Mengenal Resusitasi Jantung Paru dan Cara untuk Melakukannya
“Saat melakukan dasar resusitasi jantung paru pada orang dewasa, kamu perlu mendorong keras dan cepat di bagian tengah dada dengan kecepatan 100-120 kali per menit. Sedangkan pada bayi, perlu dilakukan penuh hati-hati, karena tulang bayi masih rapuh.”
Halodoc, Jakarta – Resusitasi jantung paru atau CPR adalah teknik penyelamatan nyawa yang berguna dalam banyak keadaan darurat. Ini biasanya dilakukan pada seseorang yang mengidap serangan jantung atau hampir tenggelam, di mana pernapasan ataupun detak jantung seseorang berhenti.
Resusitasi jantung paru dilakukan dengan cara menekan dada secara keras dan cepat. Pengaplikasiannya dapat berbeda kepada orang dewasa maupun anak-anak. Informasi lengkap mengenai cara melakukan resusitasi jantung paru bisa kamu baca di sini!
Beda Resusitasi Jantung Paru pada Anak dan Orang Dewasa
Sebelumnya sudah disebutkan kalau fisiologi, otot, kepadatan tulang, dan kekuatan anak berbeda dengan orang dewasa, sehingga resusitasi jantung paru dilakukan secara berbeda. Jika kamu pertama kali melakukan resusitasi jantung paru, mengontak profesional medis akan membantu kamu melakukan panduan penyelamatan tersebut.
Panduan dasar CPR pada orang dewasa adalah mendorong keras dan cepat di bagian tengah dada dengan kecepatan 100-120 kali per menit. Kedalaman kompresi untuk orang dewasa harus setidaknya 5-6 cm. Jika kamu bersertifikat CPR, ingatlah untuk menggunakan rasio 30 kompresi dengan dua napas buatan.
CPR pada bayi dilakukan dengan sangat berhati-hati. Pasalnya, tulang bayi memang lebih lentur, namun sekaligus rapuh.
Hal yang perlu pertama dipastikan adalah , apakah bayi benar tidak sadarkan diri. Namun, jangan pernah mengguncang bayi. Sebagai gantinya, jentikkan telapak kaki bayi untuk mengecek kesadarannya.
Periksa denyut nadi di bagian dalam lengan atas bayi dan segera mulai CPR jika tidak terdeteksi denyut nadi. Saat memberikan napas buatan pada bayi, miringkan kepala dengan lembut sehingga hidung bayi tampak seperti mengendus udara.
Jangan menengadahkan kepala terlalu jauh. Bersikaplah sangat lembut saat memberikan bantuan pernapasan, jangan gunakan kekuatan penuh paru-paru untuk mengeluarkan udara ke dalam mulut bayi. Sebagai gantinya, embusan udara ke dalam mulut dan hidung bayi.
Saat memberikan kompresi, gunakan dua jari di bagian tengah ke dada bayi. Kompresi harus sedalam 4 cm dengan kecepatan 30 kompresi untuk dua napas buatan.
Hal lain yang Perlu Diperhatikan saat Hendak Memberikan Resusitasi Jantung Paru
Tingkat kompresi CPR akan lebih mudah diingat jika kamu mengikuti irama beberapa lagu seperti, Hips Don’t Lie (Shakira) ataupun Something Just Like This (The Chainsmokers & Coldplay).
Kadang-kadang, tulang rusuk bisa berisiko patah karena kompresi dada. Namun, ini masih lebih baik daripada tidak menerima resusitasi jantung paru sama sekali.
Seseorang dari segala usia membutuhkan CPR jika:
- Kolaps.
- Jatuh.
- Kehilangan respons.
- Tidak bernapas.
- Kehilangan denyut nadi.
Lebih dari separuh orang yang mengalami henti jantung di luar rumah sakit tidak segera mendapat pertolongan. Jika seseorang menerima CPR tepat setelah mengalami serangan jantung, peluang untuk bertahan hidup dapat lebih besar.
Hal lain yang perlu diperhatikan sebelum melakukan resusitasi jantung paru adalah:
1. Mengecek Kondisi Lainnya
Periksa, apakah ada kondisi luka yang membuat orang tersebut perlu mendapatkan bantuan selain CPR. Jika kondisi yang terjadi lebih dari sekadar henti jantung, besar kemungkinan, perlu bantuan yang lebih profesional.
2. Respons
Periksa apakah orang tersebut dalam keadaan sadar atau tidak setelah dilakukan CPR. Apakah memberikan respons dan memberikan tanggapan. Penting juga untuk mengetahui apakah mereka merespons sentuhan dan menyadari rasa sakitnya.
3. Jalan Napas
Periksa apakah jalan napasnya bersih atau tidak, bila tidak coba bersihkan. jika tidak, coba bersihkan. Minta orang tersebut untuk berbaring telentang, lalu letakkan satu tangan di dahi dan dua jari dari tangan lainnya di dagu.
Miringkan kepalanya ke belakang dengan lembut sambil sedikit mengangkat dagunya ke atas. Setiap penghalang harus dikeluarkan dari mulut, termasuk gigi palsu. Masukkan jari ke dalam mulutnya untuk mengeluarkan sumbatan.
4. Alur Pernapasan
Jangan lupa untuk selalu mengecek alur pernapasan orang yang diberi bantuan keselamatan. Kamu bisa mengeceknya dengan mendekatkan pipi ke mulut dan hidung untuk mengecek pernapasannya lancar atau tidak.
Itulah informasi mengenai resusitasi jantung paru dan cara melakukannya. Informasi selengkapnya mengenai isu kesehatan lainnya bisa ditanyakan langsung ke dokter. Yuk, download Halodoc sekarang juga!