Inner Child, Pengertian dan Cara Menyembuhkannya

9 menit
Ditinjau oleh  dr. Caisar Dewi Maulina   21 Februari 2025

Saat kamu menyadari inner child yang terluka, ini menjadi awal mula kesembuhan.

Inner Child, Pengertian dan Cara MenyembuhkannyaInner Child, Pengertian dan Cara Menyembuhkannya

DAFTAR ISI


Setiap individu membawa jejak masa kecil dalam dirinya, yang dikenal sebagai inner child. Inner child adalah bagian dari diri kita yang menyimpan pengalaman, emosi, serta pola pikir yang terbentuk sejak kecil. 

Mengenali dan menyembuhkan inner child yang terluka menjadi langkah penting untuk mencapai kesejahteraan emosional. Proses ini melibatkan refleksi terhadap pengalaman masa kecil, menerima emosi yang muncul, serta memberikan pemahaman dan kasih sayang kepada diri sendiri.

Yuk, bahas lebih dalam mengenai konsep inner child, bagaimana luka yang terjadi dapat berdampak pada kehidupan, serta berbagai metode yang dapat digunakan untuk menyembuhkannya.

Apa Itu Inner Child? 

Arti inner child adalah bagian dari dalam diri yang mewakili sisi anak-anak dalam dirinya, yang mencerminkan bagaimana individu merasakan dunia saat masih kecil.

Konsep ini menggambarkan aspek psikologis yang membawa kenangan, perasaan, dan pengalaman masa kecil, baik yang positif maupun negatif, yang terus memengaruhi kehidupan seseorang hingga dewasa.

Pengalaman yang dialami pada masa kanak-kanak, baik menyenangkan maupun menyakitkan, dapat berdampak pada cara seseorang berpikir, merasa, dan berperilaku di kemudian hari.

Ketika inner child mengalami luka akibat trauma, pengabaian, atau kejadian menyakitkan, dampaknya bisa terlihat dalam hubungan interpersonal, pengambilan keputusan, dan bahkan kesehatan mental seseorang.

Oleh karena itu, memahami dan merawat inner child yang terluka adalah langkah penting untuk mencapai kesejahteraan emosional.

Hubungan Inner Child dengan Kesehatan Mental

Keberadaan inner child yang sehat sangat berkaitan erat dengan kesehatan mental seseorang.

Jika inner child merasa aman, dicintai, dan dihargai, individu tersebut cenderung memiliki kestabilan emosi, kepercayaan diri, dan hubungan sosial yang baik.

Sebaliknya, inner child yang terluka dapat memicu berbagai masalah kesehatan mental, seperti:

Apa Kata Studi tentang Dampak  Inner Child?

Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam International Journal of Qualitative Studies on Health and Well-being pada tahun 2016, meneliti bagaimana pengalaman masa kecil memengaruhi kehidupan seseorang hingga usia lanjut.

Studi ini mewawancarai 13 lansia berusia 70–91 tahun dan menemukan bahwa kenangan masa kecil, baik yang menyenangkan maupun sulit, tetap berpengaruh sepanjang hidup.

Menurut para peneliti, memahami pengalaman masa kecil dapat membantu meningkatkan kesejahteraan lansia, dan memberikan dukungan yang lebih baik sesuai dengan kebutuhan emosional mereka.

Penyebab Inner Child Terluka

Inner child dapat terluka akibat berbagai pengalaman negatif di masa kecil, di antaranya:

  • Kekerasan fisik atau verbal. Pengalaman dipukul, dimarahi dengan kasar, atau dihina dapat membuat anak merasa tidak aman dan rendah diri.
  • Penelantaran. Kurangnya perhatian dan kasih sayang dari orang tua atau pengasuh dapat menimbulkan perasaan tidak diinginkan.
  • Pelecehan. Pengalaman pelecehan seksual, fisik, atau emosional bisa meninggalkan trauma mendalam. 
  • Kehilangan orang tercinta. Kematian atau perpisahan dengan orang tua atau orang yang dicintai di usia dini dapat membuat anak merasa ditinggalkan.
  • Ekspektasi berlebihan. Tekanan untuk selalu sempurna atau menjadi “anak baik” dapat membuat anak kehilangan kebebasan berekspresi dan menjadi takut akan kegagalan.

Memahami inner child dan mengingat kembali kegembiraan pada masa kanak-kanak, bisa menjadi cara efektif untuk menghadapi tantangan di masa depan.

Namun, bagi sebagian orang, masa kecil mungkin tidak selalu penuh dengan kenangan bahagia.

Pengalaman seperti pengabaian, trauma, atau rasa sakit emosional dapat meninggalkan luka yang mendalam pada inner child mereka. Bisa dikatakan bahwa, inner child adalah trauma mendalam dari masa lalu yang pernah dialami. 

Ketika rasa sakit ini disembunyikan sebagai mekanisme perlindungan, inner child yang terluka memerlukan perhatian dan penyembuhan. 

Lantas, bagaimana cara mengatasinya?

Cara Menyembuhkan Inner Child yang Terluka

Sayangnya, menyembunyikan rasa sakit tidak akan menyembuhkan inner child yang terluka. Sebaliknya, hal itu akan lebih sering muncul dalam kehidupan dewasa kamu nantinya, apakah itu sebagai kesusahan dalam menjalani hubungan atau kesulitan memenuhi kebutuhan diri sendiri. 

Inilah mengapa, inner child yang terluka perlu kamu sembuhkan. Memang akan membutuhkan waktu dan kesabaran, tetapi setidaknya kamu perlu mencobanya dari sekarang.

Kamu bisa memulai dengan melakukan tips berikut ini:

1. Mengakui keberadaan inner child

Sebagai langkah awal memulai penyembuhan, kamu harus mengakui kehadiran inner child dalam dirimu. Siapa saja bisa terhubung dengan inner child mereka, hanya jika mereka terbuka untuk mengeksplorasi hubungan ini.

Namun, jika kamu merasa ragu atau menolak ide untuk menjelajahi masa lalu, kamu akan kesulitan memulai proses penyembuhan. Proses mengenali inner child sebenarnya sebagian besar hanya melibatkan mengenali, dan menerima hal-hal yang menyebabkan kamu merasa tersakiti di masa kanak-kanak. 

Menerima rasa sakit yang pernah kamu alami di masa lalu, bisa membantu kamu lebih mudah memahami dampaknya. 

Kamu bisa membaca artikel ini untuk memahami lebih lanjut ciri-ciri inner child yang terluka: “Kenali Tanda-Tanda Inner Child yang sedang Terluka”.

2. Meditasi

Memiliki berbagai pertanyaan kepada inner child dalam diri? Cobalah untuk mencari jawabannya melalui meditasi. Meditasi memiliki banyak manfaat untuk kesehatan mental, tetapi beberapa di antaranya berhubungan langsung dengan inner child.

Meditasi meningkatkan kesadaran diri yang penuh perhatian, mengajari untuk lebih memperhatikan perasaan yang muncul dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, meditasi juga membantu kamu menjadi lebih nyaman dengan emosi negatif.

Anak-anak sering mengalami kesulitan menyebutkan emosi yang tidak nyaman, terutama ketika mereka tidak didukung untuk mengekspresikan diri. Mereka mungkin memendam atau mengubur perasaan tersebut untuk menghindari hukuman. 

Meditasi adalah alat yang efektif untuk membantu kamu belajar mengakui dan menghadapi perasaan apa pun yang muncul dalam hidup. Dengan berlatih menerima emosi secara rutin, kamu akan lebih mudah mengekspresikannya dengan cara yang sehat. 

Proses ini juga memvalidasi inner child kamu, memberi pesan bahwa tidak apa-apa untuk merasakan dan mengungkapkan emosi.

Kamu bisa simak selengkapnya, Ini Cara Meditasi yang Benar untuk Pemula.

3. Jadilah terbuka

Penyembuhan adalah proses panjang yang perlu kamu terima dan hadapi dengan keterbukaan. Dengan memulai langkah untuk menjangkau inner child, kamu telah membuka pintu menuju penyembuhan. 

Untuk melanjutkan perjalanan ini dengan efektif, kamu dapat lebih terbuka pada orang-orang di sekitarmu. Selain itu, teruslah mendengarkan, mencintai, dan merawat diri sendiri dengan penuh perhatian.

Dengan cara ini, kamu memperkuat koneksi yang telah terbuka, meningkatkan rasa diri yang lebih utuh, dan menumbuhkan kepercayaan diri serta motivasi.

Agar lebih bisa terbuka, kamu juga dapat membaca artikel berikut ini: “Lakukan 5 Tips Ini untuk Atasi Trauma Masa Lalu”.

4. Menulis jurnal

Jika kamu belum dapat menerima trauma dan rasa sakit masa lalu sepenuhnya, atau belum mampu menceritakan atau berbagi dengan orang lain, kamu bisa mencoba untuk menulis jurnal.

Tak hanya sebagai sarana untuk melepaskan emosi, menulis jurnal dapat menjadi cara untuk kamu merefleksikan diri terhadap semua hal dan pengalaman yang sudah berlalu, entah itu pengalaman baik atau sebaliknya.

Melalui proses ini, kamu menjadi lebih dapat mengidentifikasi dan memisahkan hal yang menurut kamu kurang tepat dan ingin kamu perbaiki. Misalnya perasaan, respons terhadap suatu kondisi, atau sikap.

5. Dapatkan kebahagiaan diri

Dewasa tentu saja datang dengan banyak tanggung jawab, tetapi relaksasi dan kesenangan adalah komponen penting dari kesehatan mental yang baik.

Jika masa kecil kamu tidak memiliki pengalaman positif, meluangkan waktu untuk melakukan hal yang kamu suka bisa membantu menyembuhkan rasa sakit karena kehilangan apa yang kamu butuhkan sebagai seorang anak.

Memenuhi inner child adalah tanggung jawab masing-masing individu. Pastikan kamu melakukan berbagai hal yang menurutmu mampu menghadirkan kebahagiaan. Misalnya makan es krim setelah jalan-jalan, bermain dengan pasangan atau anak-anak, dan tawa bersama teman-teman.

Untuk lebih jelasnya, kamu juga bisa mencoba membaca ulasan berikut ini: “Self Healing: Cara Diri Mengatasi Trauma dan Luka Masa Lalu”.

Nah, itulah dia sejumlah cara menyembuhkan inner child yang terluka.

Jangan ragu untuk berkonsultasi psikolog di Halodoc jika kamu tidak dapat mengatasi hal ini sendiri. Biar bagaimanapun juga, berdamai dengan masa lalu dan penerimaan diri atas apa yang pernah terjadi, bukan menjadi hal yang mudah bagi sebagian orang. 

Cek dan download Halodoc di ponselmu melalui App Store atau Play Store.

Referensi:
Healthline. Diakses pada 2025. 8 Ways to Start Healing Your Inner Child.
Healthline. Diakses pada 2025. Finding and Getting to Know Your Inner Child.
Psychology Today. Diakses pada 2025. Carrying a Wounded Inner Child Into Your Relationships?
International Journal of Qualitative Studies on Health and Well-being. Diakses pada 2025. Health throughout the lifespan: The phenomenon of the inner child reflected in events during childhood experienced by older persons. 

Frequently Ask Question (FAQ)

Beberapa istilah yang sering ditanyakan terkait inner child, yaitu: child inner, luka inner child, wounded inner child, trauma inner child, inner child healing. Berikut penjelasannya:

  • Child inner adalah bagian dari diri seseorang yang menyimpan pengalaman, emosi, dan pola pikir sejak masa kecil.
  • Luka inner child adalah luka emosional yang berasal dari pengalaman negatif atau trauma di masa kecil dan masih memengaruhi kehidupan seseorang saat dewasa.
  •  Wounded inner child adalah inner child yang mengalami luka emosional akibat pengabaian, kekerasan, atau pengalaman menyakitkan lainnya di masa kecil.
  • Trauma inner child adalah trauma psikologis yang dialami sejak kecil, seperti kehilangan, penolakan, atau perlakuan buruk, yang berdampak pada kepribadian dan hubungan di masa dewasa.
  • Inner child healing adalah proses penyembuhan luka emosional masa kecil dengan mengenali, menerima, dan memperbaiki pengalaman negatif agar dapat hidup lebih sehat secara mental dan emosional.