Mengenal Lebih Jauh Biopsi Kelenjar Getah Bening
Halodoc, Jakarta - Biopsi kelenjar getah bening merupakan jalan pengobatan yang diperlukan jika kelenjar getah bening membengkak dan membesar dalam jangka waktu yang lama dan tidak kunjung membaik. Pemeriksaan ini dilakukan untuk membantu dokter dalam mencari tanda-tanda infeksi kronis, gangguan sistem imun, atau kanker. Berikut penjelasan selengkapnya mengenai prosedur ini!
Baca juga: Diet Berlebihan Bisa Sebabkan Gangguan Kelenjar Getah Bening
Kenali Lebih Jauh Mengenai Biopsi Kelenjar Getah Bening
Prosedur pengobatan ini akan dilakukan dengan mengambil sampel jaringan kelenjar getah bening untuk diperiksa di laboratorium. Jaringan tersebut kemudian akan dianalisis untuk mendeteksi ada atau tidaknya kelainan atau penyakit pada kelenjar getah bening. Kelenjar getah bening sendiri merupakan organ kecil berbentuk oval yang terdapat di berbagai bagian tubuh, yang berada dekat dengan lambung, usus, maupun paru-paru, ketiak, selangkangan, serta leher.
Kelenjar ini termasuk dalam bagian dari sistem kekebalan tubuh dan berperan dalam produksi sel darah putih (limfosit), yang membantu tubuh dalam melawan infeksi. Kelenjar membantu tubuh untuk mengenali dan melawan infeksi. Sebagai respons tubuh terhadap suatu infeksi, kelenjar getah bening akan membengkak, sehingga tampak seperti benjolan di bawah kulit.
Baca juga: Cara Mendeteksi Kanker Kelenjar Getah Bening
Jika penyebabnya adalah infeksi ringan atau gigitan serangga, perawatan medis khusus tidak diperlukan. Namun, jika mencurigai adanya masalah lain yang lebih serius karena hal ini, silahkan bertemu langsung dengan dokter di rumah sakit terdekat untuk memantau dan memeriksa kondisinya. Jika kelenjar terus-menerus membesar, biopsi kelenjar mungkin diperlukan. Lantas, siapa saja yang membutuhkan prosedur ini?
- Memiliki ukuran kelenjar getah bening yang tidak normal dan tampak pada pemeriksaan CT scan atau MRI.
- Mengidap kanker payudara atau melanoma. Biopsi dilakukan untuk memeriksa apakah kanker sudah menyebar ke kelenjar getah bening atau belum.
Sebelum biopsi dilakukan, ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan, yaitu menghentikan konsumsi obat-obatan tertentu, memberitahu kondisi medis tertentu yang kamu alami pada dokter, serta berpuasa selama 6-8 jam sebelum prosedur dilakukan.
Baca juga: 3 Makanan Pantangan untuk Pengidap Penyakit Kelenjar Getah Bening
Begini Cara Biopsi Kelenjar Getah Bening Dilakukan
Prosedur ini dilakukan di ruang operasi. Banyak metode yang dilakukan untuk mengangkat jaringan kelenjar getah bening, baik secara menyeluruh, atau hanya sedikit jaringan yang mengalami pembengkakan saja. Berikut tiga cara biopsi kelenjar dilakukan:
1.Biopsi Jarum
Prosedur ini akan berlangsung selama 10-15 menit dan dilakukan dengan cara:
- Peserta berbaring di meja pemeriksaan.
- Area tubuh yang perlu biopsi akan dibersihkan dengan cairan antiseptik.
- Memberikan obat bius lokal.
- Jarum halus dimasukkan ke kelenjar getah bening dan proses pengambilan sampel jaringan dimulai.
- Jarum kemudian dicabut.
- Bekas luka ditutup dengan plester.
2.Biopsi Terbuka
Prosedur ini akan berlangsung selama 30-45 menit dan dilakukan dengan cara:
- Memberikan bius total atau bius lokal pada lokasi biopsi.
- Membuat sayatan kecil.
- Mengangkat sebagian atau seluruh kelenjar.
- Menjahit sayatan operasi.
- Menutupnya dengan perban.
3.Biopsi Sentinel (Total)
Jika peserta mengidap kanker, biopsi ini dilakukan guna menentukan penyebaran kanker dalam tubuh, yang dilakukan dengan cara:
- Menyuntikkan zat pewarna pada lokasi kanker. Zat ini akan menyebar ke lokasi kanker yang mungkin mengalami penyebaran.
- Mengangkat seluruh kelenjar di area tersebut.
- Mengirim sampel kelenjar ke laboratorium untuk pemeriksaan sel kanker.
- Setelah mengetahui hasil, dokter akan menentukan langkah pengobatan yang tepat.
Prosesnya begini, sampel jaringan kelenjar getah bening akan dibawa ke laboratorium untuk diperiksa oleh dokter spesialis patologi anatomi, untuk mendeteksi ada tidaknya tanda infeksi, kelainan sistem imun, atau kanker. Hasilnya sendiri akan keluar 5-7 hari pasca prosedur dilakukan. Dokter akan menghubungi pasien untuk menjelaskan hasilnya.