Mengenal People Pleaser: Ciri, Dampak, dan Cara Mengatasinya
“People pleaser artinya adalah perilaku untuk menyenangkan orang lain secara berlebihan, bahkan hingga harus mengorbankan diri sendiri. Hal ini tentu tidak baik untuk kesehatan mental diri sendiri dan bisa menyebabkan banyak dampak buruk.”
DAFTAR ISI
2. Kenali Ciri-Ciri People Pleaser
3. Dampak People Pleaser Bagi Kesehatan Mental
4. Cara Berhenti Menjadi People Pleaser
- Mulailah dengan langkah kecil
- Mengulur-ulur waktu
- Menetapkan batas waktu
- Pemblokiran waktu
- Berlatih mengucapkan “tidak”
Halodoc, Jakarta – Baik kepada orang lain dan membuat orang-orang di sekitar senang dengan kamu sebenarnya tidak masalah. Namun, beberapa orang cenderung menjadi people pleaser artinya mereka selalu ingin menyenangkan orang lain dengan cara yang berlebihan, bahkan dengan cara yang tidak seharusnya.
Hal itu tentu bisa berdampak buruk bagi diri sendiri, karena kamu cenderung bersikap demi kepentingan orang lain dan orang lain bisa memanfaatkan hal tersebut untuk mengontrol kamu. Karena itu, yuk ketahui apa itu people pleaser, ciri, dampak dan cara mengatasinya di sini!
Apa Itu People Pleaser?
People pleaser artinya seseorang yang merasakan dorongan kuat untuk menyenangkan orang lain, bahkan dengan mengorbankan dirinya sendiri.
Mereka mungkin merasa bahwa keinginan dan kebutuhan mereka sendiri tidak penting dibanding keinginan orang lain, atau mereka bisa mengubah kepribadian mereka di sekitar orang lain.
Perlu kamu ketahui bahwa people pleaser bukan diagnosis medis atau ciri kepribadian yang diukur oleh psikolog.
Ini hanyalah julukan informal yang orang gunakan untuk menggambarkan berbagai perilaku, seperti mau mengerjakan pekerjaan orang lain untuk membuat ia senang, atau berkata-kata manis untuk menyenangkan orang lain.
Hal ini berbeda dengan sifat kebaikan atau kemurahan hati. Orang yang baik menolong orang lain tapi bisa menyeimbangkannya dengan kebaikan atau kebutuhan diri sendiri juga.
Namun, people pleaser biasanya sulit mengatakan tidak pada setiap permintaan.
Kenali Ciri-Ciri People Pleaser
Perilaku untuk selalu menyenangkan orang lain ini bisa dalam berbagai bentuk, seperti:
- Merasa sulit untuk mengatakan tidak pada permintaan orang lain.
- Sering melakukan pekerjaan ekstra, padahal mereka sendiri tidak punya waktu untuk mengerjakan tugasnya sendiri.
- Sering kali terlalu berkomitmen pada sebuah rencana, tanggung jawab, atau proyek.
- Menghindari melakukan pembelaan untuk kepentingan mereka sendiri. Misalnya, dengan mengatakan bahwa mereka baik-baik saja padahal sebenarnya tidak
- Menghindari berselisih paham dengan orang lain atau menyuarakan pendapat jujurnya.
- Setuju dengan pendapat semua orang.
- Sering meminta maaf meskipun hal itu bukan kesalahannya.
- Mengikuti saja hal-hal yang tidak mereka sukai untuk menghindari timbulnya gesekan dengan orang lain.
- Mengubah kepribadian demi menyenangkan orang lain.
Orang dengan perilaku ini juga bisa merasa:
- Cemas untuk membela diri mereka sendiri.
- Merasa ada tekanan untuk bersikap ramah, baik, atau ceria setiap saat.
- Stres karena komitmen yang telah mereka ambil.
- Frustrasi karena mereka sepertinya tidak pernah punya waktu untuk diri mereka sendiri.
- Bahwa keinginan atau kebutuhan mereka sendiri tidak penting dibandingkan dengan orang lain.
- Orang-orang memanfaatkan kebaikannya.
Dampak People Pleaser Bagi Kesehatan Mental
Menjadi people pleaser akan merugikan diri sendiri dan berdampak buruk bagi kesehatan mental diri sendiri.
Berikut dampak menjadi people pleaser bagi kesehatan mental:
1. Stres
Ini adalah dampak paling umum yang sering people pleaser rasakan akibat berusaha terlalu keras untuk menyenangkan orang lain.
Stres terjadi ketika mereka merasa kewalahan atau tidak mampu untuk mengatasi sesuatu.
Misalnya, jadwal yang padat, beban kerja tinggi, atau daftar tugas yang panjang karena menyenangkan orang lain bisa membuat people pleaser lama kelamaan menjadi stres.
Tidak bisa bersikap apa adanya, atau mengabaikan keinginan atau kebutuhan mereka yang sebenarnya, juga bisa menyebabkan pelaku mengalami stres atau cemas.
2. Kelelahan
Bersikap terlalu ‘lebay”, atau terlalu ceria di hadapan orang lain, lama kelamaan bisa melelahkan secara mental dan fisik.
3. Mengabaikan diri sendiri
Terlalu sibuk menyenangkan orang lain juga menyebabkan people pleaser tidak memiliki waktu dan energi yang cukup untuk memerhatikan diri mereka sendiri.
Akibatnya, mereka menjadi tidak sempat merawat kebersihan pribadi dan penampilan diri sendiri atau fokus dengan kesehatan mental dan fisik, serta karir mereka sendiri.
4. Kebencian
People pleaser juga bisa membenci diri mereka sendiri karena kesulitan untuk menolak permintaan orang lain.
Hal ini menyebabkan mereka menjadi marah atau frustrasi. Perasaan ini bisa bermanifestasi sebagai perilaku agresi pasif, yaitu ketika seseorang mengungkapkan kemarahannya secara tidak langsung, misalnya melalui lelucon atau sarkasme.
5. Masalah hubungan
Ketika seseorang tidak bahagia, hal itu dapat memengaruhi hubungannya. Misalnya, people pleaser mungkin merasa pasangannya memanfaatkan kesediaannya untuk membantu, sehingga menimbulkan konflik.
6. Kehilangan identitas
Orang yang terlalu memikirkan untuk menyenangkan orang lain mungkin menjadi kurang sadar akan apa yang mereka inginkan atau rasakan.
Hal ini bisa menyebabkan mereka kurang memahami kebutuhan atau siapa diri mereka.
Nah, untuk mengetahui masalah kesehatan mental lainnya, kamu bisa cek di sini: Jelajahi Topik Konseling Umum.
Cara Berhenti Menjadi People Pleaser
Meskipun mungkin sulit untuk berhenti dari kebiasaan menyenangkan orang lain, ada beberapa tips sederhana yang bisa kamu lakukan untuk mengatasi perilaku tersebut:
1. Mulailah dengan langkah kecil
Untuk memulainya, cobalah berkomitmen untuk memenuhi satu kebutuhan diri sendiri pada satu waktu. Misalnya, kamu bisa memberikan diri kamu waktu istirahat sejenak di antara rapat atau di tengah.
Jadi, jangan hanya memikirkan orang lain, kamu juga perlu tahu Cara Menerapkan Self Love untuk Jaga Kesehatan Mental.
2. Mengulur-ulur waktu
Ketika seseorang minta bantuan kamu, alih-alih langsung menjawab, cobalah mengulur waktu untuk memikirkannya terlebih dahulu.
3. Menetapkan batas waktu
Saat mengatakan ya terhadap sesuatu, sertakan juga batas waktu atau tenggat waktu daripada membiarkan orang lain yang mengatur jadwalnya.
Misalnya, kamu mungkin setuju untuk membantu menjaga anak seorang teman, tapi hanya dari beberapa jam saja.
Atau kamu bersedia membantu mengerjakan tugas, tapi hanya setelah pekerjaanmu kelar atau minta tenggat waktu yang cukup untuk mengerjakannya.
4. Pemblokiran waktu
Cobalah untuk memblokir waktu dalam satu hari untuk tidak menerima permintaan atau rencana baru.
Kamu bisa melakukan ini sendiri atau menggunakan aplikasi kalender untuk menolak undangan baru secara otomatis.
5. Berlatih mengucapkan “tidak”
Dalam banyak situasi, sebenarnya kamu bisa menolak tapi dengan sopan, bijaksana dan penuh empati.
Kamu mungkin bisa berlatih dulu mengucapkan kata “tidak” sebelum berbicara dengan orang tersebut.
Kamu juga bisa coba Tips Tepat untuk Berhenti Menjadi People Pleaser lainnya di artikel tersebut.
Namun, bila kamu tidak mampu menerapkan cara-cara di atas, dan semakin lama kamu menemukan dirimu semakin terpuruk karena harus menyenangkan orang lain, cobalah untuk meminta bantuan profesional.
Kamu bisa menghubungi psikolog klinis di Halodoc untuk curhat dan minta saran kesehatan.✔️ Tenaga ahli terpercaya di Halodoc siap membantumu.