Mengenal Peran Psikolog Klinis Anak dan Remaja
Halodoc, Jakarta - Psikolog klinis untuk anak-anak dan remaja adalah salah satu profesi yang penting. Seorang psikolog klinis anak dan remaja mengkhususkan diri dalam mencegah, mendiagnosis, serta mengobati masalah psikologis dan gangguan kesehatan mental dan perilaku pada anak-anak dan remaja.
Mereka umumnya lebih dikenal sebagai psikolog anak, mereka melakukan evaluasi kesehatan mental dan menggunakan terapi bicara serta teknik lain untuk membantu kaum muda mengatasi masalah kesehatan mental dan tantangan emosional yang mereka alami.
Baca juga: Ketahui Tanda Gangguan Psikologi pada Anak Sejak Dini
Apa Saja Peran Psikolog Klinis Anak dan Remaja?
Seorang psikolog klinis anak dan remaja biasanya melakukan beberapa hal seperti:
- Melakukan penelitian yang relevan secara klinis dan mengajar serta mengawasi penyedia perawatan kesehatan mental lainnya.
- Melakukan evaluasi dan penilaian kesehatan mental menggunakan tes khusus untuk mendiagnosis gangguan psikologis.
- Memberikan konseling kesehatan mental, psikoterapi, dan intervensi krisis.
- Mengembangkan rencana pengobatan untuk pasien dan mengevaluasi ulang serta memodifikasi rencana ini sesuai kebutuhan.
- Berkolaborasi, merujuk dan berkonsultasi dengan anggota lain dari tim perawatan kesehatan pasien, seperti psikiater, dokter anak, dan terapis perilaku.
Psikolog klinis anak dan remaja juga dapat dikenal dengan beberapa sebutan lain, seperti: psikolog anak, psikolog anak dan remaja, terapis anak, terapis anak dan remaja, psikoterapis anak, psikoterapis anak dan remaja, atau psikolog anak.
Baca juga: 7 Gangguan Psikologi yang Bisa Muncul dalam Masa Pertumbuhan
Siapa yang Perlu Menemui Psikolog Klinis Anak dan Remaja?
Dokter anak mungkin merekomendasikan evaluasi dan perawatan psikologis jika anak kecil atau remaja memiliki tanda atau gejala gangguan kesehatan mental. Psikolog klinis anak dan remaja mengevaluasi dan merawat anak-anak dari segala usia dengan gangguan perilaku, gangguan perkembangan, kecanduan, gangguan makan, dan depresi, di antara kondisi lainnya.
Seorang psikolog klinis anak dan remaja juga bisa menangani beberapa kondisi pada anak-anak yang sangat muda hingga usia sekolah menengah. Beberapa kondisi tersebut misalnya:
- Pelecehan termasuk pelecehan fisik, emosional, dan seksual atau penelantaran anak.
- Kecanduan termasuk alkohol, narkoba, seks, perjudian, game, dan kecanduan internet.
- Gangguan perkembangan dan belajar termasuk attention deficit hyperactivity disorder (ADHD), disabilitas intelektual, gangguan spektrum autisme, disleksia, dan gangguan komunikasi.
- Gangguan perilaku yang mengganggu termasuk gangguan perilaku dan gangguan menentang oposisi.
- Gangguan makan termasuk anoreksia, bulimia, dan gangguan makan berlebihan.
- Masalah identitas dan harga diri termasuk gangguan citra tubuh dan masalah identitas gender.
- Gangguan mental termasuk depresi, kecemasan, fobia, gangguan obsesif-kompulsif (OCD), gangguan stres pasca-trauma (PTSD), gangguan bipolar, dan skizofrenia.
- Gangguan tidur termasuk insomnia, mimpi buruk, dan sleep walking.
Jika anak mengalami beberapa masalah di atas, sebaiknya diskusikan dahulu dengan psikolog klinis di aplikasi Halodoc. Psikolog mungkin memiliki beberapa hal yang bisa orangtua lakukan untuk mengatasi masalah mental yang anak alami. Jika diperlukan, psikolog juga mungkin akan merujuk ke rumah sakit terdekat untuk perawatan yang lebih tepat.
Baca juga: 5 Tips Atasi Anak Sulit Diatur
Tes yang Bisa Dilakukan Psikolog Klinis Anak dan Remaja
Seorang psikolog anak dapat melakukan berbagai tes untuk menilai kesehatan mental anak. Sebagian besar tes adalah wawancara pasien, inventaris, daftar periksa dan skala penilaian, dan observasi langsung. Tes yang digunakan oleh psikolog anak dan remaja klinis mungkin termasuk:
- Tes penilaian forensik termasuk penilaian risiko kekerasan umum, kekerasan keluarga, dan pelecehan seksual. Psikolog klinis anak dan remaja menggunakan tes forensik dalam masalah hukum.
- Penilaian dan evaluasi kesehatan mental untuk mengidentifikasi penyakit mental dan mengevaluasi kemajuan pengobatan.
- Tes neuropsikologis termasuk tes memori, fungsi kognitif, dan persepsi visual.
- Tes kepribadian dan kecerdasan termasuk Indikator Jenis Myers-Brigg, tes Rorschach Inkblot, tes IQ, dan penilaian bakat.
- Penilaian risiko bunuh diri termasuk daftar periksa perilaku yang mengarah pada percobaan bunuh diri.
Semua tes ini sangat penting dilakukan untuk bisa menilai, mendiagnosis, dan menentukan perawatan yang tepat untuk masalah psikologis yang anak anak alami atau untuk memaksimalkan tumbuh kembang anak dan remaja.