Mengenal Hormon Adrenalin, Penyebab Jantung Berdegup Kencang
“Adrenalin adalah hormon yang dikeluarkan supaya tubuh tetap waspada. Tetapi, beberapa kondisi kesehatan ataupun gaya hidup bisa menyebabkan hormon ini meningkat.”
Halodoc, Jakarta – Adrenalin (epinefrin) adalah hormon yang dibuat kelenjar adrenal untuk membantu kamu bersiap menghadapi situasi stres atau berbahaya. Adrenaline rush bisa terjadi ketika pelepasan adrenalin dengan cepat ke dalam aliran darah, untuk membuat tubuh dalam keadaan waspada.
Adrenalin membantu tubuh bereaksi lebih cepat yang membuat jantung berdetak atau berdegup lebih cepat. Ketika itu terjadi, aliran darah akan meningkat ke otak dan otot, dan merangsang tubuh untuk membuat gula yang akan digunakan sebagai bahan bakar. Informasi selengkapnya mengenai hormon adrenalin bisa dibaca di sini!
Situasi yang Membuat Hormon Adrenalin Diproduksi
Adrenalin tidak hanya meningkat di saat seseorang dalam situasi bahaya, ada beberapa kondisi juga yang bisa memacu laju adrenalin, seperti:
- Menonton film horor.
- Melakukan olahraga ekstrem seperti terjun payung, loncat tebing, bungee jumping.
- Bertemu orang yang disuka, dan lain-lain
Selain jantung berdegup kencang, ada beberapa tanda fisik lain ketika hormon adrenalin muncul, yaitu:
- Berkeringat.
- Kepekaan indera yang meningkat.
- Pernapasan cepat.
- Penurunan kemampuan untuk merasakan nyeri.
- Peningkatan kekuatan dan kinerja.
- Pupil melebar.
- Merasa gelisah atau gugup.
Efek adrenalin bisa bertahan hingga satu jam. Setelah stres atau bahaya hilang, efek ini lama kelamaan menghilang.
Kondisi Kesehatan yang Menyebabkan Hormon Adrenalin Meningkat
Faktanya, terkadang peningkatan adrenalin tidak dibutuhkan tubuh. Seperti misalnya ketika mengonsumsi nikotin yang membuat tubuh melepaskan adrenalin. Ini bisa menyebabkan jantung berdetak lebih cepat dan tekanan darah meningkat sehingga membuat jantung bekerja lebih keras.
Peningkatan hormon adrenalin juga bisa terjadi saat mengalami kecemasan akibat serangan panik, tubuh melepaskan adrenalin karena menganggap kamu dalam bahaya. Serangan-serangan ini membuat tubuh stres setiap saat, sehingga membuat jantung bekerja ekstra keras.
Nah, pheochromocytoma adalah kondisi langka ketika kelenjar adrenal yang menghasilkan terlalu banyak adrenalin (epinefrin) atau norepinefrin. Adapun gejala pheochromocytoma meliputi:
- Tekanan darah tinggi.
- Sakit kepala hebat.
- Pusing saat berdiri.
- Berkeringat banyak.
- Jantung berdetak cepat.
Jika ingin tahu informasi lengkap mengenai pheochromocytoma, kamu bisa tanyakan langsung ke dokter lewat aplikasi Halodoc. Kamu juga bisa buat janji pemeriksaan ke rumah sakit lewat aplikasi supaya lebih mudah.
Cara Mengatasi Kenaikan Adrenalin
Diproduksi terlalu banyak ataupun sedikit, keduanya tetap tidak baik. Tetapi, jika peningkatan terjadi akibat kondisi kesehatan tertentu, kelenjar adrenal terpaksa perlu diangkat.
Nantinya, tubuh tetap bisa memberikan sinyal kewaspadaan lewat sistem saraf, salah satunya noradrenalin. Ketiadaan adrenalin tidak benar-benar muncul sebagai gangguan medis, kecuali mungkin pada defisiensi enzim katekolamin genetik yang sangat langka dan tidak biasa.
Jika rasa takut, cemas, atau serangan panik membuat tubuh melepaskan adrenalin, ada baiknya mengetahui cara melawannya. Lakukan sesuatu untuk merasa lebih tenang, seperti:
- Tarik napas dalam-dalam.
- Lakukan trekking di alam.
- Dengarkan musik yang menenangkan.
- Bicarakan masalahmu dengan teman atau kerabat.
Itulah informasi mengenai hormon adrenalin yang perlu diketahui. Informasi seputar kesehatan lainnya bisa kamu dapatkan dengan download aplikasi Halodoc!
Referensi:
Your Hormones.info. Diakses pada 2022. Adrenaline
Healthline. Diakses pada 2022. Adrenaline Rush: Everything You Should Know.
Cleveland Clinic. Diakses pada 2022. Adrenaline.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan