Mengenal Temporomandibular Joint Syndrome pada Tulang
“Temporomandibular joint (TMJ) syndrome masalah sendi tulang yang terjadi pada penghubung tulang rahang ke tengkorak. Kondisi ini sering kali terasa menyakitkan, bahkan mengakibatkan seseorang sulit mengunyah.”
Halodoc, Jakarta – Sendi temporomandibular atau temporomandibular joint (TMJ) berfungsi seperti engsel geser, yang menghubungkan tulang rahang ke tengkorak. Setiap orang memiliki satu sendi di setiap sisi rahang. Sementara itu, temporomandibular joint syndrome merupakan sejenis gangguan yang menyebabkan nyeri pada sendi rahang dan otot yang mengontrol gerakan rahang.
Hingga saat ini penyebab pasti TMJ syndrome pada seseorang sering kali sulit ditentukan. Rasa sakit yang muncul mungkin disebabkan oleh kombinasi faktor risiko seperti genetika, radang sendi, atau cedera rahang. Beberapa orang yang mengalami nyeri rahang juga cenderung mengatupkan atau menggemeretakkan giginya (burxism). Meski begitu, orang yang terbiasa menggertakkan giginya belum tentu mengalami gangguan TMJ.
Penyebab dan Faktor Risiko Temporomandibular Joint Syndrome
Temporomandibular joint bekerja dengan menggabungkan gerakan engsel dengan gerakan geser. Bagian-bagian tulang yang berinteraksi atau bersentuhan dalam sendi, dilindungi oleh tulang rawan dan dipisahkan oleh cakram pelindung goncangan kecil. Hal tersebut biasanya akan membuat gerakan sendi tetap lancar.
TMJ syndrome yang menyakitkan dapat terjadi jika:
- Cakram terkikis atau bergerak diluar dari keselarasan yang tepat.
- Tulang rawan sendi rusak karena radang sendi.
- Sendi rusak karena pukulan atau benturan lainnya.
Namun, dalam banyak kasus penyebab TMJ syndrome tidak diketahui pasti. Hanya saja ada beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan terjadinya TMJ syndrome, yaitu:
- Akibat berbagai jenis radang sendi, seperti rheumatoid arthritis dan osteoarthritis.
- Cedera rahang.
- Menggerinda atau mengepalkan gigi dalam jangka panjang.
- Penyakit jaringan ikat tertentu yang menyebabkan masalah yang dapat mempengaruhi temporomandibular joint syndrome.
Gejala Temporomandibular Joint Syndrome
TMJ syndrome sering menyebabkan rasa sakit dan tidak nyaman. Kondisi ini bisa bersifat sementara atau berlangsung selama bertahun-tahun. Selain itu gejalanya dapat mempengaruhi satu atau kedua sisi wajah. Perlu diwaspadai, wanita lebih banyak mengalami kondisi ini dibandingkan pria, dan paling umum terjadi pada orang-orang berusia antara 20 hingga 40 tahun.
Gejala umum TMJ syndrome meliputi:
- Nyer biasa atau nyeri tekan di wajah, area sendi rahang, leher dan bahu.
- Nyeri di dalam atau di sekitar telinga saat mengunyah, atau membuka mulut lebar-lebar.
- Bermasalah ketika mencoba membuka mulut lebar-lebar.
- Rahang seolah terkunci pada posisi mulut terbuka atau tertutup.
- Terdapat bunyi “klik” atau letupan di sendi rahang saat membuka atau menutup mulut, bahkan mengunyah (mungkin tidak menyakitkan).
- Wajah terasa lelah.
- Kesulitan mengunyah atau gigitan yang tiba-tiba tidak nyaman.
- Beberapa orang juga mengalami sakit gigi, sakit kepala, sakit leher, pusing, sakit telinga, masalah pendengaran, nyeri bahu bagian atas, dan telinga berdenging (tinnitus).
Penanganan Temporomandibular Joint Syndrome
Dalam banyak kasus, seseorang dapat mengobati TMJ syndrome di rumah dengan perawatan diri dan perubahan gaya hidup. Perawatan diri yang direkomendasikan yaitu dengan mengurangi gerakan rahang. Pada saat beristirahat, pengidap dianjurkan untuk:
- Hindari makan permen karet.
- Konsumsi hanya makanan lunak.
- Hindari mengencangkan atau mengepalkan rahang.
- Latihan ringan seperti meregangkan rahang sedikit.
- Memijat otot yang terkena di sekitar rahang.
Sementara itu, untuk TMJ syndrome yang disebabkan oleh kondisi yang sudah ada sebelumnya, ada pilihan pengobatan yang lebih spesifik. Misalnya, jika gangguan TMJ disebabkan oleh menggertakkan gigi saat tidur, maka diperlukan pelindung mulut untuk meringankan gejalanya.
Jika gangguan TMJ disebabkan oleh kondisi degeneratif, seperti osteoartritis, suntikan steroid mungkin dapat direkomendasikan. Steroid yang disuntikan ke dalam sendi, akan meredakan pembengkakan, mengurangi rasa sakit, dan gejala lainnya. Sering kali, rasa sakit dialami akan berkurang dalam waktu seminggu.
Dalam beberapa kasus, suntikan dapat mengatasi gejala secara permanen, tapi ada juga hanya sebagai perbaikan sementara. Jika TMJ syndrome tak kunjung membaik setelah menjalani berbagai perawatan, maka dokter dapat merekomendasikan tindakan pembedahan.
Maka itu, jika memiliki masalah serupa, sebaiknya segera kunjungi rumah sakit terdekat untuk mendapatkan penanganan. Kamu juga bisa menentukan rumah sakit mana yang kamu tuju melalui aplikasi Halodoc. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga!