Halodoc, Jakarta – Tes darah kalsium total (Ca) bertujuan untuk mengukur jumlah kalsium dalam darah. Terlalu banyak atau sedikit nutrisinya bisa menjadi pertanda dari penyakit tulang, gangguan tiroid, dan penyakit ginjal.

Kalsium termasuk ke dalam salah satu mineral terpenting dalam tubuh. Sekitar 1 persen nutrisinya terkandung di dalam darah. Sementara itu, 99 persen lainnya disimpan pada tulang dan gigi untuk memaksimalkan fungsi kerjanya. 

Dengan kadar kalsium normal, saraf, otot, dan jantung bisa berfungsi sebagaimana mestinya. Kandungannya juga membantu mengedarkan darah ke seluruh tubuh dan melepaskan hormon penting bagi organ serta jaringan.

Manfaat Tes Kalsium Total (Ca)

Meskipun jumlahnya kecil, kalsium dalam darah berperan penting dan berfungsi untuk:

• Meningkatkan kinerja sistem saraf manusia.
• Membantu melekatkan otot, sehingga tubuh bisa bergerak bebas.
• Mempercepat proses pembekuan darah jika terjadi perdarahan.
• Menjaga dan memperbaiki kinerja organ jantung agar dapat bekerja lebih baik.

Tingkat kalsium dalam darah dan tulang dikendalikan oleh dua hormon yang disebut hormon paratiroid (PTH) dan kalsitonin. Selain itu, asupan vitamin D juga berperan penting dalam menjaga kadar kalsium, karena tubuh membutuhkannya untuk menyerap nutrisi tersebut.

Ada beberapa alasan melakukan pemeriksaan tes kalsium total (Ca). Pertama, jika pasien menunjukkan tanda atau gejala terlalu banyak kalsium (hiperkalsemia) atau terlalu sedikit kalsium (hipokalsemia) dalam darah.

Kondisi lain yang terkait, yakni mengonsumsi obat yang memengaruhi jumlah kalsium dalam darah. Di sini, pasien memerlukan tes darah kalsium rutin guna memantau kadar kalsium dari hari ke hari.

Tanda Hiperkalsemia dan Hipokalsemia

Tanda dan gejala terlalu banyak kalsium dalam darah (hiperkalsemia), meliputi:

• Sering buang air kecil.
• Sering merasa haus.
• Kelelahan.
• Sakit kepala.
• Mual dan muntah.
• Kehilangan selera makan.
• Sembelit dan sakit perut.

Sementara itu, gejala kekurangan kalsium dalam darah (hipokalsemia) seperti:

• Kram otot, terutama di punggung dan kaki.
• Kulit kering dan bersisik.
• Kuku rapuh.
• Kebingungan.
• Lekas ​​​​marah atau gelisah.
• Depresi.

Sedangkan hipokalemia berat dapat menyebabkan gejala berupa:

• Kesemutan di bibir, lidah, jari tangan atau kaki.
• Nyeri otot.
• Kejang otot di tenggorokan yang membuat kesulitan bernapas.
• Kekakuan dan kejang otot (tetani).
• Irama jantung yang tidak normal (aritmia).

Tim medis juga merekomendasikan tes kalsium total (Ca) bagi pengidap kondisi yang memengaruhi kadar kalsium dalam tubuh. Beberapa di antaranya:

• Kondisi paratiroid.
• Penyakit ginjal.
• Penyakit tiroid.
• Malnutrisi, terutama terlalu sedikit atau terlalu banyak kalsium dan vitamin D pada asupan.
• Mengidap jenis kanker.

Sementara jenis obat-obatan yang dapat memengaruhi kadar kalsium darah, termasuk:

• Bifosfonat.
• Kortikosteroid.
• Rifampisin.
• Kalsitonin.
• Klorokuin.
• Cinacalcet.
• Denosumab.
• Foskarnet.
• Plakamisin.
• Hydrochlorothiazide (HCTZ) dan diuretik thiazide.
• Litium.
• Kelebihan asupan kalsium karbonat.

Dalam kebanyakan kasus, kadar kalsium darah normal untuk orang dewasa adalah 8.5 hingga 10.2 miligram/desiliter (mg/dL). Namun, kisarannya bisa berbeda, tergantung pada kondisi kesehatan tubuh secara keseluruhan.

Selama prosedur, dokter akan mengambil sampel darah dari pembuluh darah di lengan dengan menggunakan jarum kecil. Kemudian, darah akan diambil dan dimasukkan ke dalam tabung reaksi atau vial dan diteliti di laboratorium. Waktunya berkisar kurang dari lima menit.

Jika membutuhkan prosedur ini atau memiliki keluhan kesehatan, silakan tanya dokter di Halodoc dan menuju fitur layanan pemeriksaan kesehatan kalsium Halodoc Home Lab. Dapatkan juga informasi lain seputar kesehatan, gaya hidup dan pola hidup sehat lainnya dengan download Halodoc sekarang juga.

Referensi:

MedlinePlus. Diakses pada 2023. Total Calcium test.

Cleveland Clinic. Diakses pada 2023. Calcium Blood Test.

WebMD. Diakses pada 2023. Why Do I Need a Calcium Blood Test?