Mengenal Lebih Dekat Lalat Hijau dan Penyakit yang Bisa Ditularkannya
"Lalat hijau kerap menjadi biang sumber penyakit. Sebab, mereka bisa menularkan patogen di dalam tubuhnya melalui air liur saat hinggap ke makanan."
Halodoc, Jakarta – Lalat hijau berbeda dengan lalat biasa. Jenis lalat ini berukuran lebih besar dengan mata berwarna merah dan memiliki sayap transparan. Perbedaan mencolok lainnya yaitu tubuhnya yang bercorak metalik kehijauan.
Namun, perilakunya sama seperti lalau pada umumnya. Mereka sering hinggap ke tempat yang menghasilkan bau makanan dan sampah seperti rumah atau restoran.
Sumber makanan dan sampah tersebut adalah tempat lalat mencari makan sampai berkembang biak. Selain itu, mereka umumnya lebih aktif di siang hari dan sering hinggap di lantai, dinding, langit-langit dan jendela.
Habitat dan Siklus Hidup Lalat Hijau
Siklus hidup lalat jenis ini cenderung sangat singkat. Ada sejumlah faktor yang menentukan siklus hidupnya, seperti kualitas sumber makanan, musim, suhu dan kelembapan udara.
Lalat betina yang sudah dewasa umumnya mampu menghasilkan 200 telur sekali menetas. Pada suhu yang ideal, telur lalat hanya membutuhkan 8-20 jam untuk menetas. Setelah itu, mereka menetas menjadi larva yang lebih dikenal sebagai belatung.
Belatung berkembang biak dengan cepat dan kemudian melewati proses pergantian kulit (moulting). Proses ini terjadi saat serangga melepaskan eksoskeletonnya dan menumbuhkan kulit yang baru. Nah, belatung melewati dua kali proses ini sebelum ganti kulit ketiga.
Setelah memasuki tahap kepompong, belatung tampak lebih besar dan kulitnya menjadi lebih gelap. Selama tahap oni juga lalat mulai mengembangkan sayap, kaki, dan beberapa bagian tubuh lalat dewasa lainnya dalam kurun 3-5 hari.
Waspadai Penyakit yang Bisa Ditularkan Lalat Hijau
Lalat ini dapat menularkan patogen yang masuk ke tubuhnya lewat air liur. Nah, air liur ini akan mereka keluarkan saat menghinggapi makanan, sampah, kotoran dan bangkai.
Beberapa penyakit yang bisa ditularkan lalat hijau, yaitu:
- Kolera.
- Salmonellosis.
- Demam tifoid.
- Disentri.
- Pes.
- Infeksi parasit di dalam usus.
Cara Mencegah Lalat
Ada beberapa cara yang bisa kamu lakukan untuk mencegah kontaminasi lalat jenis ini, seperti:
- Jangan meninggalkan makanan atau bahan makanan di atas meja tanpa ditutup atau diawasi. Selalu tutup makanan dengan rapat atau masukan ke lemari es.
- Menutup jendela dan mengelola sampah dengan baik.
- Gunakan tempat sampah yang tertutup rapat di dalam dan di luar ruangan. Tempatkan tempat sampah luar cukup jauh dari rumah atau gedung.
- Buang sampah secara teratur atau sesering mungkin, terutama di musim panas. Tujuannya untuk mengurangi daya tarik dan jumlah lalat di sekitar rumah.
- Buang atau bersihkan residu dari tempat sampah, tempat sampah kompos, dan peralatan limbah hewan peliharaan.
- Banyaknya lalat yang masuk ke rumah juga bisa mengindikasikan adanya bangkai hewan. Oleh sebab itu, periksa dan bersihkan area rumah secara seksama.
- Gunakan perangkap lalat menggunakan lem, pemukul lalat atau perangkat lipstik.
- Untuk membunuh satu lalat, tunggu sampai gelap atau tutup tirai, nyalakan lampu di kamar mandi kecil untuk menarik lalat ke dalam ruangan agar lebih mudah ditepuk.
Itulah informasi seputar lalat hijau yang perlu kamu ketahui. Punya keluhan kesehatan? Segera periksakan diri ke dokter untuk mendapat diagnosis yang tepat.
Kalau kamu berencana mengunjungi rumah sakit, buat janji rumah sakit dan tanya dokter ahli melalui aplikasi Halodoc supaya lebih mudah dan praktis.
Jangan tunda untuk memeriksakan diri sebelum kondisinya semakin memburuk dan segera download Halodoc sekarang juga!
Referensi:
Institute of Agriculture and Natural Resources University of Nebraska. Diakses pada 2023. House Fly and Green Bottle Fly.
Northeast Massahcusetts Mosquito Control and Westland Management District. Diakses pada 2023. House Fly and Green Bottle Fly.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan