Mengenal Sikap Toxic: Ciri-Ciri dan Cara Menghilangkannya
“Toxic bisa merugikan diri sendiri maupun orang lain. Perilaku ini bisa terjadi pada diri sendiri, orang lain maupun lingkungan di masyarakat.”
Halodoc, Jakarta – Toxic adalah istilah untuk menggambarkan perilaku atau lingkungan yang berpotensi merugikan. Istilah ini menjadi topik yang semakin menarik perhatian masyarakat.
Pasalnya, fenomena toxic semakin merajalela dalam berbagai aspek kehidupan saat ini. Keberadaannya bisa menyasar berbagai konteks, mulai dari lingkungan, fisik hingga dalam interaksi sosial. Mari ketahui lebih mendalam soal fenomena yang satu ini!
Apa itu Toxic?
Toxic artinya perilaku atau sifat yang merugikan. Istilah ini menggambarkan situasi atau hubungan yang tidak sehat, berbahaya, atau negatif.
Perilaku tersebut ternyata tidak sebatas hubungan antar individual saja, tetapi juga muncul di berbagai aspek kehidupan manusia.
Mulai dari hubungan dengan pasangan, orang tua, hingga lingkungan kerja.
Sifat toxic tentu saja bisa merugikan individu-indvidu yang terlibat di dalamnya maupun di lingkungan sekitar.
Hal ini bisa menciptakan budaya yang tidak sehat, memperburuk kesenjangan sosial, serta menghambat pertumbuhan dan kemajuan bersama.
Itu sebabnya, setiap orang perlu mengintrospeksi diri, mengenali sikap dan tindakannya yang mungkin terlihat toxic di mata orang lain. Nah, pastikan kamu bisa Kenali 5 Ciri Toxic Relationship yang Perlu Diwaspadai.
Membangun kesadaran ini perlu menjadi tanggung jawab bersama agar membentuk lingkungan yang sehat.
Dengan membangun kesadaran dan mengambil tindakan yang positif, kita dapat memperbaiki kualitas hidup serta mendorong perubahan yang lebih baik dalam masyarakat.
Ciri-Ciri Orang dengan Sikap Toxic
Sifat toxic bisa berasal dari diri sendiri maupun orang lain. Nah, berikut ciri-ciri seseorang yang memiliki sifat toxic:
1. Orang toxic itu suka merendahkan
Orang yang toxic sering menggunakan kata-kata atau tindakan yang merendahkan orang lain.
Mereka mungkin menghina, mem-bully, atau mencemooh untuk memperkuat perasaan superioritasnya.
2. Menciptakan drama dan konflik
Mereka juga sering menciptakan konflik yang tidak perlu dan membesar-besarkan masalah kecil.
Orang tersebut suka berada dalam pusat perhatian dan menciptakan drama untuk memanipulasi situasi dan mendapatkan perhatian dari orang lain.
3. Mengendalikan dan memanipulasi
Seseorang dengan sifat buruk ini manipulatif dan mengendalikan untuk mendapatkan keinginan mereka.
Ada saja taktik untuk melakukannya seperti memaksakan kehendak, membuat orang lain merasa bersalah, atau mengancam agar orang lain melakukan apa yang mereka inginkan.
4. Kurangnya empati pada orang yang toxic
Ciri lainnya adalah kurang empati terhadap perasaan dan kebutuhan orang lain.
Mereka tidak peduli dengan dampak negatif yang ditimbulkan pada orang lain dan kurang mampu memahami perspektif orang lain.
5. Menyalahkan orang lain
Tidak mau mengakui kesalahan mereka sendiri termasuk ciri-cirinya.
Mereka tidak mau mengakui kesalahannya sendiri dan sering kali menyalahkan orang lain atas kegagalan atau masalah yang mereka hadapi.
Dirinya enggan bertanggung jawab atas tindakannya sendiri.
6. Sering membawa energi negatif
Orang toksik sering membawa energi negatif ke dalam lingkungan.
Selain itu, mereka selalu mengeluh, bersikap pesimis, atau menyebarkan kecemasan dan ketidakpuasan di sekitarnya.
Nah, ketahui pula tentang Bahaya Toxic Masculinity bagi Kesehatan Mental Remaja.
7. Ketergantungan emosional
Tanda-tanda lainnya adalah sering bergantung pada orang lain secara emosional dan mencoba mengendalikan kehidupan dan kebahagiaan orang lain.
Mereka mungkin menuntut perhatian dan dukungan terus-menerus, dan menjadi cemburu atau posesif terhadap hubungan orang lain.
8. Mengisolasi orang lain
Bukan itu saja, orang tersebut bisa mencoba mengisolasi orang lain. Caranya dengan menghalangi hubungan mereka dengan orang lain.
Tujuannya untuk menjaga kontrol dan mengurangi kemungkinan orang lain mencari bantuan dari luar.
Cara Menghilangkan Sikap Toxic
Menghilangkan sifat toxic bisa dibilang tidak mudah. Prosesnya cukup kompleks dan butuh kesadaran dari diri sendiri.
Tidak cukup sampai disitu, butuh kerja keras secara konsisten mengubah sifat negatif ini.
Nah, berikut beberapa cara menghilangkan sifat yang toxic:
1. Tumbuhkan kesadaran diri
Pertama-tama, akui bahwa ada perilaku atau sifat yang toxic dalam diri diri.
Cobalah berintrospeksi dan berani mengakui kalau perilaku yang kita lakukan adalah salah.
Hal ini bisa menjadi langkah yang paling awal menuju perubahan.
2. Dapatkan pemahaman
Selanjutnya, kamu perlu mendapatkan pemahaman yang lebih baik mengenai perilaku toxic beserta dampaknya.
Caranya, kamu bisa membaca buku, mengikuti kelas atau menemui psikolog.
Hal tersebut bisa membantu kamu untuk mempelajari sifat-sifat negatif dan bagaimana cara untuk mengubahnya.
3. Bertanggung jawab
Kemudian, ambil tanggung jawab atas berbagai perilaku toxic yang pernah dibuat serta dampaknya terhadap orang lain.
Jangan ragu atau malu untuk mengakui kesalahan dan menerima konsekuensinya.
4. Ciptakan komunikasi yang sehat
Langkah selanjutnya adalah mempelajari cara berkomunikasi yang efektif dan sehat.
Hindari perilaku manipulatif, menghina, atau mengendalikan selama berinteraksi dengan orang lain.
Belajar mendengarkan dengan empati, menghormati pendapat orang lain dan jujur.
5. Batasi atau hindari hubungan yang merugikan
Apabila kamu terjebak dalam hubungan yang toxic, pertimbangkan untuk membatasi interaksi dengan orang tersebut.
Jika bisa, hindari orang yang toxic sepenuhnya. Sebab, penting untuk hidup dalam lingkungan yang sehat dan mendukung demi kesehatan mental.
6. Ubah pola pikir
Lalu, kamu juga perlu mengubah pola pikir negatif dan merugikan menjadi lebih positif dan konstruktif.
Latih diri untuk mengakui dan menghargai kebaikan dalam diri sendiri dan orang lain. Fokus pada solusi daripada masalah.
7. Minta dukungan dan bantuan
Jika perlu, cari dukungan dari teman, keluarga, atau psikolog yang bisa membantu kamu selama proses perubahan dan pemulihan.
Psikolog atau konselor dapat membantu memahami akar penyebab perilaku toxic dan memberikan strategi yang tepat untuk berubah.
Jika kamu butuh bantuan psikolog untuk mengatasi hal ini, jangan ragu untuk menggunakan aplikasi Halodoc.
Dapatkan panduan profesional untuk kesehatan mental di Halodoc, mulai dari konsultasi psikolog klinis hingga psikiater, dengan klik gambar di bawah ini.✔️