Mengenal Bentuk Virus Omicron, Varian Terbaru COVID-19
“Bentuk Omicron berbeda dari varian virus corona lainnya. Varian virus yang pertama kali ditemukan di Afrika Selatan ini memiliki banyak mutasi. Hal itu membuat Omicron bisa menyebar lebih cepat bahkan menghindari antibodi yang dibentuk oleh vaksin.”
Halodoc, Jakarta – Sejak ditemukan pertama kali di Afrika Selatan pada bulan November 2021, varian baru virus corona Omicron kini sudah menyebar di banyak negara di dunia. Hingga saat ini, sudah ada 77 negara yang mengalami kasus varian baru corona tersebut.
Ya, varian virus corona B.1.1.529 atau yang lebih dikenal dengan sebutan Omicron terbukti bisa menyebar lebih cepat daripada varian lainnya, termasuk varian Delta. Hal itu karena Omicron memiliki lebih banyak mutasi daripada varian lainnya sejauh ini. Banyak mutasi terjadi pada protein lonjakan yang memengaruhi bagaimana virus menyebar. Itulah mengapa Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menetapkan Omicron sebagai varian yang menjadi perhatian yang perlu diwaspadai. Lantas, sebenarnya seperti apa bentuk Omicron yang lebih cepat bermutasi dan menyebar ini? Simak ulasan selengkapnya di sini.
Mengenal Bentuk Omicron
Bentuk Omicron berbeda dengan varian virus corona lain yang muncul sebelumnya. Para ilmuwan pertama kali mengenali Omicron berkat kombinasi khas lebih dari 50 mutasi. Jumlah mutasi tersebut terbilang sangat banyak, bila dibandingkan varian Delta yang hanya memiliki 7 mutasi.
Beberapa dari mutasi Omicron dibawa oleh varian sebelumnya, seperti Alpha dan Beta, dan eksperimen sebelumnya sudah menunjukkan bahwa mereka bisa memungkinkan virus corona menyebar dengan cepat. Mutasi lain diketahui membantu virus corona menghindari antibodi yang diproduksi oleh vaksin. Lebih dari 30 mutasi yang dimiliki Omicron terjadi pada protein spike, bagian dari virus yang menentukan bagaimana ia berinteraksi dengan pertahanan tubuh.
Berdasarkan banyaknya mutasi tersebut, bersama dengan peningkatan kasus Omicron yang mengkhawatirkan di Afrika Selatan, WHO menetapkan Omicron sebagai varian perhatian pada 26 November. Hal itu berarti bahwa risiko global yang bisa ditimbulkan varian virus corona tersebut sangat tinggi.
Berikut ini adalah beberapa hal yang bisa diketahui dari bentuk omicron yang memiliki banyak mutasi:
- Mudah Menyebar
Varian Omicron lebih mudah menyebar daripada virus asli penyebab COVID-19 dan varian Delta. Orang yang terinfeksi omicron bisa menyebarkan virus ke orang lain, bahkan jika mereka sudah divaksinasi atau tidak memiliki gejala.
- Gejala Mirip dengan Varian Lainnya
Varian Omicron bisa menimbulkan gejala yang mirip dengan varian sebelumnya. Namun, tingkat keparahan gejala bisa dipengaruhi oleh status vaksinasi COVID-19, adanya kondisi kesehatan lain, usia, dan riwayat infeksi sebelumnya.
- Tingkat Keparahan Penyakit Ringan
Infeksi Omicron umumnya menyebabkan dampak yang ringan bila dibandingkan dengan infeksi dengan varian sebelumnya. Data awal menunjukkan bahwa Omicron menyebabkan penyakit yang lebih ringan, meskipun beberapa orang bisa mengalami penyakit yang parah, memerlukan rawat inap, bahkan meninggal akibat infeksi varian ini.
Meski dampak infeksi Omicron tergolong ringan, bukan berarti varian virus ini boleh disepelekan. Pasalnya, Omicron yang mudah menyebar bisa menyebabkan lonjakan kasus yang tinggi yang bisa membuat rumah sakit dan sistem perawatan kesehatan kewalahan. Oleh karena itu, kamu tetap perlu melakukan langkah-langkah untuk melindungi diri dari virus ini.
Pentingnya Vaksinasi dan Mencegah Penyebaran Virus
Kamu pasti bertanya-tanya, mengapa virus corona bisa terus mengembangkan diri dan muncul varian-varian baru dengan ciri khasnya masing-masing?
Jadi, ketika virus corona terus menyebar dan menyebabkan banyak infeksi, risiko virus untuk bermutasi meningkat. Semakin sering virus menyebar, maka semakin tinggi potensinya untuk mengalami perubahan atau bermutasi. Itulah mengapa penting bagi kita semua untuk berupaya semaksimalnya guna mencegah penyebaran virus.
Vaksinasi dan juga booster merupakan cara yang efektif untuk melindungi diri dari dampak buruk virus corona dan mengurangi penyebaran virus tersebut. Namun, selain itu, penting juga untuk menerapkan protokol kesehatan secara disiplin guna mencegah penyebaran virus, seperti memakai masker, mencuci tangan secara teratur, menjaga jarak, menghindari kerumunan, dan memiliki ventilasi yang baik dalam ruangan tertutup.
Bila kamu sakit atau mengalami gejala-gejala yang dicurigai sebagai gejala infeksi omicron, jangan panik dulu. Kamu bisa membicarakan gejala yang kamu alami tersebut pada dokter melalui aplikasi Halodoc. Melalui Video/Voice Call dan Chat, dokter terpercaya dari Halodoc bisa memberi kamu saran kesehatan yang tepat. Yuk, download aplikasinya sekarang juga untuk memudahkan kamu mendapatkan solusi kesehatan terlengkap.
Referensi:
Centers for Disease Control and Prevention. Diakses pada 2022. Omicron Variant: What You Need to Know.
Unicef. Diakses pada 2022. What we know about the Omicron variant.
NY Times. Diakses pada 2022. Omicron: What We Know About the New Coronavirus Variant
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan