Mengenal Prolaps Uteri: Gejala, Penyebab, Hingga Cara Mengatasinya
“Beberapa gejala prolaps uteri adalah keluarnya tonjolan di dalam vagina, gangguan buang air kecil, dan gangguan saat berhubungan seksual. Penyebab prolaps uteri bisa akibat dari komplikasi persalinan, mengangkat beban berat, hingga penurunan hormon.”
Halodoc, Jakarta – Prolaps uteri adalah kondisi di mana rahim sebagian atau seluruhnya turun dari posisi normalnya dalam rongga panggul. Kondisi ini terjadi ketika otot dan ligamen dasar panggul meregang dan melemah, hingga tidak lagi memberikan dukungan yang cukup bagi rahim.
Prolaps uteri paling sering menyerang orang setelah menopause yang pernah melahirkan satu kali atau lebih melalui vagina. Prolaps uteri bisa bersifat ringan atau berat, bergantung pada seberapa lemah otot pendukung rahim.
Pertanyaannya, apa saja gejala dan penyebab prolaps uteri?
Berbagai Gejala Prolaps Uteri
Prolaps uteri dapat dikelompokkan menjadi beberapa tingkatan berdasarkan tingkat keparahannya. Tingkat prolapsus uteri yang lebih parah cenderung menunjukkan gejala yang lebih signifikan. Berikut tahapan ada derajat keparahan prolaps uteri:
- Tahap pertama: leher rahim turun ke saluran vagina.
- Tahap kedua: leher rahim turun sampai ke bukaan vagina.
- Tahap ketiga: leher rahim sudah berada di luar vagina.
- Tahap keempat: kondisi procidentia atau rahim secara keseluruhan sudah benar-benar berada di luar vagina.
Nah, berikut adalah gejala prolaps uteri berdasarkan gejala keparahannya:
1. Gejala prolaps uteri pada vagina
Ditandai dengan beberapa kondisi sebagai berikut:
- Seperti ada yang keluar dari vagina.
- Area vagina terasa berat.
- Sensasi tekanan pada vagina.
- Seperti menduduki bola kecil.
2. Munculnya gangguan buang air kecil
Gangguan buang air kecil bisa disebabkan oleh beberapa masalah kesehatan. jika karena prolaps uteri, gejalanya bisa sebagai berikut:
- Susah berkemih.
- Tidak bisa menahan pipis.
- Merasa tidak tuntas saat berkemih.
- Ketika buang air kecil, ada sensasi tonjolan keluar dari dalam vagina yang perlu dimasukkan.
3. Gangguan buang air besar
Berikut adalah gejala spesifiknya:
- Buang angin yang tidak bisa ditahan.
- Sensasi tidak tuntas setelah BAB.
- Feses yang terlalu padat atau justru terlalu cair.
- Susah BAB sampai kotoran harus dikeluarkan dengan jari.
4. Gangguan seksual
Beberapa gangguan seksual yang menjadi gejala prolaps uteri adalah:
- Sensasi nyeri saat berhubungan seksual.
- Kehilangan gairah saat berhubungan seksual.
Perlu diketahui Ini 7 Kebiasaan yang Dilakukan untuk Kesehatan Reproduksi Wanita termasuk kesehatan rahim.
Penyebab dan Faktor Risiko Prolaps Uteri
Prolaps uteri disebabkan oleh melemahnya otot dan jaringan dasar pada panggul. Alhasil, otot dan jaringan tersebut tidak lagi dapat menopang berat uterus atau rahim. Ada berbagai penyebab prolaps uteri, antara lain:
- Kehamilan, saat hamil, rahim bertambah berat dan ukurannya, dan persalinan normal dapat mengganggu elastisitas jaringan pendukung rahim.
- Persalinan dengan alat bantu, penggunaan alat bantu seperti vakum atau forceps juga dapat meningkatkan risiko prolaps.
- Penurunan hormon, kadar hormon estrogen yang menurun selama menopause menyebabkan penurunan elastisitas, dan kekuatan jaringan panggul. Ini bisa membuat rahim lebih rentan terhadap prolaps.
- Tekanan intra-abdominal, tekanan intra-abdominal yang konstan atau meningkat, seperti yang terjadi selama batuk yang sering, mengangkat benda berat, atau sembelit kronis, dapat menyebabkan penurunan rahim dari posisi normalnya.
- Operasi panggul sebelumnya, beberapa jenis operasi panggul, terutama jika melibatkan pengangkatan uterus (histerektomi), dapat meningkatkan risiko prolapsus uteri pada masa depan. Penyebab lainnya bisa dibaca di artikel: “7 Faktor Penyebab Turun Peranakan yang Perlu Diketahui.”
Itulah beberapa penyebab prolaps uteri. Nah, melemahnya otot dan jaringan dasar panggul dapat dipicu oleh berbagai faktor risiko, antara lain:
- Kehamilan atau melahirkan dengan persalinan normal melalui vagina.
- Melemahnya otot panggul seiring bertambahnya usia.
- Melemahnya dan hilangnya tonus jaringan setelah menopause dan hilangnya hormon estrogen tubuh.
- Adanya kondisi yang menyebabkan peningkatan tekanan pada perut, seperti asma atau bronkitis.
- Mengalami obesitas sehingga meningkatkan ketegangan tambahan pada otot panggul.
- Kebiasaan merokok.
Cara Mengatasi Prolaps Uteri
Penting untuk berkonsultasi dengan dokter jika kamu mengalami gejala prolapsus uteri berdasarkan derajat keparahannya. Ada berbagai pilihan perawatan yang tersedia, termasuk terapi fisik, obat-obatan, dan dalam kasus yang parah, pembedahan.
Dokter akan menilai tingkat keparahan prolapsus uteri dan merencanakan perawatan yang sesuai sesuai dengan kebutuhan individu. Prolaps uteri dapat diatasi dengan cara non-bedah dan non bedah,
1. Prosedur non-bedah
- Senam kegel, lakukan menahan kencing selama beberapa detik lalu lepaskan. Ulangi latihan ini 10 kali selama empat set sehari.
- Pessary, adalah alat prostetik yang dapat dimasukkan ke dalam vagina untuk menopang struktur internalnya. Ini sering digunakan dalam kasus inkontinensia urine dan prolaps organ vagina atau panggul.
- Modifikasi pola makan dan gaya hidup, ini termasuk menjaga berat badan yang sehat dapat mencegah tekanan pada panggul. Mengonsumsi lebih banyak cairan dan serat dapat meredakan sembelit dan mengurangi ketegangan.
2. Pembedahan
Prosedur bedah mencakup beberapa pilihan, termasuk:
- Histerektomi, dokter mungkin merekomendasikan histerektomi vagina atau perut untuk mengangkat rahim jika tidak ingin hamil lagi. Penjelasan selengkapnya bisa kamu baca di artikel: “Ini 9 Alasan Medis Wanita Harus Melakukan Histerektomi.”
- Perbaikan prolaps, suspensi uterus melalui pendekatan perut atau vagina. Tujuannya untuk menyambungkan kembali otot dasar panggul untuk menahan rahim pada tempatnya.
Pengobatan prolaps uteri biasanya efektif dan memuaskan, namun kekambuhan dapat terjadi, terutama bila kondisinya parah, berusia kurang dari 60 tahun, dan kelebihan berat badan.
Informasi selengkapnya mengenai prolaps uteri atau gangguan kesehatan reproduksi wanita, bisa ditanyakan langsung ke dokter spesialis lewat Halodoc ya! Yuk, download aplikasinya sekarang.
Referensi:
Cleveland Clinic. Diakses pada 2023. Uterine Prolapse
Medical News Today. Diakses pada 2023. What you need to know about uterine prolapse
WebMD. Diakses pada 2023. Prolapsed Uterus
Mayo Clinic. Diakses pada 2023. Uterine Prolapse
WebMD. Diakses pada 2023. What Can I Do to Take Care of My Pelvic Organ Prolapse?
Medine Plus. Diakses pada 2023. Kegel exercises – self-care
Healthline. Diakses pada 2023. The Best Exercise to Do for a Prolapsed Uterus
NCBI. Diakses pada 2023. A comparison between stabilization exercises and pelvic floor muscle training in women with pelvic organ prolapse
Healthline. Diakses pada 2023. Pessary.
Medpark Hospital. Diakses pada 2023. Uterine Prolapse.
Better Health Channel. Diakses pada 2023. Prolapsed uterus.Johns Hopkins Medicine. Diakses pada 2023. Uterine Prolapse.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan