Mengenal Dampak Kandungan Paraben dalam Produk Kecantikan
“Paraben menjadi salah satu kandungan yang kerap ditemukan pada produk perawatan tubuh dan kosmetik. Kandungan ini sudah sejak lama dianggap tidak aman karena memicu sejumlah efek samping yang berbahaya untuk tubuh.”

Halodoc, Jakarta – Kecantikan menjadi elemen yang tidak bisa lepas dari wanita. Sebab, tampil cantik akan membantu meningkatkan kepercayaan diri pada wanita. Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah menggunakan kosmetik atau produk kecantikan lainnya.
Sayangnya, tak sedikit produk kecantikan kulit yang dibuat dengan kandungan yang berbahaya, seperti paraben. Kandungan ini dipakai untuk mencegah tumbuhnya jamur dan bakteri berbahaya sehingga produk tetap aman digunakan. Adapun jenis paraben yang paling banyak dijumpai pada produk kecantikan adalah ethylparaben, propylparaben, methylparaben, dan butylparaben.
Dampak Paraben dalam Produk Kosmetik untuk Kesehatan
Biasanya, label komposisi suatu produk kecantikan menggunakan lebih dari satu macam paraben. Tak hanya itu, senyawa kimia ini juga kerap dipakai sebagai gabungan dengan bahan pengawet lain, sehingga dapat meningkatkan manfaatnya dalam melindungi produk dari mikroorganisme.
Beberapa macam produk kecantikan yang memiliki kandungan paraben, misalnya pelembap, sabun pembersih muka, dan banyak produk riasan muka lainnya. Selain itu, paraben juga ditemukan dalam krim cukur, sampo, sabun mandi, hingga losion. Pemakaian paraben sendiri disebutkan bisa memicu efek samping berbahaya untuk tubuh. Beberapa efek sampingnya termasuk:
1. Memicu reaksi alergi
Produk kecantikan maupun perawatan kulit yang memiliki kandungan paraben bisa memicu reaksi alergi dan iritasi pada kulit. Apabila pemakaian tidak dihentikan, reaksi tersebut bisa berkembang menjadi eksim. Inilah mengapa, paraben menjadi senyawa yang jarang dipakai sebagai bahan pengawet untuk salep antibiotik dan krim hidrokortison topikal.
2. Masalah pada endokrin
Penggunaan paraben juga dapat menyebabkan masalah pada kerja endokrin. Sebab, struktur kimia pada paraben bisa dibilang mirip dengan hormon estrogen sehingga tubuh dapat mengenalinya sebagai senyawa yang merugikan. Alhasil, senyawa tersebut dapat berpengaruh pada hormon endokrin.
Paraben juga dipercaya dapat memicu terjadinya pubertas dini pada remaja perempuan. Ketika endokrin mengalami gangguan, seseorang bisa mengalami jerawat, masalah neurologis dan perkembangan, dan risiko terserang kanker.
3. Gangguan reproduksi
Selain itu, paraben juga dapat meningkatkan risiko terjadinya gangguan reproduksi. Masalah ini dapat berperan terkait dengan berbagai masalah yang terjadi pada organ reproduksi, sampai kanker yang menyerang orang dewasa.
Tak hanya itu, paraben juga bisa meningkatkan risiko munculnya gangguan perkembangan pada anak-anak. Jadi, sebaiknya orang tua lebih cermat memilihkan produk kecantikan untuk remaja.
4. Meningkatkan risiko kanker payudara
Efek samping yang cukup berbahaya dari penggunaan paraben pada produk kecantikan dan perawatan kulit adalah meningkatkan risiko mengalami kanker payudara. Senyawa kimia ini tidak hanya terserap ke tubuh dari kulit, tetap juga meningkatkan potensi terbentuknya sel kanker. Oleh karena produk kecantikan lebih kerap digunakan pada wanita, maka risiko kanker payudara tentu lebih tinggi.
Demikian tadi beberapa dampak dari kandungan paraben pada berbagai produk kosmetik dan perawatan kulit. Demi menghindari terjadinya efek tersebut, sebaiknya hindari semua produk kosmetik yang mengandung paraben. Cek dan pastikan bahwa kosmetik memiliki keterangan paraben free.
Jika kamu memiliki permasalahan kulit yang terjadi karena alergi terhadap kandungan produk kosmetik, segera lakukan pemeriksaan medis untuk mendapatkan penanganannya. Kamu dapat menggunakan Layanan Janji Medis di Halodoc, caranya cukup dengan download Halodoc di App Store atau Play Store.