Mengenal Chloroquine, Obat untuk Mencegah dan Mengatasi Malaria
“Selain hydroxychloroquine, ada lagi jenis obat lain yang dipakai untuk mengobati sekaligus mencegah penyakit malaria, yaitu chloroquine. Namun, obat ini tidak direkomendasikan bagi bumil atau busui.”
Halodoc, Jakarta – Chloroquine atau klorokuin termasuk dalam obat kelas 4-aminoquinoline. Ketika digunakan untuk mengobati penyakit malaria, obat ini bekerja aktif dengan menghentikan tumbuhnya plasmodium pada sel darah merah di dalam tubuh.
Tak hanya sebagai obat malaria, chloroquine juga mampu mengobati lupus, amebiasis, dan rheumatoid arthritis. Kini, obat satu ini sedang berada dalam tahap studi lanjut terkait efektivitasnya untuk mengobati infeksi virus COVID-19.
Dosis Penggunaan Chloroquine untuk Malaria
Perlu diperhatikan, chloroquine atau klorokuin masuk dalam obat kategori D. Artinya, terdapat bukti positif yang menunjukkan risiko konsumsinya pada ibu hamil terhadap janin.
Akan tetapi, manfaatnya jauh lebih besar daripada dengan risiko itu sendiri, contohnya untuk mengatasi keadaan yang membahayakan nyawa.
Selain itu, chloroquine juga terserap ke dalam ASI. Jadi, ibu menyusui sebaiknya tidak mengonsumsi obat ini tanpa arahan atau persetujuan langsung dari dokter.
Sementara itu, dosis obat ini tidak sama pada setiap orang. Ini bergantung pada penyebab, kondisi medis secara menyeluruh, dan usia pengidap. Meski begitu, secara umum dosis penggunaan chloroquine adalah sebagai berikut:
Pengobatan Malaria Akut
- Dosis untuk dewasa: Sebanyak 600 miligram untuk dosis awal. Kemudian, konsumsi sebanyak 300 miligram setelah 6 sampai 8 jam pada hari pertama. Hari kedua dan berikutnya, dosis konsumsi sebanyak 300 miligram setiap hari.
- Dosis untuk anak: Sebanyak 10 miligram per kilogram berat badan dengan dosis maksimal sebanyak 600 miligram. Lalu, dilanjutkan dengan 5 miligram per kilogram berat badan dengan dosis maksimal, sebanyak 300 miligram setelah 6 jam. Hari kedua dan selanjutnya, dosis diturunkan sebanyak 5 miligram per kilogram berat badan.
Mencegah Malaria
- Dosis untuk dewasa: Sebanyak 300 miligram satu kali dalam satu minggu. Konsumsi dianjurkan pada hari yang sama setiap minggu, mulai dari satu minggu sebelum terjadi paparan, kemudian setiap minggu dan empat minggu pasca paparan.
- Dosis untuk anak: Sebanyak 5 miligram per kilogram berat badan setiap minggu, kemudian setiap minggu dan empat minggu pasca paparan.
Chloroquine untuk Penyakit Lainnya
Obat chloroquine tidak hanya mampu mengatasi malaria saja. Obat yang satu ini juga mampu mengatasi masalah kesehatan lainnya, seperti:
Pengobatan Amebiasis
- Dosis untuk dewasa: Sebanyak 600 miligram setiap hari selama sekitar dua hari. Lalu, sebanyak 300 miligram setiap hari selama sekitar dua hingga tiga minggu bersama emetin atau dehidroemetin.
- Dosis untuk anak: Sebanyak 6 miligram per kilogram berat badan setiap hari dengan dosis maksimal, sebanyak 300 miligram yang kamu konsumsi setiap hari.
Pengobatan Radang Sendi
- Dosis untuk dewasa: Sebanyak 150 miligram setiap hari dengan dosis maksimal sebanyak 2,5 miligram per kilogram berat badan setiap hari. Hentikan konsumsi apabila tidak terjadi perbaikan dalam waktu 6 bulan.
- Dosis untuk anak: Maksimal sebanyak 3 miligram per kilogram berat badan setiap hari. Hentikan pemakaian apabila kondisi tidak membaik setelah 6 bulan.
Pengobatan Lupus
- Dosis untuk dewasa: Sebanyak 150 miligram satu kali dalam sehari sebagai dosis pertama. Selanjutnya, dosis diturunkan setelah terdapat respons yang maksima. Konsumsi maksimal yaitu 2,5 miligram per kilogram berat badan setiap hari.
- Dosis untuk anak: Sebanyak 3 miligram per kilogram berat badan setiap hari.
Ketahui Efek Sampingnya
Setiap obat tentu memiliki efek samping, mulai dari ringan hingga berbahaya dan membutuhkan penanganan segera. Tak terkecuali chloroquine. Adapun efek samping ringan dari konsumsi obat ini termasuk:
- Sakit kepala.
- Penurunan nafsu makan.
- Muntah.
- Sakit perut.
- Diare.
- Kerontokan rambut.
- Ruam kulit.
- Kulit terasa gatal.
Sementara itu, efek samping serius yang mungkin terjadi akibat konsumsi chloroquine adalah:
- Mengalami kesulitan mendengar.
- Otot lemah.
- Kesadaran menurun.
- Telinga berdenging.
- Pandangan mengabur.
- Sesak napas.
- Denyut jantung tidak teratur.
Jika kamu mengalami efek samping serius, segera hentikan pengobatan. Lakukan pemeriksaan lanjutan dengan memanfaatkan Layanan Janji Medis pakai Halodoc. Yuk, download Halodoc secara gratis di ponselmu, baik dari App Store maupun Play Store.