Halodoc, Jakarta – Grand mal seizure atau yang juga dikenal sebagai kejang tonik klonik, merupakan kondisi yang menyebabkan hilangnya kesadaran dan kontraksi otot yang hebat. Kondisi ini merupakan jenis kejang yang umum ketahui. 

Kejang tonik klonik disebabkan oleh aktivitas listrik abnormal di seluruh tubuh. Biasanya disebabkan oleh epilepsi, tapi terkadang juga bisa dipicu oleh masalah kesehatan lain. Seperti gula darah yang sangat rendah, demam tinggi, atau stroke.

Penyebab Terjadinya Grand Mal Seizure

Kondisi grand mal seizure terjadi ketika adanya aktivitas listrik di seluruh permukaan otak menjadi sinkron secara tidak normal. Pada orang yang sehat, sel saraf otak biasanya berkomunikasi satu sama lain dengan mengirimkan sinyal listrik dan kimia melintasi sinapsis dan menghubungkan sel. 

Sementara pada orang yang mengalami kejang, aktivitas listrik otak yang biasa berubah banyak sel saraf aktif pada saat bersamaan. Namun, apa yang menyebabkan terjadinya perubahan sering kali masih belum diketahui.

Namun, grand mal seizure terkadang disebabkan oleh masalah kesehatan yang mendasarinya, seperti:

• Cedera atau infeksi
• Cedera kepala traumatis
• Infeksi, seperti ensefalitis atau meningitis, atau riwayat infeksi lainnya.
• Stroke
• Kelainan bawaan 
• Malformasi pada pembuluh darah di otak
• Sindrom genetik
• Tumor otak.
• Gangguan metabolisme
• Kadar glukosa, natrium, kalsium, atau magnesium dalam darah sangat rendah
• Sindrom penarikan
• Menggunakan narkoba atau alkohol.

Sementara itu, faktor risiko terjadinya kejang meliputi:

• Riwayat keluarga dengan gangguan kejang.
• Mengalami cedera pada otak akibat trauma, stroke, infeksi, dan penyebab lainnya.
• Kurang tidur.
• Kondisi medis yang mempengaruhi keseimbangan elektrolit.
• Penggunaan obat-obatan terlarang.
• Penggunaan alkohol berat. 

Bisakah Grand Mal Seizure Disembuhkan?

Kejang tonik klonik biasanya berhenti dengan sendiri. Namun pada saat kejang berlangsung, kondisi tidak dapat diobati. Kecuali jika pengidap memiliki status epileptikus, yaitu saat kejang berlangsung lebih dari 5 menit, atau pengidap tidak pulih sepenuhnya dari kejang sebelum mengalami kejang lagi.

Perawatan terkait kejang tergantung pada penyebab awal kejang. Jika kamu mengalami kejang yang dipicu oleh kondisi tertentu, maka pengobatan atau penyembuhan kondisi yang mendasari kejang perlu diutamakan untuk menghentikan kejang. 

Namun jika penyebab dasarnya tidak dapat disembuhkan atau diobati, dokter spesialis saraf dapat memberikan obat untuk mengurangi seberapa sering kejang terjadi atau seberapa parahnya. 

Dokter spesialis saraf juga bisa merekomendasikan untuk tidak mengobati kejang yang alasannya tidak diketahui dan pertama kali terjadi. Hal itu karena belum ada kepastian bahwa kejang akan terjadi lagi, sehingga perawatan tidak diperlukan. 

Dokter juga dapat menggunakan riwayat medis dan pemeriksaan, seperti elektroensefalogram (EEG), CT-scan, atau Magnetic Resonance Imaging (MRI) untuk menentukan apakah ada resiko yang lebih tinggi untuk terjadinya kejang lagi.

Segera cari bantuan medis jika kamu mengalami salah satu dari gejala berikut:

• Kejang berlangsung lebih dari lima menit.
• Pernapasan atau kesadaran tidak kembali setelah kejang berhenti.
• Kejang kedua menyusul tidak lama setelah kejang pertama.
• Disertai demam tinggi.
• Mengalami kelelahan.
• Sedang hamil.
• Mengidap diabetes.
• Kejang mengakibatkan melukai diri sendiri.

Itulah yang perlu diketahui tentang grand mal seizure. Jika kamu atau orang terdekat memiliki kondisi serupa, sebaiknya segera kunjungi dokter spesialis saraf. Kamu juga bisa membuat janji medis dengan dokter di rumah sakit melalui aplikasi Halodoc. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga!

Referensi:

Mayo Clinic. Diakses pada 2023. Grand mal seizure

Healthgrades. Diakses pada 2023. Grand Mal Seizures

Medical News Today. Diakses pada 2023. What is a tonic-clonic (grand mal) seizure?

Cleveland Clinic. Diakses pada 2023. Tonic-Clonic (Grand Mal) Seizure