Mengenal Ejakulasi, Proses dan Masalah yang Sering Terjadi
“Ejakulasi ditandai dengan keluarnya air mani dari penis. Namun, terdapat kondisi yang dapat menyebabkan gangguan ejakulasi yang sangat mengganggu, seperti ejakulasi dini, ejakulasi tertunda, dan ejakulasi retrograde.”
DAFTAR ISI
- Proses Terjadinya Ejakulasi
- Masalah Ejakulasi yang Sering Terjadi
- Hubungi Dokter Ini Jika Mengidap Gangguan Ejakulasi
Halodoc, Jakarta – Ejakulasi adalah proses keluarnya air mani atau sperma dari penis, umumnya setelah orgasme atau aktivitas seksual. Namun, adakalanya ejakulasi dapat terjadi tanpa adanya orgasme.
Ketika gairah seksual pria meningkat, sistem saraf memberikan sinyal kepada sistem reproduksi untuk mengeluarkan air mani dari penis.
Pria mulai memiliki kemampuan untuk ejakulasi saat memasuki masa pubertas dan mulai memproduksi sperma. Kondisi tersebut biasanya terjadi pada usia 10 sampai 12 tahun, tapi tidak menutup kemungkinan terjadi di luar usia tersebut.
Lantas, bagaimana proses terjadinya ejakulasi?
Proses Terjadinya Ejakulasi
Ejakulasi terjadi ketika ada rangsangan yang meningkatkan gairah seksual. Hal ini bisa terjadi dalam situasi ketika adanya rangsangan secara fisik, seperti melihat gambar erotis, memikirkan sesuatu yang meningkatkan hasrat seksual, atau berada dalam situasi intim atau hubungan seksual.
Rangsangan tersebut memicu respons fisiologis tubuh yang menyebabkan pembuluh darah di jaringan penis melebar.
Akibatnya, penis menjadi lebih besar dan panjang. Pembuluh darah vena di penis akan tertekan sehingga darah mengumpul di dalam penis dan menghasilkan ereksi.
Sebelum mengalami ejakulasi, sperma disimpan di tempat yang disebut epididimis.
Saat ereksi, penis bisa mencapai orgasme melalui aktivitas seksual atau masturbasi.
Ketika orgasme terjadi, air mani mengalir yang sebelumnya disimpan di epididimis disalurkan ke uretra dan kemudian dikeluarkan dari penis oleh kontraksi otot-otot penis sebagai ejakulasi.
Ejakulasi memiliki dua fase, yaitu fase emisi (emission) dan fase pengeluaran (expulsion):
- Fase emisi (emission). Sperma bergerak ke prostat dari testis dan bercampur dengan cairan untuk membentuk air mani. Vas deferens (tabung yang menyimpan dan mengangkut air mani dari testis) berkontraksi untuk mendorong air mani menuju pangkal penis.
- Fase pengeluaran (emission). Otot-otot di pangkal penis akan berkontraksi setiap 0,8 detik dan memaksa atau menembakkan air mani keluar dari penis dalam beberapa semburan.
Dalam hubungan seksual, ejakulasi biasanya terjadi dalam waktu sekitar 5-10 menit. Jika ejakulasi terjadi lebih cepat dari itu, mungkin terdapat masalah kesehatan yang perlu diperiksa dan ditangani.
Masalah Ejakulasi yang Sering Terjadi
Ejakulasi adalah proses alami yang terjadi ketika rangsangan seksual mencapai puncaknya.
Namun, terdapat beberapa gangguan ejakulasi yang sangat mengganggu bagi pengidapnya.
Berbagai gangguan ejakulasi tersebut, yaitu:
1. Ejakulasi dini
Ejakulasi dini adalah gangguan ejakulasi yang cukup umum terjadi. Kondisi ini terjadi ketika seseorang mengeluarkan sperma atau mengalami ejakulasi terlalu cepat.
Ada beberapa obat berbahan herbal yang dapat membantu mengatasi ejakulasi dini. Baca selengkapnya di artikel ini: “Ini 5 Rekomendasi Obat Ejakulasi Dini Berbahan Herbal yang Aman dan Efektif“
Meskipun sebenarnya ejakulasi dini pasti dialami semua pria, tetapi kondisi ini akan menjadi sangat mengganggu apabila terjadi terlalu sering.
Pada kondisi tersebut, penanganan yang tepat sangat diperlukan untuk mengatasi ejakulasi dini.
Catat, Ini Cara Mengatasi Ejakulasi Dini saat Berhubungan Intim.
2. Ejakulasi tertunda (delayed ejaculation)
Delayed ejaculation atau ejakulasi yang tertunda merupakan suatu kondisi ketika seseorang memerlukan waktu yang lama untuk mencapai ejakulasi.
Ejakulasi tertunda terjadi ketika seseorang tidak mengeluarkan sperma meskipun telah menerima rangsangan seksual selama lebih dari 30 menit.
Padahal normalnya seseorang akan mengalami ejakulasi setelah 5 hingga 10 menit.
Ejakulasi tertunda bisa disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk penggunaan obat-obatan seperti antidepresan, obat tekanan darah tinggi, dan obat untuk masalah jantung.
Tak hanya itu, kondisi psikologis seperti stres, depresi, dan rasa cemas yang berlebih juga dapat menjadi faktor yang menyebabkan delayed ejaculation.
3. Ejakulasi retrograde
Selain ejakulasi dini dan delayed ejaculation, salah satu gangguan ejakulasi lainnya adalah ejakulasi retrograde. Kondisi ini terjadi ketika air mani masuk ke dalam kandung kemih, bukan uretra.
Beberapa gejala yang terjadi jika mengidap kondisi ini, yaitu:
- Tidak adanya atau hanya sedikit air mani yang keluar saat ejakulasi.
- Urine menjadi keruh karena adanya air mani ketika buang air kecil.
Meski tidak berbahaya, tetapi apabila dibiarkan kondisi ini dapat mengganggu dan berpengaruh apabila berencana memiliki keturunan.
Ketiga gangguan ejakulasi tersebut tidak dapat disepelekan karena dapat berpengaruh terhadap kesehatan organ reproduksi.
Karena itu, jika mengalami salah satunya, jangan ragu untuk segera menghubungi dokter.
Hubungi Dokter Ini Jika Mengidap Gangguan Ejakulasi
Apabila kamu atau orang terdekat mengidap gangguan ejakulasi, segera hubungi dokter di Halodoc untuk mendapat saran perawatan dan penanganan yang tepat.
Dokter di Halodoc telah berpengalaman serta mendapatkan penilaian baik dari pasien yang sebelumnya mereka tangani.
Berikut dokter di Halodoc yang bisa kamu hubungi:
1. dr. Joko Sulistyo Sp.And
Dokter pertama yang bisa kamu hubungi adalah dr. Joko Sulistyo Sp.And yang merupakan lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga pada 2003 dan 2020.
Dokter Joko Sulistyo Sp.And saat ini berpraktik di Bojonegoro, Jawa Timur, dan tergabung sebagai tergabung sebagai anggota Perhimpunan Dokter Spesialis Andrologi (PERSANDI).
Dengan pengalaman selama 21 tahun yang ia miliki, dr. Joko Sulistyo Sp.And mampu memberikan layanan konsultasi di Halodoc seputar masalah terkait ejakulasi.
Chat dr. Joko Sulistyo Sp.And mulai dari Rp 55.000,- di Halodoc.
2. dr. Raynaldo Witjaksono Sp.And
Selanjutnya, kamu bisa menghubungi dr. Raynaldo Witjaksono Sp.And. Ia merupakan lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya pada 2007 dan Universitas Airlangga pada 2012.
Ia berpraktik di Samarinda, Kalimantan Timur, dan tergabung sebagai anggota Perhimpunan Dokter Spesialis Andrologi (PERSANDI).
Dengan pengalaman selama 16 tahun sebagai dokter andrologi, Ia mampu memberikan saran untuk mengatasi gangguan ejakulasi melalui Halodoc.
Chat dr. Raynaldo Witjaksono Sp.And mulai dari Rp 55.000,- di Halodoc.
Jika mengalami ejakulasi dini, Ini Cara Mengatasi Ejakulasi Dini pada Pria yang Bisa Dilakukan.
3. dr. Cinta Ayu Abutari Sp.And
Kamu juga bisa menghubungi dr. Cinta Ayu Abutari Sp.And yang merupakan lulusan Universitas Wijaya Kusuma pada 2010 dan Universitas Airlangga pada 2020.
Saat ini, dokter Cinta Ayu Abutari Sp.And berpraktik di Tulungagung dan Blitar, Jawa Timur. Ia juga tergabung sebagai anggota Perhimpunan Dokter Spesialis Andrologi (PERSANDI).
Berbekal pengalaman selama 14 tahun, dr. Cinta Ayu Abutari Sp.And dapat memberikan konsultasi di Halodoc terkait gangguan ejakulasi.
Chat dr. Cinta Ayu Abutari Sp.And mulai dari Rp 55.000,- di Halodoc.
Itulah beberapa dokter spesialis andrologi yang bisa kamu hubungi untuk bantu atasi gangguan ejakulasi. Jangan ragu untuk segera menghubungi dokter agar dapat segera ditangani.
Dokter tersebut tersedia selama 24 jam di Halodoc sehingga kamu bisa lakukan konsultasi dari mana saja dan kapan saja.
Namun, jika dokter sedang tidak tersedia atau offline, kamu tetap bisa membuat janji konsultasi melalui aplikasi Halodoc.
Tenang saja, privasi kamu pasti terjaga dengan aman di Halodoc.
Tunggu apalagi? Ayo, pakai Halodoc sekarang juga!
Referensi:
Cleveland Clinic. Diakses pada 2024. Ejaculation.
National Health Service. Diakses pada 2024. Ejaculation problems.
Urologyhealth. Diakses pada 2024. Premature Ejaculation.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan