kesakitan yang parah, dan berkeringat.
Pengobatan Sepsis
Sepsis membutuhkan perawatan segera di rumah sakit karena bisa memburuk dengan cepat. Perawatan ini dibutuhkan untuk mendukung organ-organ vital pasien selama infeksi berlangsung, misalnya untuk menstabilkan pernapasan dan fungsi jantung pengidap.
Namun, pengobatan sepsis bisa berbeda pada tiap pasien, tergantung pada lokasi dan penyebab infeksi, organ yang mengalami infeksi, serta tingkat kerusakan yang terjadi.
Pengobatan utama untuk sepsis, baik untuk sepsis berat atau syok septik adalah antibiotik. Ini akan diberikan langsung ke pembuluh darah (intravena). Idealnya, pengobatan antibiotik harus dimulai dalam waktu satu jam setelah diagnosis.
Setelah 2 sampai 4 hari, antibiotik intravena biasanya akan diganti dengan tablet. Pasien mungkin harus meminumnya selama 7 hingga 10 hari atau lebih lama, tergantung pada tingkat keparahan kondisi.
Hal yang perlu diketahui, bila sepsis disebabkan oleh virus maka antibiotik tidak akan efektif. Namun, akan terlalu bahaya untuk menunda pengobatan untuk mengetahui penyebab spesifiknya. Jadi, antibiotik biasanya akan tetap diberikan. Bila sepsis ternyata disebabkan oleh virus, obat antivirus bisa diberikan dalam beberapa kasus.
Selain itu, beberapa langkah penanganan berikut juga bisa dilakukan untuk mengatasi sepsis, yaitu:
- Obat untuk meningkatkan tekanan darah. Obat ini mendorong otot-otot yang terkait untuk memompa darah ke seluruh tubuh dan mengencangkan pembuluh darah.
- Pemberian oksigen. Jika kadar oksigen dalam darah pengidap terhitung rendah, dokter memberikan suplai oksigen melalui selang atau alat bantu pernapasan.
- Pemberian Infus untuk menggantikan cairan tubuh. Infus diberikan selama 1-2 hari pertama untuk mencegah terjadinya dehidrasi dan menjaga fungsi ginjal. Dokter juga terus memantau kondisi ginjal dengan memeriksa volume urine.
- Vasopresor. Bila tekanan darah pasien tetap terlalu rendah bahkan setelah menerima cairan infus, dokter mungkin akan memberikan obat vasopresor. Obat ini bisa menyempitkan pembuluh darah dan membantu meningkatkan tekanan darah.
- Penanganan sumber infeksi. Misalnya, menguras nanah dari abses atau mengobati luka yang mengalami infeksi.
Hidup Sehat untuk Membantu Pemulihan
Kebanyakan orang bisa pulih dari sepsis, tapi membutuhkan waktu. Pengidap mungkin juga bisa terus mengalami gejala fisik dan emosional selama berbulan-bulan, bahkan bertahun-tahun, setelah mengalami sepsis. Namun, sebagian besar gejala sindrom pasca-sepsis akan membaik dengan sendirinya.
Untuk membantu pemulihan, pengidap dianjurkan untuk menjalani gaya hidup sehat. Contohnya, cobalah untuk makan sedikit tapi sering bila kurang nafsu makan, melakukan olahraga ringan untuk membangun kekuatan tubuh, tidur yang cukup setiap hari, dan cegah infeksi dengan mencuci tangan secara rutin.
Bila kamu mengalami gejala-gejala penyakit infeksi, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter ya. Kamu bisa memeriksakan kesehatanmu dengan buat janji medis di rumah sakit pilihan melalui aplikasi Halodoc. Yuk, download Halodoc sekarang juga di Apps Store dan Google Play.