Mengidap Anemia, Apakah Bisa Disembuhkan?
Halodoc, Jakarta – Kamu pasti sudah tidak asing mendengar penyakit anemia yang ditandai kurangnya sel darah merah dalam tubuh. Seseorang yang mengidap anemia biasanya mengalami pusing dan mudah lelah. Kamu mungkin hanya tahu kalau anemia adalah satu penyakit saja. Padahal, anemia punya berbagai bentuk tergantung penyebabnya.
Anemia juga bisa bersifat sementara atau jangka panjang dan bisa berkisar dari ringan hingga berat. Tidak perlu khawatir, anemia adalah kondisi yang tergolong mudah disembuhkan. Umumnya, perawatannya mencakup konsumsi suplemen, makan-makanan sehat hingga menjalani prosedur medis.
Baca juga: Ternyata, Nyeri Dada Bisa Menjadi Gejala Anemia
Pengobatan Anemia Berdasarkan Penyebabnya
Melansir dari Mayo Clinic, berikut pengobatan anemia tergantung pada penyebabnya, yaitu:
- Anemia defisiensi besi. Anemia bentuk ini disebabkan oleh kurangnya zat besi dalam tubuh. Pengidapnya biasanya hanya perlu mengonsumsi suplemen zat besi dan mengubah pola makan.
- Anemia kekurangan vitamin. Perawatannya tergantung vitamin apa yang dibutuhkan. Dokter biasanya meresepkan suplemen makanan dan meningkatkan nutrisi dalam makanan. Jika sistem pencernaan pengidapnya kesulitan menyerap vitamin B12 dari makanan, maka kamu membutuhkan suntikan vitamin B12.
- Anemia akibat penyakit kronis. Tidak ada pengobatan khusus untuk jenis anemia ini. Dokter akan fokus merawat penyakit yang mendasarinya. Jika gejalanya menjadi parah, transfusi darah atau suntikan hormon sintetis yang biasanya diproduksi oleh ginjal (erythropoietin) membantu merangsang produksi sel darah merah dan mengurangi kelelahan.
- Anemia aplastik. Anemia ini biasanya ditangani dengan transfusi darah untuk meningkatkan kadar sel darah merah. Pengidap bahkan mungkin memerlukan transplantasi sumsum tulang jika sumsum tulang sudah tidak mampu membuat sel-sel darah yang sehat.
- Anemia yang berhubungan dengan penyakit sumsum tulang. Perawatannya termasuk obat-obatan, kemoterapi atau transplantasi sumsum tulang.
- Anemia hemolitik. Pengobatan anemia hemolitik biasanya dengan menghindari obat yang dicurigai dapat menyebabkan anemia, mengobati infeksi, dan minum obat yang menekan sistem kekebalan tubuh.
- Anemia sel sabit. Perawatannya dapat mencakup pemberian oksigen, penghilang rasa sakit, dan cairan oral dan intravena untuk mengurangi rasa sakit dan mencegah komplikasi. Dokter mungkin merekomendasikan transfusi darah, suplemen asam folat, dan antibiotik juga.
- Talasemia. Thalasemia ringan biasanya tidak memerlukan pengobatan. Jika kondisinya parah, pengidapnya mungkin membutuhkan transfusi darah, suplemen asam folat, pengobatan, pengangkatan limpa, atau transplantasi sel batang darah dan sumsum tulang.
Baca juga: 5 Jenis Asupan Makanan untuk Pengidap Anemia
Apabila mengalami anemia, maka kamu perlu mengetahui penyebab anemia yang dialami untuk menentukan perawatan yang tepat. Nah, kamu bisa bertanya pada dokter terkait hal ini dengan cara menghubunginya lewat aplikasi Halodoc.
Gejala Anemia yang Perlu Diketahui
Tanda-tanda anemia bisa sangat ringan pada awalnya, sehingga kamu mungkin tidak menyadarinya. Tetapi jika kondisinya semakin memburuk, gejalanya dapat meliputi:
- Pusing, sakit kepala ringan, atau merasa seperti ingin pingsan;
- Detak jantung cepat atau tidak biasa;
- Sakit kepala;
- Rasa sakit, termasuk di tulang, dada, perut, dan sendi;
- Masalah dengan pertumbuhan pada anak-anak dan remaja;
- Sesak napas;
- Perubahan warna kulit menjadi lebih pucat.
Baca juga: Waspada, Anemia pada Bumil Bisa Berbahaya
Apabila kamu mengalami gejala di atas, sebaiknya segera memeriksakan diri ke dokter. Jika kamu berencana mengunjungi rumah sakit, kamu bisa membuat janji dengan dokter terlebih dahulu melalui aplikasi Halodoc. Tinggal pilih dokter di rumah sakit yang tepat sesuai dengan kebutuhan lewat aplikasi.
Referensi:
Mayo Clinic. Diakses pada 2020. Anemia.
WebMD. Diakses pada 2020. Anemia.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan