Mengenal Polutan: Pengertian, Jenis, dan Dampaknya

4 menit
Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   16 Januari 2024

“Polutan adalah zat yang dapat memicu polusi dan menyebabkan dampak negatif pada kesehatan, mulai dari paru hingga jantung. Proses pencemaran polutan akan disesuaikan dengan jenis polutan tertentu.”

Mengenal Polutan: Pengertian, Jenis, dan DampaknyaMengenal Polutan: Pengertian, Jenis, dan Dampaknya

Halodoc, Jakarta – Polutan adalah elemen, molekul, dan partikel yang dapat memicu polusi. Berbagai aspek kehidupan, seperti udara, air, hingga tanah bisa tercemar ketika terpapar oleh polutan, sehingga bisa membahayakan kesehatan manusia, tanaman, atau hewan. 

Berbagai jenis polutan dapat masuk ke dalam lingkungan dengan berbagai cara. Dampak yang terjadi akibat paparan polutan pun tergantung dari jenis polutan dan lokasi yang tercemar. 

Mau tahu lebih banyak mengenai jenis polutan dan dampaknya untuk kesehatan tubuh? Berikut ulasannya!

Apa itu yang Dimaksud Polutan?

Polutan adalah berbagai zat yang dapat memicu pencemaran lingkungan. Bukan hanya berdampak pada makhluk hidup saja, tetapi paparan polutan terus menerus juga dapat menyebabkan gangguan hingga kerusakan pada ekosistem.

Namun, yang perlu diingat bahwa zat berbahaya ini adalah hal yang berbeda dengan polusi. Polusi merupakan proses masuknya bahan-bahan berbahaya ke dalam lingkungan. Sedangkan bahan berbahaya tersebut dikenal dengan istilah polutan.

Polutan juga bisa berasal dari alam, seperti abu vulkanik dari gunung berapi. Akan tetapi, zat berbahaya ini juga bisa dihasilkan dari aktivitas manusia, seperti sampah, asap kendaraan, limbah pabrik, hingga penggunaan zat-zat kimia dalam proses pertanian.

Cari tahu berbagai jenis polutan pemicu kanker melalui artikel “Cari Tahu tentang Polutan Penyebab Kanker”.

Jenis-Jenis Polutan

Polutan sendiri bisa mencemari lingkungan dengan berbagai cara sesuai dengan jenisnya. Masing-masing polutan pun bisa menyebabkan gangguan yang berbeda-beda pada ekosistem dan makhluk hidup.

Berikut jenisnya yang berisiko bisa mencemari lingkungan:

1. Nitrogen oksida

Nitrogen oksida sejenis gas beracun dan sangat reaktif ketika bahan bakar mengalami proses pembakaran pada suhu yang sangat tinggi. Gas ini umumnya berwarna coklat dan dikeluarkan oleh kendaraan serta sumber industri. Contohnya seperti pembangkit listrik, tempat pembakaran semen, hingga penggerak turbin.

Nitrogen oksida juga memiliki masalah reaksi kimia pada atmosfer dengan senyawa organik yang mudah menguap. Reaksi ini dapat menghasilkan kabut asap pada musim panas.

2. Sulfur oksida

Sulfur oksida mengandung sulfur dan oksigen. Zat berbahaya ini tidak berwarna, tetapi memiliki bau yang khas jika berada dalam jumlah yang tinggi.

Gunung berapi dapat menyumbang zat berbahaya ini pada lingkungan secara alami. Selain itu, pembangkit listrik berbahan batu bara dan kendaraan juga bisa menyumbang sulfur oksida pada ekosistem.

3. Materi partikulat

Materi partikulat dikenal juga sebagai polusi partikel atau PM. Istilah ini mengacu pada campuran partikel padat dan tetesan cairan yang dapat ditemukan pada udara.

Beberapa materi partikulat, seperti debu, asap, kotoran, dan abu batubara beberapa jenis dengan ukuran besar sehingga dapat dilihat oleh mata. Materi partikulat juga bisa berukuran sangat kecil dan hanya bisa dilihat oleh mikroskop, seperti arsenik, berilium, timbal, mangan, dan nikel.

Mau tahu dampak kesehatan dari paparan materi partikulat yang berukuran sangat kecil bagi? Baca melalui artikel ini: “Perlu Tahu, Ini 7 Gangguan Kesehatan yang Dipicu Partikel Polusi PM2.5”.

Dampak Polutan pada Kesehatan Tubuh

Berdasarkan hasil penelitian Nafas x Halodoc dengan judul Udara Buruk Jabodetabek Berpotensi Tingkatkan Kasus Penyakit Pernapasan hingga 34 Persen, ada beberapa gangguan kesehatan yang berisiko terjadi akibat polutan, seperti:

1. Asma

Paparan zat berbahaya ini, khususnya materi partikulat yang berukuran sangat kecil atau halus, dapat menyebabkan penyakit asma. Polutan dapat memiliki sifat iritan yang bisa membuat saluran pernapasan menjadi iritasi.

Jika terhirup terus menerus, kondisi ini dapat memicu penyempitan pada saluran pernapasan yang menyebabkan penyakit asma.

Mau tahu apa saja obat yang efektif mengatasi serangan asma? Baca di artikel ini: “Ini 5 Rekomendasi Obat Asma Inhaler yang Bagus dan Efektif”.

2. ISPA

Ada berbagai jenis ISPA yang berisiko dialami oleh seseorang yang terpapar zat berbahaya ini terus menerus. Misalnya seperti sinusitis dan influenza.

3. Penyakit dan gangguan paru

Dalam jangka panjang, polutan dapat menyebabkan penyakit dan gangguan paru. Kerusakan yang terjadi pada paru dapat menyebabkan gangguan fungsi paru.

4. Penyakit kardiovaskular

Paparan polutan dalam jangka panjang dapat meningkatkan penyakit kardiovaskular sebesar 12-14 persen. Selain itu, zat berbahaya ini juga dapat menyebabkan peningkatan 3 persen risiko terkait dengan serangan jantung, stroke, hingga kematian jantung mendadak.

Mau tahu cara simpel untuk mengatasi pencemaran udara? Baca selengkapnya di artikel ini: “Ini 5 Cara Sederhana dan Efektif Mengatasi Pencemaran Udara“.

5. Gangguan tumbuh kembang anak

Bukan hanya pada orang dewasa, polutan juga dapat menyebabkan gangguan tumbuh kembang pada anak, salah satunya adalah stunting. Terjadi peningkatan 19 persen risiko stunting pada anak balita akibat paparan polutan dalam jangka panjang.

Karena itu, yuk jaga lingkungan dengan baik agar cemaran polutan tidak semakin memburuk. 

Untuk mencegah paparan polutan, kamu bisa menggunakan masker medis. Cari tahu rekomendasi masker medis yang cocok melalui artikel: “Ini Rekomendasi Masker Medis untuk Menangkal Polusi Udara”.

Kamu juga bisa temukan produk masker medis berkualitas di Toko Kesehatan Halodoc melalui banner di bawah ini.✔️ 

toko kesehatan halodoc
Referensi:
Energy Education. Diakses pada 2023. Pollutant.
Vedantu. Diakses pada 2023. Effects of Pollution on Human Health.
Nafas x Halodoc. Diakses pada 2023.  Udara Buruk Jabodetabek Berpotensi Tingkatkan Kasus Penyakit Pernapasan hingga 34 Persen.

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan