Halodoc, Jakarta – Auskultasi jantung adalah metode yang sering dokter gunakan untuk mendengarkan suara jantung. Dokter akan menempatkan stetoskop langsung ke dada atau area di mana jantung berada. 

Selain untuk jantung, prosedur pemeriksaan fisik ini juga bisa dokter lakukan untuk mendengar suara paru-paru dan sistem pencernaan. Dengan pemeriksaan ini, dokter akan mendengarkan berbagai suara, waktu, frekuensi, intensitas, dan lainnya terkait jantung.

Manfaat Auskultasi Jantung

Auskultasi jantung adalah cara yang aman dan mudah untuk mendiagnosis kondisi medis potensial terkait jantung. Pemeriksaan ini bersifat non-invasif dan salah satu teknik tertua yang petugas medis gunakan hingga saat ini.

Manfaat pemeriksaan ini adalah mendeteksi masalah melalui suara yang abnormal pada jantung. Masalah potensial yang dapat terdeteksi melalui suara adalah denyut jantung yang tidak teratur. Ini bisa jadi tanda dari banyak masalah kesehatan serius.

Selain dengan stetoskop, dokter juga dapat menggunakan mesin yang disebut USG doppler untuk auskultasi. Mesin ini menggunakan gelombang suara yang memantul dari organ dalam untuk membuat gambar. Ini juga digunakan untuk mendengarkan detak jantung janin pada ibu hamil.

Dokter biasanya menggunakan auskultasi jantung selama pemeriksaan fisik. Mereka akan memeriksa suara dari jantung, apakah normal atau abnormal. Dari hasil pemeriksaan, dokter dapat memastikan atau mengesampingkan berbagai kondisi medis.

Bagaimana Prosedurnya?

Untuk mengauskultasi jantung, dokter biasanya meminta kamu untuk duduk atau berbaring dengan nyaman pada sudut 45 derajat. Mereka mungkin meminta kamu untuk menoleh ke kiri atau memposisikan tubuh dengan cara lain untuk mendengar suara jantung dengan jelas.

Lalu, dokter akan menempatkan stetoskop di dada untuk mendengarkan suara jantung. Mereka akan memindahkan stetoskop ke empat area dada di mana mereka dapat mendengar suara katup jantung dengan lebih jelas. Titik auskultasi jantung ini semuanya ada di area dada kiri atas.

Dari pemeriksaan ini, dokter akan mengukur beberapa hal seperti:

• Waktu: Waktu adalah seberapa sering jantung berdetak.
• Intensitas: Intensitas adalah seberapa keras detak jantung.
• Frekuensi: Frekuensi, atau nada, mengukur gelombang suara dan getaran.
• Durasi: Durasi mengukur panjang detak jantung.

Arti dari Hasil Pemeriksaan

Dari pemeriksaan auskultasi jantung, ada arti yang bisa dokter gunakan untuk menentukan diagnosis dan pengobatan. Selama pemeriksaan, dokter akan mendengar suara yang berbeda.

Bunyi jantung normal memiliki ritme dua ketukan yang stabil. Bunyi pertama memiliki istilah S1 atau lub, dan suara kedua S2 atau dub. Dokter akan dapat mendengar suara ini saat katup jantung menutup.

Selama pemeriksaan auskultasi jantung, dokter juga mungkin mendengar berbagai suara abnormal di jantung, seperti:

• Murmur: Murmur jantung adalah suara abnormal yang mungkin didengar dokter di antara detak jantung. Ini adalah suara seperti mendesis. Penyebab umumnya adalah karena aliran darah yang bergejolak atau tidak normal melintasi katup jantung. Ada berbagai jenis murmur jantung. Beberapa mungkin merupakan tanda kondisi jantung yang serius.
• Pericardial friction rub: Kondisi ini membuat suara melengking bernada tinggi. Suara ini terdengar seperti dua potong kulit yang tergesek atau tergosok menjadi satu. Bunyi ini mungkin merupakan tanda kondisi jantung yang disebut perikarditis.

Itulah pembahasan mengenai auskultasi jantung, manfaat dan prosedurnya. Pemeriksaan ini biasanya dokter lakukan selama pemeriksaan fisik, seperti saat medical check-up atau konsultasi saat ada keluhan kesehatan. 

Jika kamu mengalami masalah kesehatan apapun terkait jantung, segera periksakan diri ke dokter, ya. Agar mudah, download Halodoc saja untuk membuat janji rumah sakit dengan dokter.

Referensi:

Cleveland Clinic. Diakses pada 2022. Auscultation.

Healthline. Diakses pada 2022. Auscultation.

Patient. Diakses pada 2022. Heart Auscultation.