Mengidap Asites, Apakah Bisa Disembuhkan?

Ditinjau oleh  dr. Verury Verona Handayani   20 Juli 2020
Mengidap Asites, Apakah Bisa Disembuhkan?Mengidap Asites, Apakah Bisa Disembuhkan?

Halodoc, Jakarta - Asites merupakan penumpukan cairan di perut. Penumpukan cairan ini menyebabkan pembengkakan yang dapat berkembang dalam beberapa minggu, meskipun bisa juga terjadi hanya dalam beberapa hari. Asites menyebabkan ketidaknyamanan, mual, kelelahan, sesak napas, dan perasaan kenyang. 

Penyakit hati adalah kondisi yang umumnya menyebabkan asites. Penyebab lain biasanya kanker dan gagal jantung. Namun, masih banyak penyakit yang menyebabkan asites, termasuk TBC, penyakit ginjal, pankreatitis, dan tiroid yang kurang aktif. Lalu, apakah penyakit asites ini dapat disembuhkan?

Bagaimana Cara Mengobati Asites?

Perawatan bagi pengidap asites yaitu dengan membatasi jumlah garam dalam makanan. Ini adalah langkah penting untuk mengobati asites, yaitu mengurangi asupan garam secara drastis. Batas garam yang disarankan adalah 2.000 miligram. Namun, kamu juga perlu berdiskusi dengan spesialis gizi, karena kandungan garam dalam makanan sulit ditentukan.

Baca juga: Asites, Kondisi Akibat Penyakit Liver yang Bikin Perut Buncit

  • Diuretik

Diuretik dapat digunakan untuk mengobati asites dan efektif untuk benyakan orang dengan kondisi ini. Obat-obatan ini dapat membuat garam dan air keluar dari tubuh lebih banyak, sehingga mengurangi tekanan di pembuluh darah di sekitar hati. 

Saat melakukan pengobatan dengan diuretik, dokter mungkin akan memantau kimia darah. Dengan begitu kamu harus mengurangi penggunaan alkohol dan asupan garam. 

  • Parasentesis

Dalam prosedur pengobatan ini, dibutuhkan jarum tipis dan panjang yang digunakan untuk menghilangkan cairan. Jarum dimasukkan melalui kulit dan ke dalam dalam rongga perut. Pada pengobatan ini kemungkinan ada risiko infeksi, sehingga orang yang menjalani parasentesis akan diresepkan antibiotik. Perawatan ini umumnya digunakan ketika asites parah atau berulang. 

  • Operasi

Dalam kasus asites yang parah, tindakan operasi perlu dilakukan. tabung permanen yang disebut shunt akan ditanamkan di dalam tubuh. Ini berfungsi untuk mengalihkan aliran darah di sekitar hati. Dokter akan merekomendasi transplantasi hati jika asites tidak menanggapi pengobatan. Biasanya, tindakan ini juga dilakukan untuk penyakit hati stadium akhir. 

  • Kemoterapi

Pengobatan ini dapat membantu mengecilkan atau mengendalikan kanker. Kemoterapi dapat diberikan melalui tabung di perut, fungsinya terkadang dapat menghentikan penumpukan cairan. Sayangnya, belum ada bukti menunjukkan bahwa pengobatan ini dapat bekerja dengan baik. 

Baca juga: Sirosis atau Hepatitis? Kenali Bedanya!

Cara Mendiagnosis Asites 

Kondisi yang menyebabkan asites sering kali merupakan penyakit serius yang berkaitan dengan berkurangnya usia harapan hidup. Metode diagnosis pertama biasanya dengan pemeriksaan perut. Dokter akan melihat perut ketika berbaring dan berdiri. Bentuk perut biasanya akan menunjukkan apakah ada penumpukan cairan atau tidak. 

Penilaian asites dapat dilakukan dengan mengukur ketebalan perut secara teratur dan dengan memantau berat badan. Pengukuran ini sangat membantu karena fluktuasi berat perubahan cairan perut jauh lebih cepat daripada fluktuasi berat yang berkaitan dengan lemak tubuh. 

Setelah penumpukan cairan terkonfirmasi, pemeriksaan lebih lanjut mungkin diperlukan untuk menentukan penyebabnya. Ini termasuk:

  • Tes darah: Ini biasanya dapat menilai fungsi hati dan ginjal. Jika sirosis dikonfirmasi, tes lebih lanjut diperlukan untuk menentukan penyebabnya dan mencakup pemeriksaan antibodi untuk hepatitis B atau C.
  • Analisis sampel cairan: Sampe cairan perut dapat menunjukkan apakah ada sel kanker atau infeksi. 
  • Ultrasonografi perut: Ini bermanfaat untuk mengidentifikasi penyebab asites. Ini juga dapat menunjukkan apakah seseorang mengalami kanker atau apakah kanker telah menyebar ke hati. 

Baca juga: Ini yang Terjadi pada Tubuh saat Mengidap Asites

Penyembuhan penyakit asites tergantung pada kondisi yang mendasarinya. Gejala dapat dikelola dan dikurangi, tapi pengobatan penyebab asites yang menentukan hasilnya. Jika kamu mencurigai adanya penyakit asites dalam tubuh, sebaiknya bicarakan pada dokter melalui aplikasi Halodoc mengenai penanganan yang tepat. Yuk, segera download aplikasinya di App Store atau Google Play!

Referensi:
Healthline. Diakses pada 2020. Ascites Causes and Risk Factors.
Medical News Today. Diakses pada 2020. What to know about ascites.