Mengenal Fungsi Fimbriae dalam Sistem Reproduksi Wanita
“Fungsi fimbriae adalah menangkap sel telur dan mendorongnya menuju saluran tuba dalam waktu yang tepat. Kondisi ini dapat memengaruhi proses kehamilan.”
Halodoc, Jakarta – Organ reproduksi wanita memiliki berbagai jenis bagian yang berbeda-beda. Setiap bagiannya tentu memiliki fungsi yang cukup penting sehingga perlu dijaga kesehatannya secara optimal. Tidak terkecuali bagian yang dikenal sebagai fimbriae.
Fimbriae adalah bagian reproduksi yang berada di dekat ovarium. Fungsi fimbriae cukup penting dalam proses reproduksi seorang wanita. Untuk itu, sangat penting menjaga bagian ini secara tepat agar fungsinya dapat berjalan dengan baik. Yuk, simak ulasan mengenai fungsi dari fimbriae berikut ini!
Inilah Fungsi Fimbriae pada Organ Reproduksi
Ada berbagai jenis organ reproduksi pada wanita, mulai dari tuba falopi, ovarium, serviks, dan vagina. Tuba falopi pun memiliki bagian yang berbeda dengan fungsinya masing-masing. Salah satu bagian dari tuba falopi adalah fimbriae.
Fimbriae sangat terkait dengan tuba falopi. Dalam kondisi yang normal, setiap bulannya wanita akan melepaskan sel telur dari indung telur. Saat proses ini terjadi, fimbriae akan meluas ke ovarium dan menangkap sel telur.
Struktur halus seperti rambut pada fimbriae (silia) akan bergerak cepat menuju rahim. Gerakan ini akan menyapu sel telur untuk terus bergerak sehingga ia dapat bertemu dengan sel sperma untuk proses pembuahan.
Dengan begitu, fimbriae mampu menangkap sel telur dan mengarahkannya menuju saluran tuba dalam waktu yang tepat. Oleh karena itu, proses kehamilan juga akan bergantung pada kemampuan fimbriae untuk memanjang dan bergerak bebas saat menangkap sel telur.
Gangguan yang Berisiko Terjadi pada Fimbriae
Karena fimbriae bisa memengaruhi proses pembuahan, maka gangguan yang terjadi pada bagian ini dapat memicu risiko gangguan kesuburan hingga kesulitan hamil. Tanpa kemampuan untuk bergerak bebas, maka fimbriae tidak dapat mendorong sel telur menuju saluran tuba dengan baik.
Selain itu, kerusakan dapat menyebabkan fungsi fimbriae terganggu, seperti membuatnya tidak dapat terbuka secara lepas. Kondisi ini menyebabkan saluran tuba tersumbat sehingga mencegah sel telur bertemu dengan sel sperma.
Ada beberapa kondisi yang dapat memicu gangguan pada bagian ini, seperti:
1. Salpingitis
Salpingitis adalah penyakit radang panggul yang sering terjadi akibat infeksi bakteri yang tidak diatasi dengan baik. Kondisi ini membuat fimbriae rusak dan menyatu sebagai bentuk respon dari tubuh untuk proses penyembuhan infeksi.
2. Pyosalpinx
Kondisi di mana terdapat kumpulan nanah dalam saluran tuba. Hal ini umumnya terjadi ketika fimbriae mengalami gangguan dan menyatu.
3. Hydrosalpinx
Kondisi yang terjadi ketika fimbriae menyatu, sehingga menyebabkan cairan tidak dapat keluar sehingga cairan terkumpul dalam saluran tuba.
Pemeriksaan untuk Fimbriae
Biasanya saat kamu melakukan tes untuk memastikan saluran tuba, kamu juga dapat mengetahui kondisi fimbriae. Ada beberapa pemeriksaan yang bisa kamu jalankan, seperti:
- Hysterosalpingogram. Pemeriksaan ini dilakukan menggunakan pewarna x-ray yang menunjukkan bagaimana cairan dapat mengalir melalui saluran tuba.
- Hysterosalpingo. USG yang dilakukan dengan menggunakan media khusus atau gelembung udara akan menunjukkan aliran dalam saluran tuba.
- Laparoskopi. Prosedur ini dilakukan dengan sedikit pembedahan untuk memasukan alat dengan kamera pada bagian ujungnya. Kamera akan menunjukkan gambar pada monitor secara detail mengenai kondisi saluran tuba hingga fimbriae.
Itulah berbagai ulasan mengenai fungsi fimbriae. Segera lakukan pemeriksaan kesehatan menggunakan aplikasi Halodoc dengan membuat janji pemeriksaan pada dokter spesialis kandungan. Dengan begitu, berbagai keluhan kesehatan yang kamu rasakan di bagian reproduksi bisa diatasi dengan baik.
Tunggu apa lagi? Yuk, download aplikasi Halodoc melalui App Store atau Google Play sekarang juga.