Mengenal Fungsi dan Prosedur Tes Analisa Gas Darah
“Tes analisa gas darah dapat menentukan seberapa baik kondisi paru-paru memindahkan oksigen ke dalam darah dan menghilangkan karbon dioksida dari darah. Ketidakseimbangan oksigen, karbon dioksida, dan tingkat pH darah dapat menunjukkan adanya kondisi medis tertentu.”
Halodoc, Jakarta – Tes analisa gas darah adalah tes yang dilakukan untuk mengukur jumlah oksigen dan karbon dioksida dalam darah. Tes ini juga dapat digunakan untuk menentukan pH darah, atau tingkat keasaman darah.
Sel darah merah mengangkut oksigen dan karbon dioksida ke seluruh tubuh yang dikenal sebagai gas darah. Saat darah melewati paru-paru, oksigen mengalir ke dalam darah sementara karbon dioksida mengalir keluar dari darah ke paru-paru. Yuk, informasi selengkapnya mengenai fungsi dan prosedur tes analisa gas darah bisa dibaca di sini!
Tes Analisa Gas Darah untuk Mengetahui Kemampuan Paru-Paru
Tes analisa gas darah dapat menentukan seberapa baik kondisi paru-paru memindahkan oksigen ke dalam darah dan menghilangkan karbon dioksida dari darah. Ketidakseimbangan oksigen, karbon dioksida, dan tingkat pH darah dapat menunjukkan adanya kondisi medis tertentu, termasuk:
- Gagal ginjal.
- Gagal jantung.
- Diabetes yang tidak terkontrol.
- Pendarahan.
- Keracunan zat kimia.
- Overdosis obat.
Kamu direkomendasikan untuk melakukan tes analisa gas darah jika terindikasi mengalami salah satu kondisi di atas. Selain itu, analisa gas darah juga dilakukan untuk mengetahui bagaimana kinerja sistem pernapasan, sistem peredaran darah, dan proses metabolisme termasuk proses tubuh mengubah makanan yang dimakan menjadi energi, terutama dalam situasi darurat.
Tes analisa gas darah memiliki banyak fungsi, selain yang sudah disebutkan di atas, penggunaan tes ini juga dilakukan untuk memeriksa kondisi seperti:
1. Sindrom Gangguan Pernapasan Akut
Ini adalah cedera paru-paru yang mengancam jiwa yang menyebabkan kadar oksigen yang sangat rendah dalam darah. Sindrom pernapasan akut bisa disebabkan oleh sepsis, COVID-19, dan masalah kesehatan lain terkait pernapasan.
2. Sepsis Berat
Sepsis adalah keadaan darurat medis yang disebabkan oleh respons tubuh terhadap infeksi dan dapat mengancam jiwa. Sepsis adalah konsekuensi dari peradangan yang meluas di tubuh.
3. Syok Septik
Syok septik adalah kondisi yang mengancam jiwa yang terjadi ketika tekanan darah turun ke tingkat yang sangat rendah setelah infeksi.
4. Syok Hipovolemik
Syok hipovolemik adalah kondisi darurat di mana pengidapnya mengalami kehilangan darah yang parah atau kehilangan cairan lain sehingga membuat jantung tidak dapat memompa cukup darah ke tubuh.
5. Ketoasidosis terkait Diabetes
Ini adalah komplikasi serius dan mengancam jiwa yang memengaruhi pengidap diabetes terutama diabetes tipe 1 dan mereka yang memiliki diabetes tipe 1 yang tidak terdiagnosis. Kondisi diabetes bisa menyebabkan darah menjadi asam.
6. Asidosis Tubulus Ginjal
Kondisi ini terjadi ketika ginjal tidak dapat mengeluarkan asam dari darah lewat urine sebagaimana mestinya, sehingga menyebabkan darah menjadi asam.
7. Gagal Napas Akut
Terjadi ketika cairan menumpuk di kantung udara di paru-paru, sehingga sulit bagi paru-paru untuk melepaskan oksigen ke dalam darah.
8. Gagal Jantung Akut
Jantung melemah sehingga membatasi fungsinya. Bila terjadi, pengidapnya membutuhkan perawatan darurat untuk membantu mengelola dan meringankan gejala.
9. Henti Jantung
Jantung tiba-tiba berhenti berdetak, dapat terjadi kepada orang yang memiliki penyakit jantung ataupun tidak punya riwayat jantung sama sekali.
10. Serangan Asma
Gejala asma yang memburuk secara tiba-tiba yang disebabkan oleh pengencangan otot-otot di sekitar saluran udara.
11. Kesalahan Metabolisme Bawaan
Merupakan kondisi genetik langka di mana tubuh tidak dapat mengubah makanan menjadi energi dengan benar. Kondisi ini biasanya disebabkan oleh kekurangan protein spesifik (enzim) yang membantu memecah bagian makanan.
Prosedur Tes Analisa Gas Darah
Prosedur tes analisa gas darah dilakukan dengan cara mengumpulkan sejumlah kecil darah dari arteri. Ini adalah prosedur yang aman, sederhana yang hanya membutuhkan waktu beberapa menit untuk diselesaikan.
Mengambil sampel darah dari arteri biasanya lebih menyakitkan daripada mengambil sampel dari vena. Ini karena arteri letaknya lebih dalam ketimbang vena dan dikelilingi oleh saraf. Kamu mungkin merasa pusing, pusing atau mual darah diambil.
Adapun tahapan prosedur tes analisa gas darah dilakukan sebagai berikut:
- Kamu akan duduk di kursi atau berbaring di tempat tidur medis, kemudian ahli medis akan mencari arteri, biasanya di pergelangan tangan bagian dalam. Pencitraan ultrasound biasanya akan digunakan untuk membantu menemukan arteri.
- Begitu arteri ditemukan, area pengambilan darah akan dibersihkan kemudian jarum kecil akan dimasukkan ke dalam arteri untuk mengambil sampel darah. Kamu mungkin akan merasakan sakit yang tajam saat jarum masuk ke arteri.
- Setelah jarum dimasukkan, sejumlah kecil darah akan terkumpul dalam jarum suntik, kemudian jarum dilepas dan area suntikan akan diberi bola kapas atau kain kasa untuk menghentikan pendarahan. Tekanan akan diberikan selama lima hingga 10 menit atau lebih jika kamu minum obat pengencer darah.
Secara umum, nilai normalnya adalah:
- pH: 7,35-7,45
- Tekanan parsial oksigen (PaO2): 75 hingga 100 milimeter air raksa (mmHg)
- Tekanan parsial karbon dioksida (PaCO2): 35 hingga 45 mmHg
- Bikarbonat (HCO3): 22 hingga 26 miliekuivalen per liter (mEq/L)
- Saturasi oksigen (O2Sat atau SaO2): 95 hingga 100 persen.
Informasi selengkapnya mengenai tes analisa gas darah normal bisa ditanyakan langsung ke dokter lewat aplikasi Halodoc. Belum punya aplikasinya? Yuk, download Halodoc sekarang juga ya!
Referensi:
Cleveland Clinic. Diakses pada 2022. Arterial Blood Gas (ABG).
Medline Plus. Diakses pada 2022. What You Need to Know About Blood Testing.
Healthline. Diakses pada 2022. Blood Gas Test.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan