Mengenal Inferiority Complex: Penyebab, Gejala, dan Cara Mengatasinya
“Inferiority complex adalah kondisi psikologis saat seseorang merasa tidak memiliki nilai atau kemampuan sebanding dengan orang lain. Rasa rendah diri ini dapat diatasi dengan psikoterapi.”
DAFTAR ISI
- Penyebab Inferiority Complex
- Gejala Inferiority Complex
- Cara Mengatasi Inferiority Complex
- Hubungi Psikolog Ini Jika Mengalami Inferiority Complex
Halodoc, Jakarta – Inferiority complex atau kompleks inferioritas adalah kondisi ketika seseorang memiliki perasaan rendah diri. Perasaan ini muncul secara terus-menerus dan meyakini dirinya secara fisik dan psikologis tidak sebaik orang lain.
Gejalanya muncul akibat pengalaman masa kecil, karakter fisik, dan tantangan ekonomi serta sosial. Mau tahu lebih jauh mengenai penyebab inferiority complex dan hal penting lainnya? Berikut ulasannya!
Penyebab Inferiority Complex
Inferiority complex dapat terjadi akibat salah satu atau kombinasi beberapa faktor.
Pemicunya bisa dimulai dari masa kanak-kanak, bahkan bisa berkembang semakin parah seiring waktu.
Beberapa penyebab utama dari inferiority complex, meliputi:
1. Pengalaman masa kecil
Meski perasaan rendah diri cenderung muncul saat dewasa, kondisi tersebut bisa terjadi akibat peristiwa negatif atau pengalaman sewaktu kecil.
Misalnya, jika anak-anak tumbuh di lingkungan keluarga yang terlalu memanjakannya, mereka bisa berkembang dengan pemikiran rendah diri.
Kondisi tersebut dapat terjadi akibat perasaan lemah dan tak berdaya karena tidak mampu mengurus diri sendiri tanpa bantuan orang tua.
Inferiority complex juga bisa muncul pada anak-anak yang dibesarkan dalam lingkungan yang keras. Seiring waktu, mereka akan mempertanyakan nilai diri dan memaklumi bahwa kekerasan yang mereka rasakan adalah hal yang lumrah.
Semakin dewasa, mereka bisa menjadi sosok yang pemalu, bahkan tidak yakin terhadap kemampuan diri sendiri.
Kamu bisa simak di sini bagaimana masa kecil dapat memengaruhi kondisi mental seseorang: Trauma Masa Kecil Berpengaruh pada Kesehatan Mental.
2. Karakter fisik
Rasa rendah diri pada pengidap inferiority complex bisa terjadi akibat karakteristik yang tidak sesuai dengan persepsi ‘kecantikan’ atau ‘ketampanan’.
Bukan hanya dari wajah, karakter fisik juga bisa terlihat dari fitur wajah, ciri tubuh, dan berat badan.
Di samping itu, hidup sebagai disabilitas juga terkadang dapat membuat seseorang mengalami inferiority complex.
3. Masalah ekonomi
Seseorang yang tumbuh dalam dalam keadaan ekonomi yang sulit, hingga memaksa mereka untuk meminta bantuan berupa uang secara terus-menerus, bisa menimbulkan dampak negatif pada penilaian mereka terhadap harga diri. Hal inilah yang nanti akan memicu inferiority complex.
Rasa rendah diri juga dapat muncul ketika mereka beranjak dewasa. Contohnya akibat ketidakmampuan mendapatkan pekerjaan, hingga kesulitan untuk mendapatkan pasangan.
Gejala Inferiority Complex
Seorang pengidap inferiority complex akan mengalami beberapa gejala berupa:
- Memiliki harga diri yang rendah.
- Mengalami kecemasan atau depresi.
- Sering meragukan diri mereka sendiri.
- Berasumsi buruk pada diri sendiri, orang lain, atau situasi.
- Mengalami kesulitan mencapai tujuan.
- Ingin cepat menyerah.
- Merasa sulit menerima kritik atau memercayai pujian.
- Memiliki kecenderungan untuk menyembunyikan diri dan menghindari pertemuan sosial.
Gejala rasa rendah diri dapat berujung pada sorry syndrome, lho. Klik artikel ini untuk penjelasan lebih lanjut: Alasan Harga Diri Rendah jadi Pemicu Sorry Syndrome.
Cara Mengatasi Inferiority Complex
Pilihan pengobatan yang paling umum dan efektif untuk seseorang yang menghadapi perasaan rendah diri adalah psikoterapi.
Psikoterapi adalah cara terbaik bagi orang untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang perasaan mereka.
Selain itu, psikoterapi juga dapat mengalihkan perasaan negatif yang dialami dengan cara yang lebih produktif dan positif.
Ada beberapa jenis psikoterapi yang dapat membantu mengatasi inferiority complex, antara lain:
1. Terapi perilaku kognitif
Terapi ini dilakukan dengan pendekatan terapeutik yang fokus pada hubungan antara pikiran, perasaan, dan perilaku.
Tujuannya untuk membantu mengidentifikasi dan mengubah pola pikir negatif atau tidak sehat, serta meresponnya dengan cara yang lebih positif.
Melalui terapi ini, pengidap dapat mengembangkan strategi pengelolaan stres, mengatasi masalah, dan mengubah pola pikirnya.
Ketahui selengkapnya di sini manfaat dari terapi perilaku kognitif: 5 Manfaat Terapi Kognitif bagi Pengidap Gangguan Kesehatan Mental.
2. Terapi psikodinamik
Terapi psikodinamik adalah pendekatan terapeutik yang berasal dari teori psikoanalisis yang dikembangkan oleh Sigmund Freud.
Caranya berfokus pada pemahaman konflik emosional dan psikis yang mendasari perilaku seseorang.
Di sini, terapis akan membantu menggali dan memahami aspek-aspek yang tersembunyi dari pikiran, perasaan, dan pengalaman masa lalu yang memengaruhi perilaku saat ini.
Terapi psikodinamik dapat membantu meningkatkan pemahaman diri dan mengembangkan cara dalam menghadapi tantangan hidup.
3. Terapi suportif
Terapi suportif bertujuan untuk memberikan dukungan emosional dan praktis kepada pengidap guna membantu mengatasi masalah sehari-hari.
Tujuannya untuk berbagai masalah mental, emosional, atau kehidupan, dan dapat digabungkan dengan jenis terapi lainnya.
Itulah penjelasan tentang inferiority complex dan serba-serbi lain yang perlu kamu ketahui.
Hubungi Psikolog Ini Jika Mengalami Inferiority Complex
Inferiority complex atau perasaan rendah diri tidak boleh didiamkan begitu saja. Sebab, bisa menghambat berbagai potensi yang sebenarnya kamu miliki.
Kondisi ini biasanya diawali dengan munculnya perasaan rendah diri, rasa cemas, serta mudah menyerah.
Karena itu, kamu bisa menghubungi psikolog di Halodoc guna mendapat saran dan tips untuk mengatasi inferiority complex.
Psikolog rekomendasi di Halodoc telah berpengalaman serta mendapatkan rating baik dari pasien yang sebelumnya mereka tangani.
Berikut psikolog di Halodoc yang bisa kamu hubungi:
1. Indah Sevti Wardani S.Psi, M.Psi, Psikolog
Psikolog pertama yang bisa kamu hubungi adalah Indah Sevti Wardani S.Psi, M.Psi, Psikolog yang merupakan lulusan Universitas Mercu Buana pada 2014 dan Universitas Persada Indonesia YAI pada 2019.
Saat ini, Indah Sevti Wardani S.Psi, M.Psi, Psikolog melakukan praktik di Tangerang Selatan, Banten.
Dengan pengalaman selama 4 tahun, kamu tak perlu ragu untuk berkonsultasi di Halodoc jika kamu mengalami gejala inferiority complex.
Chat Indah Sevti Wardani S.Psi, M.Psi, Psikolog dari Rp 80.000,- di Halodoc.
2. Annisa Prasetyo Ningrum S.Psi, M.Psi, Psikolog
Selanjutnya, kamu dapat menghubungi Annisa Prasetyo Ningrum S.Psi, M.Psi. Ia merupakan lulusan Universitas Brawijaya pada tahun 2013 dan Universitas Indonesia pada tahun 2018.
Annisa Prasetyo Ningrum S.Psi, M.Psi, berpraktik di Bekasi, Jawa Barat, dan merupakan anggota dari Himpunan Psikologi Indonesia (HIMPSI).
Dengan pengalaman sebagai seorang psikolog klinis selama 6 tahun, kamu dapat menjadwalkan sesi konseling dengan Annisa Prasetyo Ningrum S.Psi, M.Psi, melalui Halodoc terkait inferiority complex atau perasaan rendah diri.
Ia juga dapat memberikan konsultasi mengenai berbagai topik seperti masalah keluarga dan hubungan, pengasuhan anak, dan gangguan mood.
Chat Annisa Prasetyo Ningrum S.Psi, M.Psi, Psikolog dari Rp 55.000,- di Halodoc.
3. Munazilah S.Psi, M.Psi
Kamu juga dapat menghubungi Munazilah S.Psi, M.Psi, Psikolog yang merupakan lulusan Fakultas Psikologi Universitas Diponegoro pada 2015 dan Universitas Gadjah Mada pada 2019.
Munazilah S.Psi, M.Psi, Psikolog berpraktik di Semarang, Jakarta Pusat dan Depok. Ia juga tergabung sebagai anggota Himpunan Psikologi Indonesia (HIMPSI).
Memiliki pengalaman sebagai psikolog klinis selama 6 tahun, kamu bisa melakukan sesi konseling bersama Munazilah S.Psi, M.Psi, Psikolog di Halodoc terkait inferiority complex.
Ia juga bisa memberikan konsultasi seputar keluarga dan hubungan, gangguan kecemasan, pekerjaan dan karir, pengembangan diri dan gangguan mood.
Chat Munazilah S.Psi, M.Psi, Psikolog mulai dari Rp 55.000,- di Halodoc.
4. Adisti Natalia M.Psi, Psikolog
Pilihan psikolog lainnya adalah Adisti Natalia M.Psi, Psikolog yang merupakan lulusan Universitas Gunadarma pada tahun 2015 dan mendapat gelar psikolog pada tahun 2020 dari universitas yang sama.
Saat ini, Adisti Natalia M.Psi, Psikolog, membuka praktik di daerah Bekasi dan merupakan anggota aktif Ikatan Psikolog Klinis (IPK) Indonesia.
Dengan pengalaman selama 4 tahun di bidangnya, Adisti Natalia M.Psi, Psikolog, siap memberikan layanan konsultasi psikologi di Halodoc mengenai berbagai topik, termasuk tentang inferiority complex.
Chat Adisti Natalia M.Psi, Psikolog Mulai dari Rp 70.000,- di Halodoc.
5. Linota Dasril Mamayo S.Psi, M.Psi, Psikolog
Kamu juga bisa menghubungi Linota Dasril Mamayo S.Psi, M.Psi, Psikolog yang merupakan lulusan Fakultas Psikologi Universitas Gunadarma pada 2020 dan 2014.
Ia kini berpraktik di Depok, Jawa Barat. Linota Dasril Mamayo S.Psi, M.Psi, Psikolog juga tergabung sebagai anggota Himpunan Psikologi Indonesia (HIMPSI).
Dengan pengalaman sebagai psikolog klinis selama 4 tahun, kamu bisa melakukan sesi konseling bersama Linota Dasril Mamayo S.Psi, M.Psi, Psikolog di Halodoc tentang inferiority complex.
Linota Dasril Mamayo S.Psi, M.Psi, Psikolog juga dapat memberikan konsultasi seputar masalah kesehatan mental lainnya, seperti keluarga dan hubungan, trauma, stres, gangguan kecemasan, pengasuhan dan anak, serta depresi.
Chat Linota Dasril Mamayo S.Psi, M.Psi, Psikolog mulai dari Rp 55.000,- di Halodoc.
Itulah beberapa psikolog yang bisa kamu hubungi untuk bantu atasi inferiority complex. Jangan ragu untuk segera menghubungi psikolog untuk segera atasi kondisi tersebut.
Dokter tersebut tersedia selama 24 jam di Halodoc sehingga kamu bisa lakukan konsultasi dari mana saja dan kapan saja.
Namun, jika psikolog sedang tidak tersedia atau offline, kamu tetap bisa membuat janji konsultasi melalui aplikasi Halodoc.
Tenang saja, privasi kamu pasti terjaga dengan aman di Halodoc.
Kamu juga bisa mendapatkan informasi lain seputar kesehatan mental dan pola hidup sehat melalui aplikasi Halodoc.
Tunggu apalagi? Ayo, pakai Halodoc sekarang juga!