Mengenal Cedera Sprain yang Sering Dialami Pesepak Bola
Halodoc, Jakarta – Memang enggak ada jaminan pasti sih, pemain bola dapat terhindar dari risiko cedera tiap kali berlaga di lapangan hijau. Nah, selain cedera hamstring (otot hamstring terpelintir), cedera sprain juga sering dialami pesepak bola saat bertanding. Misalnya, bintang dari timnas Brazil dan klub Paris Saint-Germain, Neymar da Silva, yang pernah absen di Liga Champions akibat cedera sprain yang dideritanya.
Lalu, seperti apa sih cedera sprain yang sering dialami pesepak bola?
Bengkak di Pergelangan Kaki
Cedera sprain juga biasa dikenal dengan keseleo atau terkilir. Menurut laman FIFA, cedera yang satu ini termasuk salah satu cedera yang sering dialami pesepak bola saat merumput. Kata ahli, cedera ini bisa terjadi pada sisi luar pergelangan kaki, ketika posisi telapak kaki berubah tiba-tiba ke dalam, atau di sisi dalam karena telapak kaki yang mengarah ke luar. Kata ahli, terkilir merupakan cedera yang terjadi pada ligamen, yaitu jaringan ikat yang menghubungkan antara tulang dan menyokong sendi.
Baca juga: Inikah 4 Cedera yang Jadi Langganan Pemain Sepak Bola
Cedera sprain dalam dunia sepak bola bisa diakibatkan oleh hantaman antar tubuh pemain yang tidak terelakkan, salah posisi lari, atau jatuh mendarat dengan posisi yang salah. Nah, bila pemain mengalami cedera ini, gejalanya akan gejalanya berupa bengkak dan nyeri pada pergelangan kaki. Selain itu, cedera ini juga bisa menimbulkan memar, membuat gerak kaki jadi terbatas, dan ketidakstabilan pada pergelangan kaki.
Melansir Mayo Clinic, cedera sprain yang tak ditangani dengan tepat bisa saja menimbulkan berbagai komplikasi. Misalnya, menyebabkan nyeri kronis pada pergelangan kaki, artritis sendi pergelangan kaki, dan ketidakstabilan kronis pada sendi pergelangan kaki. Oleh sebab itu, atlet profesional mesti dievaluasi oleh seorang ahli medis profesional untuk menentukan langkah penanganan yang tepat, mulai dari perawatan dan rehabilitasi.
Penanganan dengan Metode RICE
Menurut para pakar olahraga, waktu pemulihan cedera sprain ringan biasanya memakan waktu dua sampai empat minggu. Namun, bila kasus sprain cukup parah, setidaknya membutuhkan enam minggu untuk memulihkan cedera tersebut.
Cedera yang satu ini umumnya ditangani dengan metode RICE, alias rest, ice, compression, dan elevation. Nah, berikut ulasan lengkapnya.
1.Istirahat (Rest)
Kata ahli, seseorang yang mengalami cedera sprain mesti menghindari melakukan berbagai aktivitas selama 48-72 jam setelah terkilir. Ini penting lo, tujuannya agar area yang terinfeksi bisa beristirahat dan memperoleh waktu perawatan dan pemulihan yang cukup. Selain itu, lindungilah area yang terinfeksi dari kemungkinan terulangnya keseleo atau terkilir.
Baca juga: Kenalan dengan Tes Medis yang Sering Dilakukan Pemain Sepak Bola
2. Kompres dengan Es (Ice)
Mengompres area yang terkilir dengan es bisa mengurangi peradangan, memar, dan sakit. Kamu bisa mengompres area yang terinfeksi selama 10-30 menit dengan jeda 15 menit selama dua jam. Bungkuslah es batu menggunakan handuk sebelum diletakan di area terinfeksi. Tujuannya untuk menghindari kerusakan kulit akibat luka bakar es. Yang mesti diingat, jangan tinggalkan kompresan es selama kamu tertidur.
3 Bungkus dengan Perban (Compression)
Setelah mengompres dengan es, langkah selanjutnya bungkuslah pergelangan dengan perban kain elastis bertekanan untuk mengurangi pembengkakan. Kamu bisa melakukannya pada 48 jam pertama. Namun, ketika membungkusnya pastikan perban enggak terlalu ketat agar tak menghambat aliran darah. Sama dengan langkah mengompres di atas, jangan lupa untuk melepasnya sebelum kamu tertidur.
4. Atur Posisinya (Elevation)
Untuk membantu mengurangi pembengkakan, cobalah letakan pergelangan pada ketinggian minimum, atau sama dengan tinggi pinggul ketika kamu duduk. Para ahli menyebut langkah ini dengan elevasi. Kamu bisa kok meletakan kaki yang cedera di atas kursi, bantal, atau lengan sofa.
Baca juga: Demam Piala Dunia, 6 Pemain Ini Punya Ritual Unik
Terkilir saat berolahraga? Enggak usah panik, kamu bisa lo mendapatkan informasi pertolongan pertama pada kasus terkilir dari dokter melalui aplikasi Halodoc. Lewat fitur Chat dan Voice/Video Call, kamu bisa mengobrol dengan dokter ahli tanpa perlu ke luar rumah. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play!
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan