Halodoc, Jakarta – Bantuan hidup dasar adalah cara untuk menyelamatkan nyawa seseorang. Praktiknya bisa dilakukan dalam keadaan darurat yang mengancam jiwa, termasuk pada korban kecelakaan atau orang tersedak.

Bantuan hidup dasar tak hanya dilakukan oleh tim medis saja, tapi juga masyarakat umum yang sudah terlatih. Praktiknya harus segera dilakukan pada orang yang tidak sadarkan diri atau tidak bernapas.

Sebab, kerusakan otak permanen hingga kematian bisa terjadi 4 hingga 10 menit setelah terhentinya pasokan oksigen. Dua jenis bantuan hidup dasar yang dilakukan adalah Manuver Heimlich dan Cardiopulmonary Resuscitation (CPR).

1. Manuver Heimlich

Praktik bantuan hidup dasar ini bertujuan untuk mengeluarkan benda asing yang menyangkut di saluran pernapasan seseorang. Dengan kata lain, Manuver Heimlich dilakukan untuk membantu menyelamatkan orang yang tersedak. 

Cara melakukannya dengan:

• Bantu korban untuk berdiri.
• Posisikan tubuhmu dibelakang korban.
• Bungkukkan tubuh korban dan tepuk punggungnya dengan telapak tangan sebanyak 5 kali.
• Lingkarkan tanganmu di pinggang korban dengan posisi tangan mengepal.
• Posisikan ibu jari kedua tangan di dalam kepalan dan tangan tangan di atas kepalan tangan kiri,
• Tekan kepalan tangan ke perut korban dan hentakkan ke atas 5 hingga 10 kali.
• Banyaknya hentakan bisa diulangi hingga benda asing yang menyumbat saluran napas keluar. Jika sudah keluar, korban akan batuk-batuk.
• Jika korban lantas pingsan, lakukan bantuan hidup dasar selanjutnya dengan menekan dada (CPR) dan napas buatan.

2. Cardiopulmonary Resuscitation (CPR)

Langkah ini dilakukan pada korban yang tidak sadarkan diri dan tidak bernapas setelah tersedak, tenggelam, keracunan, kecelakaan atau terkena serangan jantung. Caranya dengan:

1. Memastikan Keadaan di Lokasi Sekitar Korban

Tempatkan korban di area yang aman. Di pinggir jalan, misalnya. Ini bisa dilakukan pada korban kecelakaan lalu lintas.

2. Periksa Respons Korban

Coba bangunkan korban terlebih dulu dengan menepuk atau menggoyangkan tubuhnya. Jika tidak ada respon, segera hubungi ambulance.

3. Baringkan Korban

Sembari menunggu ambulance datang, baringkan tubuh korban dalam posisi terlentang di atas permukaan yang rata. Baringkan korban dengan hati-hati jika kemungkinan besar mengalami cedera tulang belakang.

4. Periksa Pernapasannya

Singkirkan benda asing yang menyumbat mulut atau hidung korban, seperti darah, makanan, muntah atau gigi yang patah. Kemudian, tengadahkan kepala korban dengan mengangkat dagunya.

Cara ini berguna untuk membuka jalan napas sekaligus memeriksa apakah korban masih bernapas atau tidak. Jika korban mengalami henti napas setelah 10 detik melakukan cara sebelumnya, lakukan CPR.

6. Cara Melakukan CPR

Langkah pertama dengan menekan dada korban (kompresi). Posisikan tubuhmu berlutut di samping korban. Letakkan kedua telapak tangan di atas ada dengan posisi tangan kiri di atas tangan kanan.

Beri tekanan di area dada sebanyak 100 hingga 120 kali. Kamu juga bisa melakukan 30 kali kompresi dada, kemudian 2 kali napas buatan. Lakukan cara ini sampai tubuh korban bisa merespons atau hingga ambulance datang.

Tidak ada salahnya membekali diri dengan belajar melakukan bantuan hidup dasar untuk menolong orang di sekitarmu. Keterampilan di atas berguna menyelamatkan nyawa ketika berhadapan dengan situasi darurat.

Jika kamu mengalami gejala gangguan kesehatan yang belum didiagnosis, segera buat janji medis untuk memastikan kondisi yang dialami. Segera Download Halodoc sekarang juga jika kamu membutuhkan informasi lain seputar kesehatan.

Referensi:

Healthline. Diakses pada 2022. Heimlich Maneuver.

Verywell Health. Diakses pada 2022. Everything You Need to Know About Doing CPR.